"Enam" | A Girl in Anxiety

17 4 0
                                    

⚠️Musik yang kudu di play kali ini "House of Cards" by BTS, okay!? Di play dari awal baca sampe abis💜

***

Samar suara tawa yang terdengar dipaksa dari balik tembok kamar. Membuat Aldo yang sebelumnya mau menutup kedua matanya, memutuskan untuk membuka kembali selimutnya dan beranjak.

Perlahan ia membuka knop pintu kamarnya, dan berjalan menuju depan kamar Disty dengan pintu yang masi terbuka sedikit.

"Em.. yaudah biar nggak sedih-sedih lagi, mau nggak ku kirimin playlist musik bagus?"

"Ahaha boleh, emang kenapa?" Lagi-lagi Disty berusaha tertawa, meskipun masih terdengar garing.

"Kayanya ini cocok sama lo, dan gue suka."

Seketika mengernyit kedua alis Aldo, sebelum akhirnya Juno melanjutkan percakapannya tersebut.

Setelah menutup telepon, Disty kembali menerima pesan melalui WhatsApp. Juno mengirim link aplikasi musik Spotify berisi playlist kesukaannya saat ini. Sambil bersiap untuk tidur, seperti menutup tirai jendela dan menutupkan selimut ke seluruh tubuhnya, Disty memainkan playlist musik tersebut tanpa menyadari jika ada seseorang yang mengintip dibalik pintu.

Playing
Dear No One - Tori Kelly

Melihat dari jauh, Aldo pun sedikit lega karena keadaan Disty sudah baikan. Ia menutup kembali pintu kamar Disty dengan sangat pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara sedikitpun.

***

Pagi ini Disty sudah kembali bersiap tepat pada pukul 9. Dengan setelan outfit simpel seperti biasanya, crop sweater rajut warna moonstone, dengan bawahan jeans hitam serta sneakers putih yang sehari-hari ia pakai.

 Dengan setelan outfit simpel seperti biasanya, crop sweater rajut warna moonstone, dengan bawahan jeans hitam serta sneakers putih yang sehari-hari ia pakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kurang lebih kaya gini lah ya, wkwk)

Sambil menenteng tas ransel hitamnya dibahu kanan, Disty menuruni anak tangga dengan sangat hati-hati, berharap tidak ada orang disekitanya.

Sampai dibawah, Disty masih berusaha membuka pintu utama rumah dengan perlahan.

"Huuff–"
Batin Disty lega setelah berhasil menutup kembali pintu tanpa suara. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, sepi. Tak ada orang seorang pun, bahkan security juga tak sedang menampakkan batang hidungnya.

"Disty!"

Terkejut bukan main ketika Disty baru saja akan membuka pintu gerbang sendiri. Ia memutar bola mata malas.

"Shit!" Batinnya kesal, tapi ia tetap membalikkan tubuh dan berjalan menuju sumber suara dengan langkah malas.

Terlihat sosok dengan kostum biasanya sedang berdiri menyandar tembok seraya bersidekap. Sosok itu berdiri tegap dengan senyum miringnya.

A Girl in Anxiety [it was Disty-Juno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang