BAB 6: Ollie

460 75 6
                                    

abaikan Typo

makasih yg udah pantengin terus ni cerita gk jelas :)

_____________

"eh bang tumben gk keluar bang malam minggu ini" kali ini bukan aku yang bertanya tapi gavin

"ini dikit lgi mau keluar tunggu jam setengah sembilan pas baru ke tempat skate"

"gw ikut dong bang, lo ikut ga ca" kali ini gavin beralih bertanya kepadaku

"ikut ikut"

"yah udah sana, pake jaket ca" suru bang aan

aku bersiap-siap naik keatas mengambil jaket ku dan keluar

"lo sendiri aja yah gw sama bang aan, lgi malas nyetir" kebiasaan si gavin dia selalu saja.

tiap jalan berdua pun biasa menyuruhku untuk bawa motor dan dia enak-enakkanku bonceng
ku jalan kan motor w175 ku mengikuti di belakang bang aan yg berboncengan dengan gavin.

ini motor hadia dari papaku yg biasa ku bagi dua dengan gavin aku tidak terlalu mempersalahkannya karena kebetulan aku lebih sering jalan sama gavin yg tujuan kami berduapun selalu sama,aku juga terkadang sering memakai angkot dan saat gavin ingin nongkrong dgn teman2nya dia biasa lebih sering di antar jemput sama temanya, yah dia beban tongkrongan.


_______

selepasnya sampai kami memarkirkan motor dan berjalan ditempat teman2 abang aan berkumpul.
ku lihat  mereka duduk lesehan di lantai dan sebagian masi bermain skate  ada beberapa yg ku kenal.
seperti bang babas, dipta dan kak cessa yg ku tau sejak dlu mereka teman SMA bang aan

"hoi udah lama?" sapa bang aan ke teman2nya
"lumayan, bawa tuh kembar?" sambil beralih menatap ke aku dan gavin, mereka suka menyebut kami kembar
"iya merengek minta ikut"

aku mengambil posisi di sebelah kak cessa, kak cessa langsung menyandarkan kepalanya di bahuku, kak cessa selalu begini ke aku.
sedangkan gavin mulai bermain skate sama bang aan dan teman temannya.
sisa aku dan cessa melihat mereka bermain

"gimna sekolahnya ca?" tanya kak cessa, mereka mengikuti bang aan memanggilku dengan nama kecil ku ca yg berarti Aca
"gk gimna-gimna, kita udah lama gk ketemu lagi sibuk sibuknya yah kak?"

"iya tugas lagi numpuk-numpuknya dikit lgi mau praktek nih"

"praktek ngapain"

"jdi penyiar radio, rencananya mau ambil yg deket2 sini"

"nanti nginep di rmh aja kak, bang aan juga akhir akhir ini nginep di rmh mulu"

"boleh dah, nnti kaka kabarin"

lalu kami sama2 diam kak cessa sibuk dengan hpnya sambil masi bersandar dibahuku.

kuarahkan pandangan ku di sekitar taman skate sampai aku melihat suatu yg tidak asing, aku terpukau dengan permainannya dia sangat mencolok di antara yang lain

dia melakukan beberapa trick skateboard dengan lincah sesekali dia terjatuh.tapi aku sedikit heran kalau dia sejago itu bermain skate kenapa dia bisa jatuh sekeras itu semalam

"hai" tanpa sadar dia sudah ada didepan ku bersiap duduk di sampingku.
aku yg masi syok dgn kehadirannya hanya bisa terdiam sambil memperhatikan pergerakannya
dia lagi asik  berbicara dengan kak cessa tidak lama
dia mengambil botol minum dan meneguknya bisa ku lihat keringetnya yg berjatuhan di pelipis dan leher ny

ingin rasanya menglap keringat nya dengan lidah ku
ku geleng kan kepala ku agak keras untuk  mengusir pikiran jorok ku

"hey kamu kenapa ca" tanya kak cessa yg sadar dengan tingkah aneh ku sambil memegang pipi ku
bisa ku rasakan juga dia menatapku, aku jadi malu sendiri

KARENINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang