Jam yang ku pakai dipergelangan tangan ku menunjukan pukul 11 malam, ternyata sudah melewati batas jam malamku, ku turun dari angkot di depan kompleks di mana ku tinggal, rumahku dan gerbang komples lumayan jauh.ku telusuri jalan sendirian, dengan ditemani penerangan dari lampu jalan dan bulan.
Sangat sepi dan dingin malam ini,angin malam menyentuh kulitku membuatku kedinginan, ku peluk diriku sendiri untuk mengurangi dinginnya malamBug....
Bunyi bantingan keras memenuhi indra pendengaraku di sepinya malam,Kubalikanan badan dengan takut-takut melihat kearah asal suara yang ternyata dari arah belakangku
Sukur lah bukan hal-hal mistis yang ku lihat, ternyata hanya seseorang gadis remaja yang mungkin seumuranku,sejak kapan dia di belakangku ah entahlah, posisi badanya terjatuh di aspal dengan menindih papan skateboardny, ku hampir dia yang sedang berusaha bangun ku ulurkan tangan ku membantu dia berdiri
"Apa kau baik-baik saja?,Ah tentu saja tidak" ucap ku ,dengan bertanya pertanyaan bodoh kepadanya yang jelas sedang tidak baik² saja
"Terimakasih" ucapnya
Ku pandang wajahnya yang sedikit lecet di bagian dagunya,wajahny berwarna putih ah bukan lagi putih, kulitnya pucat,mungkin dia masi sedikit terkejut dengan kejadian tadi yang menimpahnya
Switer yang dia ikat di pinggangnya menjadi kotor dan beberapa goresan kecil di telapak tangan nya"Di mana rumah mu?,biar ku antar kau pulang"
Ucapku, setelah dia sudah berdiri dan merapikan pakaiannya
Tidak ada jawaban darinya, hanya melanjutkan langkah nya dan sambil membawah papan skateboardnya,ku ikuti dia di belakangnyHingga melewati beberapa belokan, langkah ny berhenti dan berbalik badan menatapku
"Ini rumahku" katanya singkat
memberitahukan ku sambil menunjuk rumah berlantai dua yang katanya adalah rumahnya, yang ternyata hanya berjarak satu belokan dari rumah ku
"Ah baiklah,rumah ku di sana tidak jauh dari sini"
"Terimakasih" dia berterimakasih untuk ke dua kaliny
"Aku deluan" setelah pamit kepadanya ku lanjutkan langkah kuHingga belum jauh dari rumahnya ku balikkan badan ku dan masi mendapatinya berada di depan pintu yang bersiap-siap untuk masuk ke dalam, ku lupakan satu hal
"Siapa namamu?" teriakku agar dia mendengarnya, dia menengokkan kepala ny melihat ku tetapi tidak ada jawaban darinya
"Namaku Seraphina, sampai jumpa lagi"
Teriakku menyebutkan namaku sambil melambaikan tangan ku
tidak ada lgi jawaban darinya, yang hanya langsung masuk ke dalam rumahnya dan menutup pintunyaKu tersenyum, mengingat wajahnya yang pucat dengan bibir yg sedikit pucat juga dan mata biru ny, dia juga memiliki rambut tebal dan panjang berwarna kecoklatan. yang ku rasa dia bukan asli dari sini, yg rata2 penduduknya mempunyai kulit yang agak coklat dan juga mata coklat seperti orang asia kebanyakan, bukan bermaksud rasis tapi memang seperti itu
Ku lanjutkan langkah ku sedikit berlari ketika melihat jam tanganku,sudah larut malam ternyata
to be continue
ps: terimakasih sudah membaca sampai akhir sejauh ini, tenang saja ini belum akhir cerita masi panjang ceritanya. jangan lupa untuk meninggalkan jejak bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENINA
Genç Kurguangin malam membawaku bertemu dengannya. perhatian: cerita ini tidak di pertunjukkan untuk homophobic. mohon untuk tidak membaca cover cr: pinterest