BAB 7 : Air mineral

423 67 1
                                    

happy reading


______




" ayo ayo semuanya semangat, pemanasan dulu Sera pimpin pemanasan"  coach Aldo menyemangati kami dan menyuruh ku untuk memimpin yg lain untuk melakukan pemanasan

kami membuat lingkaran dgn aku yg berada di tengah ku mulai pemanasan dari anggota tubuh paling atas

" satu,dua,tiga,empat......" aku mulai menghitung di lanjutkan secara bergiliran dengan yg lain

tinggal beberapa menit lagi sebelum pertandingan dimulai, skrng  aku lgi berada di lapangan salah satu sekolah katolik yg berada di Malang yg akan jadi lawanku di pertandingan  basket kali ini

setelah pemanasan kami dan tim lawan membagi dua lapangan, masing masing tim memakai setengah lapangan untuk melakukan  lay up dan shooting terlebih dahulu sebelum pertandingan dimulai

PRIITTTTT.......

bunyi peluit dari wasit berbunyi bertanda pertandingan dimulai kami segera berbaris ke tengah lapangan untuk bersalaman dengan tim lawan.

seseorang tersenyum melihatku,aku balas senyumnya dan berjabat tangan dengannya, dia Cassy adek kak Cessa yg akan menjadi lawanku kali ini

masing masing pemain mengambil posisi, aku berdiri di tengah lapangan berhadapan dengan teman setim Cassy yg ku ingat bernama michelle.

wasit melempar bola ke udara aku dan michelle bersamaan melompat merebut bola, bola berhasil dikuasai oleh tim ku, aku melakukan offense, mempashing bola ke teman setim ku agar dia  mencetak point

nadia temanku melakukan three point dengan mulus masuk di ring, nadia berhasil mencetak point

di iringi dengan kehebohan teriakkan penonton
"NICE SHOOT"

skor kami unggul  di awal permainan
aku menepuk pundaknya sekilas dan berlari untuk melakukan defense




aku banyak mencetak  poin membuat tim ku lebih unggul dari tim lawan, menjelang akhir quarter ke 3 aku melakukan  penukaran pemain untuk istirahat sejenak.

aku melihat permainan mereka cassy dan michelle sangat menonjol di antara pemain lainnya,ku akui tim Cassy tidak mudah di lawan skor tim kami tdk beda jauh hanya berselisih 4 point  yg bisa saja tim lawan menyusul skor tim ku skrng

matakuu terarah tidak jauh dari tempat ku, di dekat bangku pemain tim lawan aku melihat kak Cessa ternyata dia ada disini menonton adiknya, kak cessa juga melihat ku dan melambaikan tangannya

pandangan ku teralihkan dengan perempuan yg berada samping kak Cessa,dia juga melihat kearahku lagi lagi pandangan kami bertemu

dia tersenyum, bukan senyum tipis kali ini dia memberiku senyumnya yg lebar


PRITTTT......

Aku tersentak dengan suara pluit bertanda quarter ke 3 telah selesai dengan point sementara 32-32
seri

kedua tim kembali ketempat duduk pemain untuk istirahat, aku bertepuk tangan menyambut tim ku

"uh susah bet" keluh nadia
"parah sih apa lagi nomor 08, gk ada lo tdi nambah peluang besar untuk dia cetak poin" kali ini nadin yg bersuara, dia dan nadia adalah kembar, mereka kembar identik tapi aku bisa membeda kan mereka

"nah iya yg nomor 08 cakep sih main" yg  mereka maksud adalah michelle

"ok girls listen" perkataan coach aldo memotong percakapan kami, coach aldo memberi strategi
kami mendengarkan dengan seksama

KARENINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang