BAB 14 : Seperti orang pacaran?

399 50 5
                                    

happy reading

Seraphine pov

aku sudah menginjak kelas 12 dan ini hari terakhir ulangan penaikan semester, seperti biasa disekolahku matematika di jadikan matapelajaran paling terakhir untuk di ulangankan 

aku sedang duduk di kelasku menatap lurus lembaran soal di depanku, tidak terlalu sulit untukku kerjakaan tidak seperti kemarin kemarin semalam aku begadang untuk belajar,karena lagi ada shelva disini dia memaksaku untuk belajar dengan dia sebagai tutornya 

tidak bisa diremehkan dia memang sangat pintar dalam bidang akademis walapun otaknya sangat pendek untuk berpikir resiko apa yang akan terjadi atas  tindakkan bodoh yang dilakukannya dalam masalah percintannya, setidaknnya begitu kata gavin.

" psstt...pstt...."

aku menoleh melihat kearah sampingku berasal dari nadin yg yang berjarak dua bangku dariku, dia menghadapku sambil  menggerakkan jari kanannya menyurapai angka dua dan kirinya menyurupai angka tiga

aku membalas dengan membentuk tanganku menyurupai huruf c

" lo udah berapa nomor lagi?" nadin bertanya dengan suara yg agak di kecilkan

"7 nomor lagi"

"siniin kertas jawaban luu" nadin menyuruh teman sekelasku yg duduk di meja yg membatasiku dengan nadin untuk mengambil kertas jawabanku 

dengan hati hati mereka mengofor kertas jawabanku perlahan, sambil mengawasi  guru pengawas yang masih asik  dengan hp nya, aman berarti.

" HEY....HEY..." guru pengawas ku tiba tiba menggertak setengah berteriak

bisa kulihat semua ekspersi teman temanku menjadi tegang begitu pun dengan nadin, selesai sudah.
posisiku terancam, kami semua terdiam mati kutu, belum jelas siapa yg dia teriaki

"hey tayo... hey tayo... dia bis kecil lucu" sambunngnya

" AHHH IBUUU"

"HAHAHHAHA"

" BUUUUU"

aku tertawa dan kembali bernafas legah, teman temanku menyorakinya aku kira kami  ketahuan
guruku ini masi tergolong mudah dia sangat cantik dan masi singel dia guru seni budaya yg bertugas menjadi pengawas di ruanganku orangnya di kenal agak killer tapi terkadang juga suka bercanda, tidak kusangka dia bercanda di saat seperti ini

"shutt jangan ribut nanti di tegur, lanjut ulanganya"  pedahal dia yang membuat keadaanya menjadih ribut

" waktunya 20 menit lagi" lanjutnya

nadin masi asik menyalin jawabanku, jika kalian bertanya dimana nadia dia berada di bangku kedua dari depan susah untuk meminta jawaban darinya 

selepasnya selesai dia kembali mengofor kertas jawabanku kembali kepadaku, ku lihat nadin mengisi dua nomor yang belum ku isi

sisah 5 nomor lagi berarti, waktu tinggal sedikit 5 nomor yang tersisa aku mengisinya dengan sembarangan, biar saja lah

"oke kumpul, soalnya gk usa dikumpul jawabanya aja"

" seuasi nomor urut yah"

kami menyetor lembar jawaban sesuai urutan, ah akhirnya selesai juga ulangannya 

setelah semua beres kami dipersilahkan untuk pulang, aku berjalan keluar kelas sudah ada gavin yang menungguku 

"kalian gk mau kemana dulu gitu?" gavin bertanya kepada kita, aku nadia dan nadin

"gk deh, mau kemana juga?"

"ayo lah mumpung ulangan udah selesai, kita refresing dulu" bujuk gavin

" sabi tuh, pantai goa cina yuk" ajak nadin 

"ke jauhan ege"

"panas"

"mau pulang aja dah gw, shelva di rumah sendiri" gavin memutar matanya mendengar perkataanku 

"ke rumah gua aja sini kalian berdua"lanjut ku

"ayo dah gw juga penasaran wujud aslinya shelva" ungkap nadin 

selama aku berteman dengan nadin dan nadia aku sering bercerita tentang kejadian lucu yang menimpakudan teman temanku di sulawesi sana

salah satunya shelva, aku sering menyebut namanya sampai mereka tidak asing lagi dengan nama shelva dan ini akan pertama kaliny mereka bertemu


nadin dan nadia memutuskan untuk mengikutiku dan gavin balik kerumah 

"assallamualaikum shelva" aku berteriak memanggilnya untuk segera membukakan kami pintu, aku meninggalkan kunci rumah kepada shelva 

"iya, sebentar" 

ceklek....

pintu dibuka mendampakkan sosok shelva "bawa temen?" 

shelva tersenyum kepada nadin nadia dan mempersilahkan mereka masuk

dia tidak tau saja nadin&nadia jika berada dirumahku, mereka seperti tuan rumah tanpa dipersilahkan masukpun mereka akan langsung masuk hinga di kamarku 

aku tidak masalah mereka sudah kuanggap sebagai saudara, mereka sering membantuku dan cukup mempermudahkan hidupku tinggal di kota Malang ini

"cakep yah" nadin membisikku

nadia mengangguk menyetujui perkataan nadin "tapi lebih cantikkan pacar lu sih" tambah nadia menimpal pertkataan nadin

"lah pacar lu siapa ser?" nadin menggerutkan alisnya merasa binggung dengan perkataan kembarannya

"itu loh yang beliin kita mekdi, kan lu bilang cewek lu" lanjut nadia

"mau aja lu dikibulin, belum jadi ege tapi emang sih cantikkan itu" ucap nadin

aku hanya tersenyum dan menggeleng mendengar perkataan si kembar

"Shelva sudah makan?" tanyaku 

"belum"

"makan mie ayam enak kali yah"

" sabi tuh " timpal nadin

"oke gw beli dulu" aku segera berdiri dan mengambil kunci motorku 

"ikuttt" pintah shelva

"gk usa, panas"

"gk papa, aku ikut"

"gk usa shelva"

"kok gk boleh gw ikut" intonasi nada shelva berubah dia meninggikan suaranya

" panas shelva"

" yah udah lo juga gk usa pergi go food aja"

"lo sengaja yah, lo mau singah di tempat lain yg lu gk mau gua datangin, makanya gw gk bolehin ikut?" tanyanya dengan menatapku curiga

instingnya benar kuat, aku berencana untuk singah di rumah karen, semejak shelva disini aku sudah jarang bertemu dengan karen

" berantem kek orang pacaran aja lo berdua" celetuh nadin dibalas dengan tatapan tajam shelva, nadin langsung menutup rapat mulutny, kasihan.

"bentar doang ini beli mie ayam aja bukan pergi umroh "

"yah udah sih ikutttt" shelva masi saja merengek

aku menghembuskan nafas panjangku, sepertinya aku harus menunda untuk bertemu dengannya dulu, sial shelva

to be continue


sorry karena jarang update, jujur lagi buntu banget nih otak lagi gk galau soalnya wkwkwk
makasih udah mau Baca Dan nunggu kelanjutan cerita ini


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KARENINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang