Do Jin dan Sam sedang duduk di ruang makan sambil menunggu Kang Woo yang bertugas menyiapkan makan malam hari ini.
"Dokter Kang Jae In bilang dia akan mengabari hasil lab untuk darah tersebut sekitar 3 atau 4 hari lagi," kata Do Jin membuka pembicaraan.
"Baguslah. Kita tidak perlu menunggu terlalu lama," ujar Kang Woo sambil menyajikan tiga cup ramyeon di atas meja makan.
"Oh iya, kamu sudah mengembalikan botol itu ke kamar Hong Joo Wan?" tanya Sam.
Do Jin mengangguk.
"Aku sudah mengembalikannya ke kamar Hong Joo Wan meskipun aku tidak yakin tempat aslinya dimana. Semoga saja dia tidak mencurigai tempatnya berubah," jawab Do Jin.
"Mengerikan sekali jika kita benar-benar tinggal di rumah yang sama dengan pembunuh," ujar Sam sambil mengaduk-aduk ramyeon didepannya.
"Kita hanya perlu menangkapnya jika memang dia pelaku pembunuhan," kata Do Jin.
"Kang Woo~ya, apa yang akan kamu lakukan kalau Hong Joo Wan benar-benar pembunuh yang membunuh kedua orangtuamu juga?" tanya Do Jin.
Kang Woo agak terkejut mendengar pertanyaan Do Jin.
"Kecurigaanku terhadap Hong Joo Wan bahwa ia pembunuh yang membunuh kedua orangtuaku hanya kuceritakan pada Ketua Tim. Kamu tahu darimana?" tanya Kang Woo.
"Insting seorang detektif dan sahabat?" jawab Do Jin mengakhiri ucapannya dengan nada pertanyaan yang tidak memiliki jawaban.
"Jadi maksudmu, aku terlalu transparan sampai kamu sangat mudah menebak isi pikiranku?" balas Kang Woo yang dijawab dengan anggukan oleh Do Jin.
"Kita sudah berteman sejak SMA. Tidak heran kalau bisa saling memahami tanpa perlu mengucapkan permasalahannya," kata Sam.
Kang Woo menatap kedua sahabatnya dengan tatapan terharu.
"Kenapa menatapku begitu?" tanya Do Jin sambil meminum kuah ramyeon miliknya.
"Aku hanya merasa bersyukur saja memiliki keluarga seperti kalian," jawab Kang Woo.
***
Seo Kyung sedang melamun di ruang tamu depan televisi yang menyala. Sejujurnya ia sangat takut apabila Joo Wan mengetahui bahwa dirinya telah menyerahkan botol berisi darah tersebut pada detektif.
"Jika dia tahu bahwa aku mengungkap kejahatannya pada polisi, dia tidak akan tinggal..."
Ucapan Seo Kyung terpotong begitu mendengar suara pintu terbuka. Ia terperanjat kaget dan langsung menoleh ke arah pintu. Seo Kyung langsung bernafas lega begitu melihat kedatangan kakaknya.
"Seo Kyung~ah, ada apa? Kenapa kamu begitu terkejut?" tanya Do Kyung khawatir, ia langsung menghampiri adiknya.
Seo Kyung menggeleng dan menarik nafas panjang lalu membuangnya kembali.
"Aku tidak apa-apa, Oppa. Jangan khawatir," ujar Seo Kyung.
"Kamu pikir bisa berbohong didepan Kakak? Kakak jelas menyadari kalau kamu sedang memikirkan sesuatu," kata Do Kyung lalu memberikan segelas air hangat untuk adiknya.
Setelah minum beberapa teguk, Seo Kyung pun menatap Kakaknya dan berkata, "Aku memang tidak bisa berbohong didepan Kakak."
"Jadi ceritakan. Hal apa yang mengganggumu kali ini," balas Do Kyung.
"Seperti yang Oppa tahu, CEO tempat dulu aku bekerja, Hong Joo Wan, dia menginap di KangWoo Guesthouse. Lalu, aku tadi masuk ke kamarnya untuk mencari sesuatu yang bisa membuktikan kecurigaanku padanya dan aku menemukan sebotol darah didalam kamarnya. Satu-satunya hal yang ada di pikiranku saat itu adalah menelfon Kang Woo Seonbae. Sekarang darah tersebut sudah dibawa ke Badan Forensik Nasional untuk dicari siapa pemilik darah tersebut," cerita Seo Kyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Guesthouse
RandomShin Kang Woo adalah seorang detektif yang bertugas di Divisi Kejahatan dan Kekerasan serta menangani kasus pembunuhan. Ia memiliki karakter yang dingin dan kemampuan analisanya dalam memecahkan kasus sangat baik. Namun, itu hanya dirinya saat berad...