Rain and Radios

234 47 2
                                    

Langit mendung dan angin bertiup saat hujan sedang turun. Meskipun cuaca yang bagus untuk kehidupan pantai seharusnya cerah dan panas selama dua puluh empat jam sehari sepanjang minggu, namun Baekhyun menyukai pemandangan samudra kelabu yang menyapu bibir pantai.

Kyungsoo sedang memotong sayuran untuk membuat sop untuk malam itu, sesuatu yang sempurna untuk cuaca seperti ini. sementara Chanyeol berusaha mengajak Kyungsoo berbicara. Sehun datang membawa radio tua dari ruang bawah tanah dan mengotak-atiknya dan mencoba membuatnya hidup kembali.

Ketika Baekhyun selesai mandi, dia meninggalkan kamarnya dengan baju longgar dan celana piyama, meskipun itu belum waktunya untuk tidur. Baekhyun hanya menyukai celana yang nyaman dan celana piyama yang nyaman ... Sama seperti cardigan.

"Selamat malam," sapa Baekhyun saat dia keluar dari lorong, mengacak-acak rambutnya yang basah.

"Hai, Baek," kata Kyungsoo hangat. "Makan malam akan siap sebentar lagi."

"Baiklah," kata Baekhyun. Saat dia melewati meja makan tempat Chanyeol duduk dan melihatnya, Baekhyun memiringkan kepalanya. "Apa masalahmu sekarang, Chanyeol?"

"Pilihan pakaianmu Baek," jawab Chanyeol, menunjuk ke celana Baekhyun.

"Ini bagus," bantah Baekhyun, berhenti sejenak untuk mengepakkan celana piyamanya yang longgar. "Ngomong-ngomong, percakapan yang menyenangkan, tapi aku akan pergi ke ruang tamu."

Memutuskan untuk tidak berdebat karena Chanyeol tahu dia tidak bisa mengubah sikap acuh tak acuh Baekhyun, dia mengangguk. "Baik. Nyalakan televisi juga."

"Saluran apa?"

"Semua saluran yang menayangkan berita."

"Pilihan yang membosankan, Chanyeol," komentar Baekhyun sambil berjalan pergi.

"Itu informatif dan mendidik," Chanyeol membalas.

"Jangan bicara padaku tentang pendidikan, dasar raksasa yang merampas kuliah seseorang," gumam Baekhyun pelan. Dia tidak bermaksud agar Chanyeol mendengarnya, tapi ketika Chanyeol menjawab, Baekhyun mengira itu karena telinga besar yang Chanyeol miliki.

"Apa katamu, Baek?"

Baekhyun berbalik sejenak untuk mengangkat bahu. "Kau pasti salah mendengar."

Sebelum Chanyeol bisa membantah, Baekhyun memunggungi Chanyeol yang kesal dan Kyungsoo yang tertawa. Duduk di sofa, Baekhyun bergeser ke samping Sehun dan melihat pria itu mencoba untuk menyatukan potongan terakhir dari bagian bagian mekanik radio lama.

"Jadi, kau mengganti profesi mu menjadi tukang servis?" Tanya Baekhyun.

"Uh, iya ..." jawab Sehun malu-malu. "Aku juga ahli dalam memperbaiki sesuatu."

Dari belakang mereka, Baekhyun bisa mendengar Chanyeol menambahkan percakapan yang tidak melibatkannya. "Dia sangat hebat. Dia bahkan terkadang membantuku dengan pekerjaanku."

"Terima kasih untuk infonya," kata Baekhyun meremehkan sebelum mengalihkan perhatiannya kembali ke Sehun. "Pekerjaan seperti apa sebenarnya?"

"Membangun model dari prototipe robot dan hal-hal seperti itu," jawab Sehun.

Baekhyun menghela nafas. "Sehun, jika kau memiliki bakat untuk hal-hal seperti ini, kau seharusnya tidak menyiram tanaman untuk Chanyeol."

“Sebenarnya, dia membimbingku saat aku selesai bekerja jadi itu benar-benar seperti memberi dan menerima,” ucap Sehun.

Setelah sedetik, Sehun terlihat puas. Dia menoleh kembali ke meja makan. "aku rasa ini sudah selesai!"

Bangun dari kursinya, Chanyeol tersenyum saat dia berjalan ke sofa. Dia membungkuk, mengarahkan pandangannya pada Sehun dan Baekhyun. Baekhyun mendongak dan melihat Chanyeol.

Not Intended (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang