A little Bird

1K 172 20
                                    

Langit berwarna biru cerah, dengan gumpalan awan putih serupa permen kapas yang begitu lembut, matahari yang bertahta siang itu tak terlalu terik, sinarnya terasa hangat dan lembut menggelitik permukaan kulit. Taehyung terengah, deru nafasnya bersahutan dengan gemrisik angin yang menerbangkan dedaunan. Sama seperti hari sebelumnya ia begitu larut dalam permainan bola kasti seorang diri, menghabiskan sekeranjang penuh bola yang dilambungkan tinggi dengan tongkat kayu ditangannya.

Ia menghela nafas kasar, merutuk dalam hati kala mendapati keranjang rotan yang sebelumnya berisi penuh bola kini telah kosong , ia tak rela jika harus menyudahi permainannya dan kembali pada lingkaran membosankan di dalam kastil. Jiwa gersangnya meronta untuk dibebaskan dari segala bentuk rasa kesepian. Setidaknya dengan bermain dan menyibukkan diri ia sedikit lupa bahwa dirinya hanya seorang diri.  Maka dengan kaki yang dipaksa melangkah ia menyeret keranjang rotannya dan mengambili satu persatu bola yang bercecer, seandainya ada Hoseok ia pasti akan meminta pelayannya itu membantu.

Melirik keranjangnya yang hanya terdapat beberapa bola, cukup membuatnya menggeram kesal, tanah di depannya menurun, ia turun dengan hati-hati agar permukaan tanah berselimut rumput lembab itu tak membuatnya tergelincir, sedikit abai dengan kemeja berwarna biru langit dan celana kain berwarna abu-abu miliknya yang kotor. Setelah ia protes akan isi lemarinya yang hanya terdapat pakaian serba hitam, ia langsung mendapati isi lemari itu berganti dengan sesuatu yang lebih beragam, Hoseok dibantu seorang pelayan merapikannya pagi-pagi sekali sebelum ia terbangun dari tidurnya.

Tepat sampai dipijakannya terakhir ia mengangkat kepala, sedikit tertegun menatap tembok yang menjulang tinggi dan penuh dengan tumbuhan rambat berdiri gagah memanjang. Ia berjalan sedikit ragu karna Hoseok tak pernah mengatakan apapun tentang tembok ini padanya setelah sebelumnya berceloteh tentang tiap sudut kastil yang ia ketahui.

Seolah lupa dengan tujuan awalnya ia meletakkan begitu saja keranjang bolanya. Kakinya melangkah, mendekat pada tembok yang menjulang di depannya, ada undakan anak tangga dari batu untuk masuk pada pilar bebatuan yang dibuat sebagai akses masuk kesana. Berbekal rasa penasaran ia melangkah masuk, sepatu pantofel hitamnya berpijak pada lantai beralas bebatuan dengan daun kering berserakan menimbulkan bunyi berisik.

Semakin langkah berjalan Taehyung menyadari bahwa tempat ia berada sekarang adalah sebuah labirin, ia dibuat penasaran untuk menemukan ujung dari tempat tersebut. Kala bingung menemukan ujung pada tiap liku labirin tersebut ia terperanjat mendengar cuitan merdu yang berasal dari burung kecil berwarna kuning cantik didekatnya, burung tersebut bertengger pada ranting kecil disana, terbang rendah seolah meminta Taehyung untuk datang mengikutinya.

"Kau mau menunjukan jalan untukku?" Tanyanya pada si burung kecil.

Seolah memahami pertanyaan Taehyung burung itu menoleh dan menyahut dengan cuitan kecil. Taehyung berjalan dengan langkah kaki lebih cepat, melewati tiap belokan labirin mengikuti si burung kecil di depannya tak lagi tersesat, hingga ia sampai pada ujung tempat tersebut. Tak ada yang membedakan dari dinding labirin yang sejak tadi dilewatinya, namun ada sebuah pintu yang nyaris tertutup rimbun daun yang menjalar disana. Taehyung mendekat, mencoba menyingkirkan dedaunan yang menghalangi pintu kayu tersebut namun, berdecak tatkala tak berhasil membukanya karna pintu itu terkunci. Ia coba mengintip melalui lubang kunci disana, tak banyak yang mampu tertangkap penglihatamnya hanya saja ia merasa seuatu yang menakjubkan berada dibalik itu semua, "dimana kunci tempat ini?" Tanya pada diri sendiri.

