96

1.5K 101 10
                                    

Berpikir tentang permainan peran. (R18 +)

Takuya berdiri dari tempat tidur dan baru saja mengangkat Kyouka.

"Karena kamu yang terdekat, kamu yang berikutnya." Takuya melihat wajah Kyouka. Kyouka sedang memeluk lehernya untuk menopang dirinya agar tidak digendong oleh Takuya.

"Ehh tidak ada lagi pilihan menggunakan aplikasi itu?" Kata Yuria, lalu semua wanita menatap Takuya.

"Jangan khawatir aku yakin bisa memuaskan kalian semua jadi jangan cemas dan kita punya banyak waktu di tangan kita." Takuya tertawa ringan lalu mencium leher wanita cantik yang digendongnya.

"Seperti yang diharapkan, aku pergi dulu." Kyouka sedang menikmati ciuman lembut Takuya di lehernya dan menatap Mira dengan senyum lucu di wajahnya.

"Ayo pergi, aku akan jadi kekasih terakhir." Kata Mira dengan ekspresi puas sambil tangannya membuat gerakan mengusir, Kyouka mengabaikan tindakan Mira dan hanya menempel pada Takuya.

"Aku tahu kalian berdua punya sedikit persaingan tapi tolong rukun satu sama lain." Takuya berkata lalu dia tiba-tiba memasukkan adik laki-lakinya yang tegak ke bagian berharga dari wanita yang dia bawa.

"Yeash! Hnnn." Kyouka menjawab dengan ekspresi penuh nafsu di wajahnya.

"Un." Mira mengangguk lalu pergi ke samping saudara kembarnya.

Takuya sedang fokus berhubungan seks dengan Kyouka, Mira pergi bermain dengan wanita lain.

Kyouka melompat-lompat saat dia berada di pelukan Takuya. Cairan cinta di bagian berharganya yang menetes setiap kali penis Takuya menggosok dinding dalamnya.

"Ahn!"

"Lebih tangguh Takuya-kun!"

* Piak Piak *

Suara tamparan dari kulit basah menggema di kamar Takuya, para wanita sedang menonton percintaan Takuya dan Kyouka dengan minat di mata mereka.

Sementara Rina dan Anna mengambil sesuatu dari tas masing-masing dan menunjukkannya kepada orang lain.

"Ya ampun, kalian selalu membawa itu?" Ibu dua anak perempuan itu, tanya Yuria.

"Teehee Rina-chan dan aku sudah menduga ini akan terjadi, jadi kami mempersenjatai diri dan bersiap untuk medan perang." Kata Anna dengan nada main-main.

"Un." Rina mengangguk.

Sekelompok mainan Dewasa berserakan di tempat tidur. Mainan tersebut memiliki warna dan ukuran yang berbeda.

"Itu banyak."

"Kalian cabul."

"Sa-chan kenapa kamu tersipu?" Miyuri bertanya pada Saki yang wajahnya memerah dan penuh rasa ingin tahu.

"Ini pertama kalinya aku melihat ... hal-hal ini." Kata Saki dengan patuh.

"Hehe jangan khawatir biar onee-chan ini mengajarimu." Kata Anna lalu dia memeluk Saki dari belakang dan meremas payudara Saki dan memainkan putingnya.

"Ahn."

Anna melingkari vibrator merah muda di sekitar puting Saki lalu dia menjilat lehernya.

Saki tertarik pada sensasi yang baru ditemukan ini.

"Reaksimu sangat lucu Sa-chan." Anna menggoda lalu dia menggerakkan tangannya ke arah vagina Saki dan dengan hati-hati menempatkan vibrator di klitoris Saki.

"Hnnnn." Saki mengerang sambil mengepalkan tinjunya dengan manis.

...

...

H Mission Commencing!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang