PART 25

2.1K 100 5
                                    

KEVINN ...
"Kevin kok kamu kumat lagi, Lesya udah bangga ke Kevin karna Kevin udh mau berubah tapi kenapa Kevin malah nyakitin Lesya lagi." teriak Lesya.

Kevin menatap Lesya dengan tatapan tajamnya,
"Hem m, gw capek Sya! Gw berharap lu nerima gw. Gw udah berusaha buat berubah tapi lu ga ngehargain gw. Gw butuh jawaban lo, kalo lu gamau nerima gw i'ts oke, tapi jangan ngegantung gw.
Ohh ... oke. Dan satu lagi Gw Kevin, dan selamanya akan tetap jadi Kevin yang seneng ngebunuh orang!!"

Lesya menatap Kevin dengan airmata yang mulai tak terbendung
"Okeyy Vin ... cukup, gw paham maksud lu sekarang. Lu cuma main-main ke gw!! Lu gapernah serius cinta ke gw. Gw sadar kalo gw cuma mangsa lu!."

Kevin menyentuh tanggan wanita itu namun ditepis kasar olehnya.

"Gw tulus ke lu!! Tapi lu cuma bisa ngegantung gw bang*at." mata Kevin melotot menahan amarah.

"Bulshit!! Lu bilang tulus?Kalo lu tulus ke gw ... gw gaakan nyakitin gw." balas Lesya menahan tangis.

Kevin mulai meningalkan Lesya, karna dia tau jika ia tetap disitu pasti dia akan melukai gadis yang dia cintai lagi "Terserah lu!! Gw ga peduli lagi ke lu."

DEG!!

Lesya tak percaya jika Kevin bisa berkata seperti itu terhadapnya,
"Okey ... gw bakalan pergi dari sini, jngan berani-berani gangu gw lagi."
Lesya menunduk kecewa.

Lesya kembali mendekat ke kamar untuk mngambil koper miliknya. Nampak Kevin sedang bersantai diatas kasur dengan, air soda ia menonton film bergenre Pyshco.

Lesya tak berani menatp Kevin, keduanya saling acuh bahkan nyaris seperti orang asing,

Lesya mnyeret kopernya tepad di depan Kevin bersantai, Lesya berharap.jika Kevin akan mcegahnya namun nihil ... pria itu tak peduli lagi denganya, bahkan menatapnya pun tak sudi.

Lesya berdiri mematung tepat di depan Kevin berbaring,
"Gw pergi dulu ya ... "

Kevin hanya acuh, ia tak memperhatikan Lesya sama sekali. Hati Lesya semakin sakit karna laki-laki itu biasanya akan bawal padanya,

Lesya tak sangup menahan airmatanya yang akan tumpah, ia memilih pergi meninggalakan pria itu sebelum airmatanya benar-benar tumpah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lesya menarik kopernya dengan agresif, kali ini dia bisa bebas namun tidak dengan hatinya. Ia sanggat-sangat kecewa pada Kevin.

Lesya terus menangis di pinggir jalan saat menunggu taxi di lobi apartmen,

"Aku salah apa, kenapa Kevin sejahat itu Hiks ... Hiks ... "

"Aku bener-bener tulus sayang ke Kevin, tapi apa ... pria itu selalu saja menyakitiku."

Airmata Lesya semakin deras tak terbendung, bahkan ia tak mempedulikan orang yang lalu-lalang disekitarnya.

"Semua laki-laki memang sama Hiks ... Hiks ... sama-sama brengsek." Teriak Lesya tanpa malu.






▄︻̷̿┻̿═━一




Sekarang Kevin tengah sibuk bertengkar dengan pikiranya senidir. Ia sadar jika ia salah selalu menyakiti kekasihnya senidiri,

"Argh ... gw butuh mangsa!" teriak Kevin menjambak rambutnya sendiri dengan bruntal.

Tanpa basa-basi ia mengambil hodie dan kunci motornya, malam ini ia harus mendapatkan mangsa, sudah lama ia tak bersenang-senang,

Ia melajukan motornya menuju sebuah Bar, ia mulai masuk dengan pakean serba hitamnya, tak masalah karna Kevin adalah pria tampan yang cocok mengenakan stel apapun,

Baru saja ia masuk kedalam Bar, banyak wanita yang sudah memperhatikanya.

Nampak gadis dengan bikini seksi membentuk badanya mendekati Kevin tanpa basa-basi.

"Haii tampan, maukah kutemani?" tanya wanita itu menyentuh dada Kevin.

Kevin masih dengan gayanya yang cool menatap risih gadis itu, namun itu adalah kesempatan untuk Kevin.
"Hemm ... " balas Kevin singkat.

Wanita itu tersenyum puas karna mendapatkan seorang pria tampan dengan hidung mancung, dan mata biru menawan itu.
"Baiklah honey, mari kita pilih kamar untuk kita bersenang-senang."

Kevin tersenyum dengan teduh, ia pandai menyembunyikan sifat aslinya,
"Heii bby ... kita cari apatemen saja, biar lebih puas." balas Kevin berhasil membuat gadis itu tersenyum malu.

Wanita itu semakin tak tahu diri, ia berani memeluk Kevin dengan manjanya "Ahhh ... baiklah honey, apapun maumu aku bisa membuatmu puas."

"Ciuhh ... menjijikan sekali gadi ini, sangat beda jauh dengan Lesya. Tak apa Vin ... gadis ini adalah mangsamu kali ini." batin Kevin.

Kevin tersenyum seolah-olah senang dengan perlakuan gadis ini, bahkan Kevin membopong gadis itu hingga keluar dari Bar.

Gadi itu tersenyum puas ...

Next?

PacarkuPshycopath (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang