19 (Happy Ending for You)

3.6K 315 16
                                    

"Jangan pernah berpikir bahwa aku meninggalkanmu. Tidak aku ataupun Diana. Sejak awal kita tidak diciptakan untuk berakhir bersama. Takdir tetaplah takdir, butuh bayaran besar untuk mengubahnya. Dan aku tidak ingin menghancurkan apa yang Diana tinggalkan untukmu. Dia mengorbankan semuanya untuk memberikanmu kebahagiaan yang sesungguhnya. Ditempat ini ada banyak cinta yang mengelilingimu, yang perlu kau lakukan hanyalah menatap kedepan, menghancurkan tembok besar yang kau bangun dan kau akan melihat berapa banyak cinta yang menunggumu dibalik tembok itu. Claude, Aku ingin pulang."

Who Made Me a Princess belongs to
Plutus (Novelist) & Spoon (Artist).

Kuroko no Basket belongs to Fujimaki Tadatoshi

Saya tidak mengambil keuntungan komersial apa pun dari fanfiksi ini. Cerita ini murni ditulis untuk hobby dan saya menyukai cerita aslinya.

Warning: OOC, AU!, Reader Insert!, Fantasy, Angst, Tragedy, Vampire, Crossover.

Hotaru Bi present

|||

Tubuh (Name) semakin memburuk. Dia memang terlahir dengan fisik yang lemah. Sebuah keajaiban dia bisa tumbuh ditempat yang dingin itu.

Kehamilan diusia muda memang sangat tidak baik bagi tubuh sang ibu. Ditambah oleh pendarahan. Penyakit yang menggerogotinya dimasa lalu kembali menunjukkan reaksi.

Athanasia beberapa kali menjenguknya. Claude yang semakin gelisah karena keadaan istrinya yang semakin hari semakin memucat. Tapi dibalik semua itu, ada hal yang sedikit membuat Athanasia tenang. Hubungan Claude dan (Name) membaik. Mereka jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama, (Name) jadi lebih sering tersenyum.

"-Kau tau, itu sangat lucu bukan? Princess? Ah dia tertidur."

(Name) tersenyum sambil mengusap kepala Athanasia sayang. Dia meminta Felix untuk memindahkan Athanasia ke kamarnya.

---

"Hi Athi."

Athanasia membuka matanya dan menemukan seorang gadis dengan seragam sekolah duduk diatas meja dikamar Athanasia.

Rambut kelabu yang mencapai bahu, melambai tertiup angin. Athanasia seperti mengenalinya tapi dia tak terlalu yakin.

"Kau-- Siapa?"

Gadis itu tersenyum dan melompat dari atas meja menuju Athanasia.

"Jika aku bilang, aku datang dari masa depan. Apa kau percaya?"

Athanasia mengerutkan kening.

"Kita terhubung melalui masa depan-- Seharusnya."

Tersirat rasa sedih dari wajah gadis itu. Lalu mengembangkan senyum.

"Walaupun sedih. Tapi aku tidak akan melakukannya. Aku tidak ingin terhubung denganmu dimasa depan Athi. Aku akan melindungi semua yang mencintaiku. Sama sepertimu yang juga sedang berjuang. Masa depan menyedihkan itu. Aku akan mengubahnya."

The Destiny (Claude De Alger Obelia x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang