Ketiga wanita itu menjilat penis Takuya untuk membersihkan kekacauan yang disebabkan oleh air mani nya, Takuya berdiri kemudian dia melihat ke tiga wanita untuk memilih siapa yang akan menjadi yang pertama merasakan penisnya.
Dia menghentikan pandangannya ke Yuna lalu dia memberi isyarat padanya untuk maju, Yuna dengan patuh mengangguk lalu dia pergi ke pelukan Takuya.
"Apakah kamu siap?" Takuya dengan lembut bertanya lalu Yuna menjawab dengan nada lemah lembut, Mira dan Nina memperhatikan mereka sambil tersenyum.
"Takuya-kun kau benar-benar menyelamatkanku untuk yang terakhir?" Ucap Mira menggoda lalu Takuya menampar pantat gelembungnya dengan ekspresi ekspresi yang mendominasi. Jantung Mira tiba-tiba berdetak kencang, dia tidak terbiasa didominasi tapi ada sedikit aliran listrik yang dia rasakan pada tamparan itu.
"Jangan khawatir Mira aku akan menanganimu dengan penuh cinta nanti." Takuya berbisik di telinganya lalu dia melanjutkan untuk menyenangkan Yuna.
"Okaa-san, apakah benar-benar menyenangkan ditampar pantatmu?" Nina tiba-tiba bertanya karena dia melihat ekspresi ibunya yang memerah.
"Heh? Apa kamu menggodaku Nina-chan?" Kata Mira kemudian dia membelai payudara putrinya.
"Tidak, hanya saja aku melihatmu seperti kamu menikmati ditampar bu .." Sebelum Nina bisa menyelesaikan kalimatnya, Mira dengan ringan mencubit putingnya.
"Ahn!" Nina mengerang.
"Lihat, reaksimu sama saja denganku saat aku merasakan sedikit sakit di pantatku." Balas Mira.
'Aku bukan M.' Pikir Mira sambil melihat pria yang melakukan sesuatu yang baru padanya.
Yuna kini sedang membungkuk sambil memperlihatkan keindahan belakang Takuya, Takuya mengusap penisnya di pintu masuk vagina Yuna sejenak kemudian penisnya mulai perlahan menembus vagina perawannya.
"Ah."
"Santai saja, Yuna." Takuya mencoba meredakan kegugupannya.
"Baik." Yuna dengan ringan mengangguk.
Di sisi Takuya dan Yuna, Mira dan Nina sedang asyik melihat kontol yang masuk ke dalam vagina Yuna terutama Nina karena dia juga sama dengan adiknya, masih perawan.
Segera selaput dara Yuna dirobek oleh penis Takuya yang mengamuk.
"Ahhn." Yuna mengepalkan kasur sambil merasakan sakit untuk pertama kalinya, yang bisa dirasakan sekali seumur hidupnya.
Darah perlahan mengalir di vaginanya sementara penis Takuya sepenuhnya menempati ruang di dalam vaginanya.
"Apakah kamu baik-baik saja Yuna?" Takuya bertanya dengan nada prihatin.
"Un, tidak terlalu sakit seperti yang kupikir ... kamu bisa pergi ke Takuya-san." Kata Yuna dengan nada rendah sementara ada air mata di sudut matanya.
Takuya mengangguk lalu perlahan menggerakkan pinggulnya.
'Aku tidak percaya hari ini akhirnya tiba, barang Takuya-san mengisi perutku!' Pikir Yuna sambil merasakan batang daging Takuya yang masuk dan keluar dari vaginanya.
"Jadi ini seks." Nina bergumam.
"Apakah kamu takut?" Kata Mira lalu dia memeluk putrinya.
"Tidak, aku tidak peduli betapa sakitnya itu demi menjadi lebih dekat dengan Takuya-san." Kata Nina sambil melihat ke arah Takuya dan Yuna.
"Kamu Nina-chan yang manis, ayo pergi dan bergabunglah dengan mereka." Kata Mira lalu dia pergi ke samping Takuya dan memberinya ciuman penuh gairah. Nina pun mengikuti ibunya dia menjilati puting Takuya sambil tangannya membelai otot perut kokohnya yang dipahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
H Mission Commencing!!
Fanfic...... ...... ...... I'm a H protag!!? Author: BandagedBlue