Secret Garden

153 27 1
                                    

Pagi terasa begitu cerah, saat matahari baru menyapa dan burung-burumg kecil melantunkan kicaunya. Taehyung sudah terjaga dari tidur lelapnya. Disibaknya selimut hangat yang membalut tubuh. Sang pelayan muda bahkan belum manampakan diri, tetapi ia telah berlalu untuk membersihkan diri. Mencuci bersih wajah dengan air dingin yang mengalir pada pancuran keran, ia begitu semangat untuk memulai hari.

"Astaga, apakah saya terlambat?" seru Hoseok saat memasuki kamar sang tuan muda dan mendapatinya tengah menyeka wajah dengan sapu tangan sutra.

Taehyung hanya menggeleng, "kemarikan pakaianku!" ucapnya.

Hoseok segera mengambil pakaian dalam lemari, memilah kemeja dan celana bahan yang akan Taehyung gunakan. Ia mulai faham selera berpakaian pangeran muda tersebut, warna lembut dan hangat adalah salah satu kesukaan pria berparas rupawan di hadapannya.

Taehyung mengenakan pakaian yang telah Hoseok siapkan, mengancingkan dengan rapi kemejanya sendiri dengan sempurna. Hoseok diam-diam mengulas senyum, memasangkan ikat pinggang untuk tuan mudanya yang hari ini nampak sangat bersemangat.

"Anda akan sarapan di kamar atau bersama tuan muda Jungkook?" Tanya Hoseok yang kini berjongkok mengikatkan tali sepatu Taehyung.

"Antarkan sarapanku ke sana! tolong bawakan satu cangkir coklat panas."

"Baik tuan muda, saya akan membawakan coklat panas seperti keinginan anda dan bagaimana dengan roti lapis serta daging asap sebagai makanan utama pagi ini?"

Taehyung mengangguk, "tolong bawakan dua roti lapis untukku,aku sangat lapar pagi ini."

Ia berjalan dengan semangat ke kamar sang adik yang ia yakini tengah terlelap. Membuka pintu kamar sang pangeran tidur, dengan hati-hati ia berlari ke arah tempat tidur untuk menjahilinya dengan gelitikan di pinggang si lebih muda.

Jungkook terbangun, tertawa karena ulah Taehyung yang mengerjainya, "astaga, hentikan kak!" Pintanya, "ini geli, aduh aku bisa mengompol di tempat tidur."

Taehyung tertawa, menghentikan gerak tanganya. Ia mengulas senyum, "selamat pagi, apa tidurmu nyenyak semalam?"

Jungkook mengangguk, wajahnya memerah karena ulah Taehyung yang menggelitikinya tadi, "sangat nyenyak, aku juga bermimpi indah."

Taehyung menuangkan air dalam gelas untuk Jungkook minum, "tak ingin menceritakan padaku mimpi indahmu?"

Ia melangkah dan duduk di sisi ranjang tempat Jungkook berbaring nyaman.

Jungkook yang tengah meminum airnya kembali tersenyum, "aku bermimpi kita berlari di hamparan bunga yang mekar."

"Benarkah?"

Jungkook mengangguk, "dalam mimpi kaki ku memijak tanah dan berlari mengejarmu, lucu bukan?" Ucapnya, "aku tidak lagi lumpuh."

Taehyung merasa senang hanya dengan membayangkan mimpi sang adik, ia juga ingin berlari bersama di hamparan bunga dan berbagi gelak tawa bersamanya disaksikan langit dan iringan kicau burung yang turut menyoraki. "Kau senang?"

Jungkook lagi-lagi mengangguk, "senang sekali!"

Mendengar itu Taehyung tersenyum semakin lebar, ia berucap tanpa sedikitpun ragu dalam kalimatnya, "kalau begitu, aku akan membuat mimpi mu menjadi nyata."

Jungkook hanya mengulas senyum menanggapi. Bahkan jika itu hanya bualan Taehyung ia merasa senang, hatinya menghangat sebab sebuah janji yang diikrarkan demi bahagianya. Seumur hidup ia tak pernah berjalan, tak pernah menghirup udara segar dan menapaki rerumputan. Jadi ia akan cukupkan mimpinya dengan menjadi tahu diri. Karena ia telah menemukan alasanya untuk bahagia meski hanya bisa berbaring disini hingga akhir hidupnya asal ada Taehyung yang sudi menemani.

Secret GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang