11

7.1K 544 15
                                    



Selamat membaca 😘







Salon Irene buka cabang diluar kota, terpaksa dia meninggalkan dua kesayangannya dalam satu minggu ke depan. Itu sangat berat, tapi mendapat dukungan penuh dari mereka berdua membuat Irene semangat dan tidak membuang-buang waktu.

"Baby, hati-hati dirumah ya. Bilang daddy kalau mau sesuatu, ok sayang" Irene sangat khawatir, waktu seminggu sangatlah lama untuknya. Dirumah tidak ada pekerja, makanya dia keberatan meninggalkan keduanya.

Siapa nanti yang urus keduanya? Siapa nanti yang masak? Dia paling benci yang namanya makan di luar.

"Sayang, jaga baby baik-baik ya, kamu juga jangan lupa istirahat. Cari tahu dulu restoran yang layak kalau mau makan diluar ok"

Jungkook memeluk Irene cukup lama. Mendengarkan apapun yang mommynya ucapkan. Dia juga pasti akan kangen banget.

"Khawatirin diri mommy sendiri. Aku dan daddy akan bersenang-senang selama mommy pergi" menjeda sejenak lalu matanya beralih ke daddy "Iya kan dad?" Tanyanya meminta persetujuan.

"Ya. Nanti kamu ketinggalan pesawat, sana gih. Jangan lupa kabarin kalau sampai yang sayang" satu kecupan cukup lama sebagai salam perpisahan untuk istrinya.

Mata Irene mulai berkaca-kaca, dia menarik kopernya setelah pamit dan jalan terus tanpa menoleh sedikitpun. Dia takut batal pergi jika dia menatap kedua cinta dalam hidupnya.

"Sabuk pengamannya baby" ujar Taehyung mengingatkan anaknya.

Jungkook menoleh kesamping, membenarkan sabuk pengamannya. "Sepertinya daddy lupa sesuatu" ujarnya.

Taehyung yang sibuk menatap spion disamping tidak bermaksud mendiami anaknya. Hanya saja dia harus fokus. Parkiran bandara lumayan ramai, dia tidak mau mengambil resiko menabrak mobil orang.

"Tadi kamu ngomong apa baby?" Tanyanya setelah keluar dari area parkir.

"Anda melupakan sesuatu tuan Kim"

Taehyung menoleh sebentar ke anaknya. Dia mencoba ingat sesuatu yang dimaksud Jungkook. Beberapa menit berpikir belum juga menemukan jawabannya.

"Apa bab__"

Ckiiiit

Taehyung menginjak rem mendadak. Jungkook yang tiba-tiba mencium bibirnya kasar membuatnya hilang konsentrasi.

"JUNGKOOK!"

Nada suara Taehyung meninggi. Mereka hampir saja celaka. Beruntung dibelakang mereka tidak ada kendaraan yang lewat.

"So-sorry"

Taehyung lanjut menyetir dalam diam, sesekali dia menatap anaknya yang memalingkan wajahnya ke luar jendela. Hingga mereka sampai tak ada satupun yang bicara.

Jungkook langsung jalan ke kamarnya begitupun Taehyung memilih diam di ruang kerjanya. Dia marah tapi tidak bisa melampiaskannya ke anaknya. Kerja mungkin akan membantu mengurangi sedikit rasa kesalnya.

Taehyung menghabiskan waktunya di ruang kerja hingga jam makan siang lewat. Hidungnya mencium aroma masakan. Siapa yang masak? Tidak mungkin Jungkook. Selama ini anaknya tidak pernah menunjukkan keahliannya.

Dia melangkah cepat kedapur. Sedikit kaget dengan keadaan dapur yang berantakan. Beginikah perasaan istrinya saat melihat dapurnya diberantakin?

"Jangan pernah pegang ini lagi" mengambil pisau yang tergeletak di dapur. "Daddy sudah pesan makan, tunggulah sebentar lagi" dia khawatir bagaimana kalau anaknya terluka.

P O L O S (?) 'KookV'    •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang