Blooming

176 28 9
                                    

Hari-hari berlalu dengan cepat. Minggu berubah menjadi bulan. Kedekatan Taehyung dan Jungkook tak lagi terpisahkan, setiap harinya Taehyung akan pulang dengan membawa cerita menggembirakan tentang satu per satu benih yang mulai bertunas dan kembali membisikan harap bahwa mereka akan pergi bersama menatap dunia.


Tak hanya harapan saja yang tumbuh subur dalam benaknya tetapi bibit bunga yang ditanam kini mulai mekar dan memberi warna di kebun yang mereka jaga. Hati Taehyung membuncah bahagia, ia berlari keluar kastil untuk mencapai kebun rahasia di balik dinding labirin. Tawanya lepas tatkala melihat kelopak indah itu bermekaran menunjukan warna dan keindahannya.


"Menakjubkan! Surga pasti tengah bergembira karena bunga-bunga ini mulai mekar dengan indah, hujan yang selalu turun menyirami benar adalah ramuan mujarab yang Tuhan ciptakan!" Puji Jimin yang juga memasuki kebun tersebut.


Taehyung mengangguk, matanya mengedar menatap sekelilingnya, kicau burung ramai terdengar, kupu-kupu ikut hadir memeriahkan suasana bagai pesta perayaan mekarnya mawar tanda kelahiran sang pangeran muda.


"Jungkook akan senang melihatnya, dia pasti akan jatuh cinta melihat dunia penuh warna yang akan ia jumpai untuk pertama kali dalam hidupnya."


Taehyung menoleh ke arah Jimin, menatap pemuda yang berdiri mengagumi kebun yang mereka pijaki, "Jimin, apa kau bersedia membantuku untuk membawa Jungkook menyaksikan semua ini?"

Kening Jimin berkerut namun, tak ayal ia tetap menganggukan kepala, tanpa ragu dia berucap, "aku akan melakukan apapun yang kau perintahkan."

Lantas keduanya berbalik pergi, menunggangi kuda milik Jimin untuk kembali ke kastil menjemput sang pangeran demi memenuhi janji.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

Taehyung membuka pintu kamar, membuat pemiliknya terperanjat dan menjatuhkan buku di atas pangkuan.

"Ada apa kak?" Tanyanya penasaran.

Taehyung tersenyum lebar, mendekatkan diri dan mengecup kening sang adik, "hari ini aku akan menepati janji, kita akan pergi dan menatap langit. Mawar telah mekar dan kelopak Lily mulai dihinggapi kupu-kupu."


Kening Jungkook berkerut bingung, namun belum terjawab kebingungannya suara keras dari arah jendela membuatnya terperanjat.


Taehyung berlari menyibak tirai jendela, mendorong papan kayu yang menghalangi sinar matahari menyusup menyapa penghuni kamar ini.


Dua kali gebrakan papan itu terlepas. Dentuman suara papan kayu yang terjatuh membuat kegaduhan pagi hari bagi seluruh penghuni kastil.

Jimin adalah pelaku perusakan jendela tersebut, menarik papan kayu dengan tali yang ia lempar dan mamacu kudanya untuk turut merobohkan benda yang menghalangi mata sang pangeran dari dunia.


Sinar matahari seketika menerobos masuk, menyapa tanpa malu pada sang pangeran yang menutup mata lantaran silau dari sinarnya. Jungkook berusaha menggerakan tubuhnya, menyeret kaki lumpuhnya untuk mendekati jendela yang kini terbuka lebar.

Ia tertawa, tatkala biru langit adalah objek pertama yang dilihatnya. Tanganya terangkat, seolah ingin menangkap sinar matahari yang terangbdan terasa hangat. Ia menatap Taehyung yang berdiri memunggungi pemandangan yang ada, matanya memancarkan ribuan rasa haru dan tak percaya secara bersamaan.


Secret GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang