Keesokan harinya Jennie masih belum di perbolehkan untuk pulang,alhasil disanalah Jennie sekarang.
Ia harus memulai hidupnya sebagai pasien untuk 3 sampai 4 hari kedepan,masih ada kemungkinan ia akan lebih lama,atau lebih cepat berada disana,semua tergantung pada kesehatan Jennie."Aku membelinya secara diam-diam,jadi kau harus menghabiskannya"ucap Chaeyoung yang kembali dengan sebuah kantong plastik berisikan semangkok Jajangmyeon yang membuat Jennie merengek semalaman.
"Aku sudah tak berselera lagi dengan itu,kau terlalu lama membelinya"ucap Jennie tanpa menatap Chaeyoung
"Hei kau! Mentang-mentang sedang sakit kau pikir bisa seenaknya meminta aku melakukan ini itu?!"ucap Chaeyoung jengkel
"Lho? Kau yang ingin membantuku'kan? Aku tak pernah memintamu mencarikan apa yang aku mau,kau sendiri yang menawarkan diri agar bisa aku mintai pertolongan"ucap Jennie tak terima
"Kau. Jika saja bukan karena pria itu,aku tak akan mau mengikuti maumu"ucap Chaeyoung duduk di samping jennie dengan tangan bersiap-siap untuk membuka Jajangmyeon yang tadi ia beli.
"Lagipula,memangnya kau ini hamil,hingga aku harus menuruti apapun keinginanmu"lanjut Chaeyoung dengan kesal memakan Jajangmyeon-nyaJennie dengan kesulitan meraih remote TV, meskipun tetap meminta bantuan dari Chaeyoung. Matanya sempat membeku sebentar saat melihat pemberitaan di televisi,meskipun sudah ia ganti ke banyak saluran,hampir semua saluran menayangkan pemberitaan tentang pengejaran kriminal yang selama belasan tahun ini sudah meresahkan masyarakat.
"Jadi,dia sedang dalam pengejaran'ya?"gumam Jennie membuat acara makan Chaeyoung berhenti.
Matanya melebar saat melihat pemberitaan itu,meskipun memang pengejaran jungsik adalah pengejaran besar-besaran,semua pihak sudah berusaha untuk tetap tenang agar masyarakat tidak cemas,lalu bagaimana berita tersebut tersebar?.
"Apa menurutmu dia akan tertangkap?"gumam Jennie lagi
Jennie membenci perasaannya yang tak karuan mengingat taehyung sedang dalam pengejaran,bahkan air matanya tiba-tiba saja menetes. Chaeyoung yang melihatnya langsung mencoba menelpon Jimin,namun tak ada jawaban.
Hampir sama dengan keadaan di rumah sakit,di lokasi penangkapan jungsik, taehyung dan Jimin beserta para pihak yang akan menangkap jungsik tengah bersiaga menunggu kedatangan pria itu.
Untungnya,meskipun sempat kehilangan jejak, taehyung bersama beberapa orang kembali menemukan dimana tempat persembunyian jungsik. Meski begitu ia tetap harus berhati-hati mengingat jungsik memilih sekolahan untuk tempat ia bersembunyi."Aku sudah meminta dua orang rekanku untuk masuk,meminta pihak sekolah untuk segera membubarkan sekolah. Aku akan mengabarimu jika sudah mendapatkan kabar dari mereka"ucap taehyung pada seseorang di sebrang ponselnya,yang tak lain adalah Hyunsuk.
Taehyung duduk sebentar di tempatnya bersembunyi,ia sempat terkejut setelah mendapatkan satu panggilan tak terjawab dari Chaeyoung,ia lantas segera memanggil wanita itu kembali
"Kenapa kau menelpon ku?"ucap taehyung masih dengan sesekali menatap ke sekolahan di depannya.
"Kau sudah melihat berita? Pengejaran kriminal itu sudah terkuak"
"Aku belum melihatnya,tapi aku tau itu akan terjadi. Bagaimana dengan Jennie?"ucap taehyung walaupun dengan nada yang diburu-buru.
"Dia sudah lebih baik. Aku bisa melihat kekhawatiran di wajahnya saat melihat berita tadi, meskipun dia berusaha menyangkalnya setiap aku bertanya. Jadi,kau harus kembali dengan selamat, setidaknya kau harus kembali untuk bisa menjelaskan semuanya pada Jennie"
"Aku mengerti. Aku akan menutup panggilannya sekarang,jika mungkin,katakan pada Jennie bahwa aku akan kembali baik-baik saja,itupun jika dia menginginkan aku kembali"
Setelah itu sambungan ponsel di putus oleh Chaeyoung yang terkejut dengan kedatangan Jennie yang baru saja kembali dari kamar mandi.
Taehyung kembali memperhatikan bangunan besar di depannya itu. Hingga tak lama kemudian ia mendengan suara tembakkan yang bersautan.
Menyadari yang terjadi di dalam bukanlah seperti yang ia rencanakan,ia memutuskan untuk masuk bersama beberapa orang dengan pakaian lengkap.Benar saja,di dalam sekolah itu,lebih tepatnya di sebuah ruangan kelas sudah terlihat dua orang yang taehyung minta berbicara dengan pihak sekolah sudah terbujur di lantai dengan dipenuhi darah.
Naasnya,hal itu harus di lihat puluhan siswa yang masih ada di kelas."Kalian semua tenang"ucap taehyung pada semua siswa yang tengah berusaha menghindari jungsik.
"Urusanmu denganku,bicara saja berdua denganku,lepaskan mereka"ucap taehyung memberi penawaran.
Jungsik menatap taehyung remeh.
"Siapa bilang aku hanya berurusan denganmu? Semua orang di negeri ini tau bahwa aku adalah kriminal,bukan hanya kau yang berfikir aku begitu,'kan?"ucap jungsik menarik seorang siswa untuk ia jadikan sandera
"Lepaskan dia,bicara saja denganku. Katakan apa yang kau inginkan"ucap taehyung dengan nada tinggi.
"Kau ingin tau apa yang aku inginkan?"ucap jungsik akhirnya mendorong siswa tadi menjauh.
Baru selangkah siswa itu berjalan,kakinya lantas di tembak oleh jungsik, hingga ia langsung ambruk sebelum menggapai tangan taehyung.
Melihat itu,taehyung melayangkan satu pelurunya pada tangan kanan jungsik,hingga pistol yang ia genggam terlempar.
Di saat seperti itu,jungsik masih sempat-sempatnya tersenyum dan mengucapkan kalimat yang tak masuk akalnya."Kau tak akan bisa menangkap ku hidup-hidup, taehyung-ssi."
Dia orang yang ikut serta taehyung segera berlari untuk meringkus jungsik. Keadaan sempat damai saja setelah jungsik berhasil di lumpuhkan. Hingga suara tembakkan kembali terdengar.
Jungsik memanfaatkan kelalaian salah satu pria yang menangkapnya hingga ia bisa mengambil pistol dari saku celananya.
Dan bukannya menembakkan peluru kepada taehyung ataupun orang yang memegangnya,ia malah menembakkan peluru itu pada perutnya,hingga keluar darah dari bibir dan hidungnya."Aku bilang- kau tak akan bisa menangkap ku secara hidup-hidup... Taehyung-ssi"ucap jungsik setelah itu jatuh tak sadarkan diri.
Taehyung meminta dua orang tadi untuk segera membawa jungsik ke rumah sakit. Bukan untuk menolongnya, taehyung pikir tak akan adil jika kriminal seperti jungsik harus mati tanpa sempat mendapatkan imbalan yang setimpal dengan apa yang sudah ia lakukan di masa lalu.
"Dia masih bernafas"ucap salah seorang pria yang membawa jungsik.
Taehyung tersenyum licik.
"Aku harus pergi sekarang,pastikan untuk memborgolnya di rumah sakit. Dia menembak dirinya di bagian perut,masih besar kemungkinan dia untuk Selamat"ucap taehyung setelah itu pergi meninggalkan rumah sakit dengan taksi yang sebelumnya ia berhentikan di luar rumah sakit.
Taehyung benar-benar tak sabar untuk menemui Jennie,ia harus mengatakan semua kebenarannya pada Jennie malam itu juga. Ia bahkan tak menghiraukan pakaiannya yang sudah berlumuran darah.
Taehyung memberikan ongkos yang berlebihan pada supir taksi,lalu segera berlari ke dalam rumah sakit,menghampiri ruangan Jennie yang terdapat hampir di ujung lorong.
Saat taehyung membuka pintu ruangan Jennie,ia melihat Jennie yang tengah kesulitan untuk naik ke ranjangnya. Tak ada siapapun disana,mungkin saja Jennie baru kembali dari kamar mandi.
"Aku bantu"ucap taehyung segera mengangkat tubuh Jennie dengan perlahan,dan merebahkannya di ranjang rumah sakit yang lumayan besar itu.
"Aku tau kau akan kembali..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal | Taennie
AçãoPria itu merasakan kembali emosinya ketika bertemu dengan wanita yang tidak sengaja ia ajak masuk ke dalam dunianya yang gelap. "Bagaimana dengan mencintai seorang kriminal?"