Sudah lama sejak kejadian yang sempat menghebohkan Korea Selatan itu,kini taehyung dan Jennie tengah menghabiskan waktu mereka bersama di apartemen milik taehyung setelah hampir satu bulan Jennie juga sudah tinggal disana.
"Yak!"teriak Jennie keras
Taehyung tertawa kecil di dalam kamar mandi. Itu adalah hari pertama Jennie memulai program dietnya, itupun setelah mendapatkan persetujuan dari taehyung.
Tapi lihat,apa yang pria itu lakukan. Taehyung dengan sengaja memesan banyak makanan berat untuk mereka sarapan,dia sama sekali tak membeli makanan sehat untuk Jennie."Tubuhku? Setelah keluar dari rumah sakit rasanya kau sudah kesulitan memakai baju,iya'kan? Tapi lihat yang taehyung lakukan padaku"ucap Jennie melirik makanan yang sudah terpampang jelas di meja makan.
Akhirnya,setelah bergelut dengan logika dan rasa laparnya,Jennie duduk di kursi dan mulai memakan makanan di depannya.
"Tidak apa-apa,kita bisa mulai diet besok"ucap Jennie dengan mulut yang penuh dengan makanan.
Selesai makan,Jennie membersihkan bekas makannya dan berjalan ke kamarnya mencari taehyung.
Beruntungnya Jennie bisa dengan mudah menemukan taehyung yang ternyata tengah berdiri di balkon kamar mereka dengan kopi panas di tangannya."Kau tidak sarapan?"ucap Jennie dengan tangan yang sebelumnya sudah lolos memeluk taehyung dari belakang.
Taehyung menarik tubuh Jennie, hingga wanita itu kini sudah ada di depannya,bersandar pada pagar balkon dengan tangannya yang ia letakkan di samping pinggang jennie.
"Aku sudah makan sejak kau masih sibuk merangkai mimpimu"ucap taehyung tersenyum kecil.
"Sudah lama aku tak melihatmu bekerja,apa kau sudah berhenti?"ucap Jennie menggantungkan tangannya di leher taehyung
Taehyung menggeleng "tentu saja tidak, meskipun aku sudah bisa memberimu dan anak kita nanti makan,aku juga masih butuh lebih banyak uang"
Mendengar itu jelas Jennie tersipu malu,ia menutup pipinya dengan kedua tangannya,dengan tatapan kesal jatuh pada taehyung.
"Sudah aku bilang jangan bicarakan hal seperti itu denganku"keluh Jennie membalikkan tubuhnya hingga kini berdiri memunggungi taehyung
"Kenapa? Kau tak ingin memberiku pewaris?"ucap taehyung menjatuhkan kepalanya di leher jennie
"Kau-"
"Kau bisa melihatnya sendiri,'kan? Tabungan milikku sepertinya sudah cukup untuk menyekolahkan anak kita nanti"
"Diamlah"ucap Jennie semakin tersipu
"Aku bahkan masih bekerja sampai saat ini karena aku pikir,aku butuh uang yang lebih banyak jika ingin memiliki putera kesebelasan, atau putri yang akan besar sebagai idol,bukankah aku ini seseorang yang memiliki pemikiran jauh, jennie-ah"ucap taehyung kembali menggoda Jennie.
"Aku tak suka menonton bola"ucap Jennie dengan polosnya.
"Kalau begitu,bagaimana dengan serikat dokter. Jadi anak kita nanti bisa menjadi dokter dengan keahlian yang berbeda-beda"usul taehyung langsung mendapatkan sikutan tangan Jennie di perutnya.
"Diamlah"ucap Jennie sudah tak tahan lagi dengan godaan yang terus taehyung berikan padanya.
Jennie mengambil kopi di tangan taehyung,dan mulai meminumnya, meskipun ia tau selera kopinya dengan taehyung sangat berbeda.
"Menurutmu,bagaimana jika jungsik ternyata bukan pelaku utama?"ucap taehyung tiba-tiba,membuat gelas yang Jennie pegang jatuh,hingga kopi panas berhasil menyentuh kakinya.
Taehyung yang melihat itu langsung berlutut di hadapan Jennie,ia menghapus sisa kopi itu dengan kaos yang ia kenakan.
"Kenapa kau mengatakan hal seperti itu tiba-tiba"ucap Jennie pelan
"Aku hanya memikirkan kemungkinan kecil yang mungkin akan terjadi. Tapi,sekarang tak perlu kau pikirkan lagi,mungkin aku hanya terlalu khawatir jika sesuatu terjadi padamu"ucap taehyung membawa Jennie agar kembali ke dalam kamarnya.
Setelah memastikan Jennie sudah duduk di ranjang besarnya, taehyung keluar untuk mengambil air dingin yang bisa ia gunakan untuk kaki Jennie yang memerah.
"Aku baik-baik saja,kau tak perlu sampai seperti ini"ucap Jennie saat melihat taehyung yang meletakkan kakinya di pangkuan taehyung.
"Kau terkena kopi panas ku,aku bertanggung jawab atas apa yang kakimu rasakan sekarang"ucap taehyung tanpa menatap Jennie.
"Tapi aku baik-baik saja"ucap Jennie pelan.
Selesai me-lap kaki Jennie dengan air dingin, taehyung duduk di samping jennie dengan air yang sebelumnya ia berikan pada Jennie.
"Maafkan aku"ucap taehyung
"Aku memang tak seharusnya mengatakan hal seperti itu. Ini akan menjadi kali terakhir aku membicarakannya"lanjut taehyung membawa kepala jennie agar bersandar padanya.Tak berapa lama ponsel milik Jennie berdering, menunjukkan nomor tidak di kenal menelponnya.
"Boleh aku saja yang mengangkatnya?"pinta taehyung setelah melihat jennie tak kunjung menerima panggilan itu.
Jennie mengangguk,lalu memberikan ponselnya pada taehyung.
"Halo?"ucap Taehyung setelah berhasil mengangkat telponnya
Wajah taehyung akhirnya berubah tenang setelah menyadari siapa yang menelepon Jennie.
"Dia Jimin"ucap taehyung mengelus rambut jennie lembut.
Setelah itu, taehyung meminta izin untuk mengangkat berbicara dengan Jimin di balkon rumahnya. Ia masih was-was jika Jimin menelponnya karena masalah jungsik lagi.
Jennie yang bosan karena menunggu taehyung lumayan lama memutuskan untuk menyalakan televisi di depannya.
Ia beranjak dari kamarnya untuk mengambil camilan,lalu kembali dengan beberapa makanan ringan dalam gendongannya."Dia belum selesai juga?"ucap Jennie saat melihat taehyung yang kini sudah masuk dan duduk di ranjang mereka,dengan tangan yang masih memegang ponselnya.
Mereka sama-sama sibuk dengan apa yang mereka lakukan,hingga tak menyadari beberapa orang sudah ada di ruangan bawah apartemen mereka.
"Apa yang dia katakan?"ucap Jennie saat melihat taehyung yang sudah menjatuhkan kepalanya di pangkuannya.
"Dia mengajak kita makan malam pekan ini. Kau bisa datang?"ucap taehyung dengan tatapan terfokus pada ponselnya
"Selama kau juga datang"jawab Jennie sekenanya
Cukup lama mereka bertahan dengan posisi itu,hingga Jennie merasa bosan dan mengajak taehyung untuk berkeliling sebentar di halaman apartemen mereka.
"Bukankah sudah lama sejak terakhir kita bisa menikmati udara luar bersama?. Bagaimana jika siang ini kita keluar, setidaknya kita juga harus membeli persediaan makanan,'kan? Aku pikir stok daging perut di lemari pendingin sudah mulai menipis."ucap Jennie lantas diangguki setuju oleh taehyung.
"Kita bisa pergi setelah satu episode lagi. Oke?"tawar taehyung menciumi tangan Jennie
Jennie mengangguk.
Baru sebentar mereka bisa bernafas tenang, semuanya kembali menjadi adegan menegangkan saat Jennie mendengar kegaduhan di bawah.
"Apa mungkin"ucap Jennie dengan wajah pucatnya.
"Tenanglah,akukan bersamamu"ucap taehyung membawa Jennie ke dalam rangkulannya.
"Kau mau menungguku disini,atau pergi mengeceknya bersamaku"tawar taehyung yang sudah bersiap-siap untuk pergi ke bawah.Jennie jelas ikut bersama taehyung. Ia mengekor di belakang dengan tangan mencengkeram pakaian yang taehyung kenakan.
Semula Jennie masih bisa sedikit lega karena taehyung yang berada dalam jangkauannya,hingga sesuatu menarik taehyung di barengi dengan lampu yang tiba-tiba saja mati.
Jennie tersungkur,ia duduk dengan memeluk lututnya,menangis ketakutan terlebih saat mendengar suara pria di belakangnya.
"Kau melupakan aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal | Taennie
ActionPria itu merasakan kembali emosinya ketika bertemu dengan wanita yang tidak sengaja ia ajak masuk ke dalam dunianya yang gelap. "Bagaimana dengan mencintai seorang kriminal?"