Tak kunjung mendapat petunjuk ia memutuskan kembali, matahari tepat berada di atas langit dan dapat dipastikan pelayan pribadinya pasti tengah mencari dirinya untuk makan siang. Namun, ketika sampai pada ujung labirin tempat pertama ia masuk tadi ia dikejutkan dengan atensi yang berusaha mengintip, seorang pemuda dengan kemeja putih sedikit lusuh dan celana bahan coklat, kulitnya putih dengan sedikit rona merah di pipi dan matanya terlihat kecil sipit, surainya yang berwarna hitam berantakan tertiup angin dengan topi berwarna coklat tua yang talinya terlingkar di leher, postur tubuhnya tak terlalu tinggi ciri khas perawakan Asia.

"Hei Kau!" Panggil Taehyung kepada sosok yang seolah telah tertangkap basah mengintip. Pemuda itu berlari dan tertawa seilah mengejek Taehyung yang mengejarmya, pemuda tersebut menghampiri kuda gagah berwarna coklat dan menaikinya begitu saja.

"Hei!" Panggil Taehyung lagi, pemuda itu menoleh namun, tak berhenti dan tetap memacu kudanya untuk bergerak maju. Taehyung mendesah kesal, ia menyambar keranjang bola yang tergeletak begitu saja, sayup mendengar suara Hoseok yang memanggil.

Taehyung memilih kembali, ia masih penasaran dmgan sesuatu dibalik pintu labirin tadi. Dan berjanji akan menemukan jalan untuk masuk ke dalamya.

Di depan pintu kastil, Hoseok telah menunggunya, pemuda itu mengernyit melihat tuan mudanya kembali dengan surai yang sedikit berantakan dan setelan mahalnya terdapat noda tanah basah.

"Astaga, apakah anda terjatuh?" Ucap Hoseok panik, ia menepuk bagian kotor pakaian tuan mudanya dan mengambil  alih keranjang rotan berisi bola yang Taehyung pegang.

Taehyung mundur dan menyingkirkan tangan Hoseok yang masih mencoba membersihkan tubuhnya, "aku baik-baik saja," jawabnya.

Pelayan muda itu menghela nafas lega, dan senyum secerah mentarinya kembali terbit, "kalau begitu kita sebaiknya masuk dan berganti pakaian agar bisa makan siang setelahnya," ucap Hoseok.

Taehyung mengangguk, keduanya berjalan memasuki kamar Taehyung, melewati lantai dasar dan tangga yang nampak lenggang, "Hoseok," panggil Taehyung tatkala si pelayan tengah sibuk memilah pakaian yang akan ia gunakan dari lemarinya, "ya tuan muda?"

"apa kau tahu tempat apa dibalik labirin bawah sana?" Tanya Taehyung.

Hoseok yang baru saja berbalik dengan sebuah kemeja putih dan celana abu-abu itu sontak melotot kaget, Taehyung mengernyit tatkala si pelayan menggeleng dan tertawa canggung, "apa yang anda bicarakan, tak ada apapun disana," jawabnya.

Hendak kembali membuka suara dengan jawaban meragukan Hoseok tetapi gerakan pelayan tersebut kebih cepat melucuti pakaian Taehyung, "anda harus segera berganti pakaian, ini sudah lewat dari jam makan siang, akan sangat tidak enak jika makanan anda dingin bukan?"

Taehyung tak mengatakan apapun lagi setelahnya, mata tajam oemuda itu hanya menatap pelayannya yang bergerak tergesa dan menghindari tatapannya, entah apalagi yang coba manusia sembunyikan dari dirinya.















16.Januari.2021

Secret GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang