89

1.6K 100 8
                                    

Jam 7 pagi jam itu mengkhawatirkan, Takuya secara naluriah mengulurkan tangan kanannya untuk menghentikan alarm tapi bukannya jam alarm logam dingin biasa dia menyentuh sesuatu yang lembut dan kenyal.

Takuya membuka matanya dan menyadari kalau dia tidak ada di kamarnya, Yuna tersipu sambil melihat tindakan Takuya di payudaranya.

"Ano ... Selamat pagi." Kata Yuna dengan senyum di wajahnya.

"Oh, maafkan aku, aku lupa bahwa aku tidak berada di kamar sendiri dan secara naluriah meraih jam wekerku." Kata Takuya.

"Tidak apa-apa kamu bisa menyentuh sebanyak yang kamu mau uhm ... sayang (Anata)." Kata Yuna lalu dia meraih tangan Takuya dan menekan lebih banyak pada payudaranya.

Takuya menerima ciuman mendadak di pipi kirinya.

"Selamat pagi sayang." Nina berkata setelah ciuman itu.

"Jadi kalian sudah menyadarinya?" Takuya berkata ketika dia menyadari cara mereka memanggilnya.

Si kembar terkikik lalu menunjukkan cincin di jari mereka dengan ekspresi bahagia.

"Ini terlihat bagus untuk kalian berdua." Pujian Takuya lalu si kembar mencium kedua sisi wajahnya secara bersamaan.

"Sepertinya Mira sedang bermimpi indah." Takuya bergumam sambil membelai rambut Mira.

Takuya merasakan sesuatu, Mira menggoyangkan pinggulnya dan selangkangannya bergesekan dengan kayu pagi Takuya.

"Heh sepertinya aku salah." Takuya berkata lalu dia dengan erat meraih pantat Mira.

"Hmmn." MILF itu mengerang seksi lalu dia membuka matanya.

"Hehe selamat pagi sayang, jadi kapan kita akan menikah?" Kata Mira menggoda.

'Oh, dia kembali ke keadaan normalnya ya?' Pikir Takuya lalu dia mencium bibir MILF.

"Saat waktunya sudah matang hehe by the way selamat pagi istriku." Takuya berkata dengan nada lembut.

...

Takuya kembali ke kediaman Sano setelah dia bangun dan memakai pakaiannya, Dia tidak lupa untuk berbagi momen intim dengan Mira karena dia akan bekerja dan mereka tidak akan bertemu untuk sementara waktu tidak seperti Yuna dan Nina yang di sekolah yang sama dengannya.

Shiori, Aika, anak kecil Daiki sedang sarapan saat Takuya memasuki rumah.

"Oh, inilah raja harem." Aika menggoda setelah dia meletakkan cangkir kopinya di atas meja.

"Apa harem king okaa-san?" Tanya Daiki.

"Itu seperti ... uhm ... seorang manajer dari grup wanita." Aika mencoba menjelaskan pada anak itu, Daiki tidak mengerti apa artinya dan hanya mengangguk.

"Itu impian setiap pria, Dai-chan." Kata Takuya lalu dia menepuk kepala anak itu.

"Kalau begitu aku juga ingin menjadi raja Harem Taku-nii." Kata Daiki.

"Haha Kalau mau jadi raja harem, harus makan yang banyak untuk tumbuh besar dulu." Takuya tertawa lalu duduk di kursi.

"Un." Daiki mengangguk lalu dia makan makanannya seperti orang karet.

"Perlambat, lambat Dai-chan." Shiori dengan lembut berkata lalu dia terkikik.

"Jadi, bagaimana rasa masakan keluarga Tsubakihara?" Kata Aika sambil menekankan kata memasak seperti disensor karena ada anak yang makan bersama mereka, Shiori menunjukkan ketertarikan pada pertanyaan Aika.

"Yah, tidak ada yang bisa mengalahkan masakan Nee-chan dan Kaa-san." Kata Takuya lalu dia mengedipkan mata pada Aika.

"Ya! Masakan Kaa-san dan Baa-san adalah yang terbaik!" Daiki tiba-tiba bergabung dengan percakapan mereka dengan ekspresi bangga di wajahnya saat dia memakan makanannya.

H Mission Commencing!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang