16

6K 472 25
                                    

Selamat membaca 😘














Keesokan harinya Jungkook bangun dari tidur panjangnya semalam, kepalanya masih sedikit pusing. Dia menatap jam tangannya, ah sudah jam 01 siang, selama apa dia tertidur?

Oh dia juga ada dikamarnya, siapa yang membawanya kesini, seingat dia kemarin dia...

"Mommy"

Tiba-tiba mengingat Irene yang masih terbaring di rumah sakit, dia mengambil jaketnya dan kunci motornya. Menutup kamarnya kencang sehingga membuat orang-orang menatapnya.

Ada apa ini? Kenapa rumahnya ramai seperti ini? Oh Jimin juga disini rupanya, kakek nenek juga? Tumben.

Ada apa dengan tatapan Jimin? Seperti menyiratkan sesuatu.

Ibu Tara pengasuh panti juga disini. Ah dia tau ini pasti perayaan untuk kesembuhan mommy?

Tapi kenapa semuanya memakai pakaian hitam?

Tubuhnya tiba-tiba lemas dan terjatuh begitu saja saat dia menatap satu foto yang dikelilingi bunga-bunga disekitarnya. Foto sang ibunda, kenapa bisa ada disana?

Ah kenapa mimpinya seseram ini?

"Jungkook, sabar, Tuhan lebih sayang Irene daripada kita" kalimat Jimin menyadarinya kembali kalau semuanya bukan mimpi. Semua ini nyata, orang tercintanya yang berada dibingkai itu sudah pergi jauh meninggalkannya.

Kenapa takdir begitu kejam? Kenapa dia tidak diijinkan untuk punya ibu? Kenapa orang yang begitu menyayanginya dan begitu dia sayang pergi meninggalkannya. Kenap Irene tega pergi lebih dulu.

Dokter Choi berusaha semaksimal mungkin sejak semalam hingga subuh, selalu memantau keadaan Irene, namun takdir berkehendak lain, Irene dinyatakan meninggal subuh tadi.

"Mommy"

Dia mengambil foto Irene, memeluknya erat, dia menangis tersedu depan foto sang Ibunda tercinta.

"Kenapa? Kenapa mommy tega ninggalin saya sama daddy?"

Orang-orang sekitar menatapnya iba, ibu Tara mendekatinya membawanya dalam pelukan hangat. Mengelus punggung yang tak terasa sudah sangat gede.

Dia berusaha memberikan Jungkook rasa nyaman yang dulu pernah dia berikan. Sampai detik ini ibu Tara belum menemukan tanda-tanda keberadaan orangtua asli Jungkook. Walau ibu Tara tau Jungkook tidak membutuhkan mereka lagi. Karena dia sudah punya pengganti yang jauh lebih baik.

Namun lagi-lagi saat ini semua itu direnggut kembali dari Jungkook. Sebegitu parahnya hidup mempermainkan Jungkook, anak yang dulu dia temukan didepan gerbang dalam keadaan hujan deras. Anak yang penurut dan penyayang.

Ibu Tara tanpa sadar menjatuhkan air matanya, harusnya saat ini dia menjadi tempat Jungkook bersandar, harusnya dia tidak ikut menangis, tapi sungguh dia sangat tau apa yang Jungkook rasakan, dia pun terlahir dari sekumpulan orang tidak bertanggung jawab.

"Sabar nak, ayo kita berdoa saja semoga ibu bahagia di sana. Kamu harus jadi anak kuat, kamu harus, karena masih ada ibu disini, masih ada om Jimin, kakek nenek dan masih ada ayah kamu disamping kamu"

Sementara di sebuah ruangan rumah sakit, seseorang baru menghabiskan satu mangkuk bubur, dia sudah bangun sejak tadi hanya saja kenapa ruangannya sepih sekali?

Dia merasa kepalanya sangat pening. Tapi kenapa kepalanya diperban? Apa yang terjadi? Apa dia terjatuh?

Seingatnya terakhir dia berada diluar ruangan sang istri menemui anaknya. Setelahnya dia tidak ingat apa yang terjadi hingga dia berakhir diperban.

"Selamat sore pak Tae, sudah bangun ya, perbannya di ganti dulu ya" seorang suster baru saja masuk ruangan.

Taehyung hanya tersenyum, membiarkan suster itu melakukan tugasnya.

"Kepalanya masih pusing?" Tanyanya lagi. Taehyung hanya mengangguk.

"Jangan banyak gerak dulu ya pak, nanti habis ini saya bawakan obat, sudah makan siang kan?" Lagi-lagi dia mengangguk.

"Maaf, tapi kenapa saya sampe diperban?"

Susternya masih sibuk ganti perban "Kemarin bapak dijahit kepalanya, lukanya lumayan dalam"

Taehyung makin bingung, luka kenapa? Apa dia tanpa sadar terjatuh dari kursi rodanya? Atau apa?

"Kepala pak Tae terkena pecahan botol, ada yang memukul pak Tae pake botol"

Taehyung mencoba ingat lagi, siapa yang memukulnya? Apa Jungkook? Setahu dia kemarin anaknya memegang botol alkohol. Tapi tidak mungkin Jungkook melakukannya.

"Ada pemuda yang mabuk, entah bagaimana dia masuk dan lolos dari pengawasan security sehingga berkahir memukul kepala pak Tae. Sudah selesai, lima menit saya balik bawa obat ya pak, usahakan jangan banyak gerak kalau masih pusing. Kalau butuh bantuan tinggal pencet bel saja, nanti saya pasti datang, saya shift sampai malam nanti" setelah menjelaskan panjang lebar, susternya keluar.

Oh Taehyung lupa nanya kabar istrinya, dia pengen mengunjungi kamar Irene tapi dia masih pusing.

Dia memandang foto Irene di galerinya, mencium fotonya.

"Maaf ya yang, aku belum bisa ke ruangan kamu, aku masih pusing banget, baby pukul kepalaku sampai luka, nanti kalau udah bangun jangan marahin dia ya, dia tidak sengaja kok"

Dokter Choi menginstruksikan semuanya agar merahasiakan keadaan Irene dulu, setidaknya sampai Taehyung sembuh.


















Bersambung.....







Sini maju lo yang nyuruh update lagi😒 Untung gue libur🙂

Nyebelin💜

P O L O S (?) 'KookV'    •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang