"Sembilan" | A Girl in Anxiety

24 2 0
                                    

"Aku minta maaf." Ujar Aldo seraya meraih kedua tangan Disty.

Sebenarnya, Disty sudah sering mengingatkan jika tidak sedang bersama ayah panggilnya cukup 'aku-kamu' saja tidak perlu pakai 'saya-kamu'.

"Buat apa?" Tanya Disty masih tidak bergerak memidahkan tangan Aldo.

"Gara-gara aku tadi, kamu—"

"Maksud gue, buat apa lo baru minta maaf sekarang? Telat banget, tau nggak?!" Seru Disty kemudian yang tentu saja sambil menyingkirkan kedua tangan Aldo yang sempat mendarat dipunggung tangannya.

"Gue udah nelen semua kelakuan buruk lo mentah-mentah." Lanjutnya.

"Baru berani minta maaf sekarang?"

"Ya udah, jalan sekarang!" Ujar Disty acuh.

Seketika Aldo bungkam dan langsung beralih fokus menjalankan mobil, dengan perasaan dan ekspresi cengonya.

***

Malam ini selagi Disty sedang menikmati tiduran diatas kasur sembari bermain ponsel, tiba-tiba grup chat kelas heboh lobby-an jadwal kuliah. Sontak ia langsung mengubah posisinya dari tidur ke duduk. Disty mencoba mencermati kembali isi chat grup kelas, sambil scroll dan dibacanya satu persatu.

Masih menggenakan crop t-shirt putih polos lengan pendek dengan kulot panjang warna beige, Disty berjalan keluar kamar menuju kamar Aldo.

"Aldo!" Panggil Disty sambil membuka pintu kamar Aldo tanpa permisi. Namun, langkahnya terhenti ketika ia sudah berada dua langkah didalam kamar Aldo karena harus melihat sesuatu.

"AAAA!" Teriak Disty detik itu juga langsung menutup wajah dengan telapak tangannya.

Sedang Aldo yang baru saja keluar dari kamar mandi telanjang dada dan menampakkan dada bidang serta perutnya yang six's pack, hanya dengan handuk yang melingkar dari pinggul sampai atas lutut, menghentikan langkahnya tiba-tiba karena terkejut dengan kedatangan Disty.

"Bentar-bentar-bentar! Lo baru mandi jam segini?" Tanya Disty masih berdiri ditempat, meski ia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya tapi ia tetap mencoba untuk mengintip sedikit dari sela jarinya.

"Biasanya juga jam segini, sih." Jawab Aldo santai, sambil berjalan pelan ke arah Disty.

"Tunggu!!! Pake baju dulu!" Teriak Disty cepat sebelum Aldo benar-benar mendekat.

Aldo menghiraukan teriakan itu, ia tetap berjalan santai dan lebih mendekat ke arah Disty. Seketika nafas Disty tercekat dan benar-benar merapatkan kedua matanya.

Disty pun perlahan memundurkan tubuhnya hingga terpentok oleh pintu kamar yang secara tiba-tiba sudah kembali tertutup. Jarak mereka berdua bisa dibilang sangat dekat, hanya satu jengkal, hingga Disty bisa menciup aroma wangi tubuh Aldo sehabis mandi. Aldo bergerak mengambil baju yang ia gantung dibelakang pintu, lalu mudur satu langkah.

Seketika Disty membuka wajahnya dan menghela nafas lega.

"Lagian, siapa suruh main nyelonong masuk kamar orang!?" Ucap Aldo kemudian seraya menggenakan kaos hitam polos.

Disty membalikkan tubuhnya tanpa disuruh, saat melihat Aldo bersiap memakai celana.

"Yeee itu juga kerjaan lo sehari-hari kali!" Clethuk Disty, karena kebiasaan Aldo yang juga memasuki kamar Disty tanpa permisi.

"Jadi, ada apa?" Tanya Aldo sambil beralih menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

Disty yang melihat itu hanya menganga heran.

"Ngapain lo pake parfum?"

"Nggak papa, biar wangi aja."

"Anterin gue, yuk!" Seru Disty kemudian.

A Girl in Anxiety [it was Disty-Juno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang