C#2

1.6K 223 10
                                    

 Jennie baru saja terbangun saat semerbak aroma mint menjelajahi hidungnya, dengan sedikit perih di perutnya jennie berusaha untuk duduk.
  Melihat seorang pria yang kini sedang menggosokkan handuk di rambutnya jennie lantas mengingat drama yang sempat terjadi semalam.

  "Kenapa aku tak boleh meninggalkanmu?" Ucap taehyung tersenyum meremehkan.

  "Kau membutuhkan aku"jawab jennie tenang

  Taehyung tertawa ringan "aku? Membutuhkanmu?"

  "Aku yakin kau butuh seseorang yang bisa membuat polisi tak berkutik untuk menangkapmu"

  "Oh. Begitu besar kepala sekali kau ini, nona" Ucap taehyung sambil meletakkan kaleng bir yang sudah kosong di samping jennie

Taehyung sedikit aneh saat melihat jennie yang kini tak berani menatapnya, setelah menyadari apa yang membuat jennie seperti itu ia lantas sedikit menjahili jennie.

  Taehyung meletakkan kedua tangannya di samping tubuh jennie laku mendekatkan wajahnya pada wanita asing itu.

  "Tapi sepertinya aku bisa saja menerimamu"ucap taehyung pelan

  Jennie diam saja, sambil sesekali menelan ludahnya saat merasakan jarak antara wajahnya dan taehyung semakin menipis.

  " Bagaimana dengan tawanan malamku?"

Bayangan jennie terhenti saat mendengar taehyung memanggilnya.

 "Kau tak berpikir aku akan membiarkanmu sarapan,'kan?"ucap taehyung sambil mentap jennie dari owntulan cerminnya

  Jennie mengerti, ia segera bangun dan akan pergi dari kamar itu, sebelum akhirnya tangan taehyung dengan kencang menariknya.
  Jennie merasakan nyeri di perutnya karena sedikit meloncat saat taehyung menariknya, tapi perasaan perih itu berganti perasaan kagum saat tangannya tak sengaja menyentuh dada taehyung yang sengaja pria itu tak tutupi dengan handuknya.

  Cukup lama jennie bertahan dengan posisi itu, sampai akhirnya taehyung meletakkan handuk bekas rambutnya pada wajah jennie dan mendorong kecil wanita itu untuk masuk ke kamar mandi.

  "Aku akan membuka lagi pintu ini setelah 10 menit" Ucap taehyung sebelum menutup pintu kamar mandi miliknya

  Setelah mendengar suara kenop pintu terkunci, jennie kantas sesegera mungkin untuk membersihkan tubuhnya disana.
  Sudah cukup dengan tubuhnya, jennie lantas segera memakai handuk yang berada disana dan berjalan mencari sesuatu.

  "Sial!" Ucap jennie setelah menyadari ia tak membawa baju ganti

  Naasnya, saat baru akan mengambil pakaian kotornya yang berserakan, berniat untuk memakainya kembali, suara kenop pintu membuatnya malah terdiam karena terkejut.
  Taehyung juga sama terjejutnya dengan apa yang dia saksikan sekarang.

  Kedua insan itu masih menatung untuk beberapa saat, hingga jennie yang lebih dulu tersadar lantas mendoring taehyung agar keluar dari sana, lalu kembali menutup pintu kamar mandi itu.

  Tanpa mengatakan apapun, jennie keluar dengan baju yang semula ia kenalan, juga dengan handuk yang masih mengikat pada rambutnya.

  Sesampainya di dapur, jennie lantas segera mencari bahan makanan yang bisa ia gunakan untuk memasak. Pipinya memerah saat kembali mengingat apa yang tadi dia alami.

  "Aishh" Gumam jennie kesal

  Taehyung yang tersadar setelah jennie keluar lantas berjalan ke balkon kamarnya, menikmati udara pagi disana sambil menghilangkan rasa panas yang tiba-tiba tubuhnya rasakan.
  Ia sesekali tersenyum setelah mengingat kejadian tadi, yang mungkin akan menjadi momen yang tak akan ia lupakan nanti.

 Di dapur, jennie yang selesai memasak sedikit bingung dengan langkah yang harus ia lakukan setelahnya, haruskah ia menjemput taehyung untuk makan, atau menunggu saja disana.
  Namun telat sebelum jennie akan meninggalkan dapur, jennie terlebih dulu dikejutkan oleh taehyung yang sudah berdiri bersandar di pintu dapur.

  "Aku sudah bisa makan,'kan?" Ucap taehyung memastikan

  Jennie mengangguk sambil duduk di kursinya. Melihat taehyung yang terlihat tenang saja membuat jennie sedikit jengkel, apa perasaan yang ia rasakan tak diradakan juga oleh pria itu?.
  Setelah dengan hati-hati membuka lemari pakaian yang sudah berdebu,Jennie lantas mengeluarkan sebuah kemeja hitam besar dan satu celana pendek yang ia yakini milik taehyung,lalu segera mengganti pakaiannya setelah menemukan kamar mandi disana.

  Baru beberapa sendok jennie makan, ia dikejutkan dengan suara haduh yang terdengar dari arah depan. Ia lantas menatap taehyung yang juga mendengar suara itu.

  Dengan gaya seorang laki-laki, taehyung berdiri lalu meminta jennie untuk berdiri di belakangnya.

  "Tetap di belakangmu"Ucap jennie sambil memegang satu tangan jennie

  Jennie mengangguk sambil mengikuti langkah taehyung yang akan keluar dari sana. Sesaat sebelum keluar dari pintu dapur, jennie di kejutkan dengan taehyunh yang tiba-tiba berhenti, ia lebih terkejut lagi saat melihat sebuah katana sudah menempel di leher taehyung, siap untuk memisahkan kepala taehyung dari tubuhnya.

  Jennie menangis dengan salah satu tangan meremae pakaian yang taehyung kenakan.

  Beberapa orang lalu muncul di sana, diantara banyak orang itu taehyung mengenali salah satu dari mereka.
  Taehyung sempat terkejut saat merasakan jennie dibawa menjauh darinya, namun ia segera kembali menenangkan diri sambil tetap berdiri disana.

  Jennie dibawa untuk mendekat pada pria yang dianggap bos disana, jennie menurut saja setelah melihat isyarat dari taehyung.

  "Aku pikir urusan kita sudah selesai"ucap taehyung yang kini mulai berani berlagak

  Taehyung dengan tenang menyingkirkan katana itu dari lehernya, ia lalu berjalan duduk di sofa yang terletak tak jauh disana.
 
  "Duduklah. Maafkan aku yang tak bisa menyambut tamu penting seperti dirimu dengan meriah" Ucap taehyung sambil menepuk sofa di sampingnya

  Taehyung juga mengambil sebuah rokok lalu ia nyalakan dan ia hisap menandakan ia sangat tenang sekarang.

  "Biarkan wanita itu duduk"ucap taehyung menunjuk jennie agar duduk di sampingnya

  Bos dari kelompok itu mengangguk, bersamaan dengan itu jennie berlari mendekati taehyunh, ia lalu duduk dekat dengan taehyung dan meletakkan tangannya pada paha pria itu dengan ketakutan.

  "Apa yang kau takutkan dari pengecut ini?" Ucap taehyung pada jennie sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah wanita yang sempat akan ia tinggalkan itu

  Pria itu bernama Lee rang, pria yang sempat menjadi musuh taehyung, namun karena beberapa hal malah membuat mereka menjadi rekan kerja yang sangat dekat.

  "Kekasihmu?"ucap Lee rang sambil mengambil rokok yang taehyung sodorkan padanya

  Taehyung hanya tersenyum sambil kembali menghirup rokoknya

  "Maafkan aku kakak ipar, aku hanya ingin menyambutnya kembali, aku kira dia sendiri jadi melakukan hal yang biasa kami lakukan" Ucap Lee rang sambil mengulurkan tangannya

  Jennie dengan ragu menerima ukuran tangan Lee rang, setelah sebelumnya juga melihat persetujuan dari jennie.

  "Kau harusnya lebih sopan pada kakak iparmu"ucap taehyung sangil menepis tangan Lee rang yang terlihat tak ingin melepaskan tangan jennie
  "Beristirahatlah, aku akan menyusulmu setelah membereskan dia"lanjut taehyung sambil meminta jennie untuk pergi ke kamarnya

  Pandangan Lee rang mengikuti kemana jennie melangkah hingga membuat tsehyung jengkel sendiri.

  " Cepat katakan apa urusanmu disini"ucap taehyung tak mau pusing

  "Tentu saja meminta pertolonganmu"

Criminal | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang