Who Made Me a Princess belongs to
Plutus (Novelist) & Spoon (Artist).Kuroko no Basket belongs to Fujimaki Tadatoshi
Saya tidak mengambil keuntungan komersial apa pun dari fanfiksi ini. Cerita ini murni ditulis untuk hobby dan saya menyukai cerita aslinya.
Warning: OOC, AU!, Reader Insert!, Fantasy, Angst, Tragedy, Vampire.
Hotaru Bi present
|||
Athanasia terdiam. Walaupun gadis di hadapannya ini mengatakannya hanya sambil tersenyum, tapi aura ditempat ini menjadi berat.
Athanasia mengerti maksud dari perkataannya. Dia terbunuh di hari pernikahannya. Ada banyak rumor mengatakan bahwa pelaku penyerangan adalah sasaeng fans yang tidak terima Miya-tan keluar dari dunia Idol dan menikah dengan pria itu.
Tapi, apa itu benar-benar maksud dari kalimat yang baru saja dia dengar? Rasanya ada sedikit yang mengganjal.
"well, karena Princess sudah mengetahuinya. Aku jadi tidak akan sungkan lagi untuk menunjukkan diriku yang sebenarnya padamu."
(Name) yang tersenyum mencurigakan membuat Athanasia sedikit merasa takut.
"Ayo, akan kutunjukkan sebuah rahasia padamu."
Athanasia hanya pasrah saat lagi-lagi (Name) menyeretnya ke tempat yang tidak dia ketahui.
Mereka menuju kamar pribadi (Name) yang belum pernah dimasuki oleh siapa pun kecuali ayah dan pelayannya saja.
Kamar besar yang di dekor cantik dan anggun. Menunjukkan siapa pemiliknya.
"Buka Ruang kostum"
Belum sempat Athanasia mengagumi keindahan kamar ini. Dia malah lebih terkesan, tidak bukan seperti itu. Hanya saja dibanding kamar tadi, ruangan ini lebih menggambarkan diri 'Miya-tan' yang dia lihat di kehidupan sebelumnya.
Berbagai macam kostum cantik, atau keren? yang Athanasia tau ruangan ini benar-benar menggambarkan kehidupan otaku dan cosplayer seperti (Name).
"Woaw. Kau tau, kau masih menjadi otaku bahkan setelah reinkarnasimu (Name). Bagaimana bisa kau hidup damai tanpa diketahui siapa pun selama ini?"
"Aku tidak pernah menyembunyikannya Princess, semua pelayan disini sudah mengetahuinya, termasuk ayahmu."
Athanasia sweatdrop. Jadi hanya dia yang tidak mengetahuinya ya. Dia hanya menggeleng pelan sambil menatap (Name) yang sibuk mengeluarkan semua koleksinya.
"Nah, coba kau pakai yang ini. Kau tau, aku sudah lama ingin melihatmu dengan ini."
Athanasia ragu saat melihat (Name) yang menyodorkan seragam sekolah sailor kearahnya. Dia ingin menolak, tapi melihat tatapan seperti anak anjing itu membuatnya tidak punya pilihan selain mencobanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny (Claude De Alger Obelia x Reader)
Fanfiction(Main Story) 'Saat kau jatuh cinta pada milik orang lain.' "Bukankah kata itu terlalu kejam untuk seseorang seimut dirinya? Dia terlalu polos untuk seorang yang akan menjadi Tyrant. Yaah~ tapi tidak ada yang akan mengetahui masa depan bukan." (Name)...