17

6.1K 452 4
                                    

Selamat membaca 😘










Hari kedua Taehyung dikamar membosankan ini, Jungkook sama sekali tidak terlihat begitupun Jimin, kata dokter juga dia sudah boleh pulang hari ini.

Dia tentu tidak akan pulang, dia harus menunggu istrinya hingga sembuh, tapi saat dia pergi ke ruangan tadi disana sudah diisi pasien lain. Berati Irene sudah sembuh, atau pindah ruangan?

Kenapa dia tidak dikasih tau begini. Mau tanya dokter Choi lagi ngurus pasien. Ah Jimin saja.

"Tae"

"Jim, kenapa gak bilang Irene pindah ruangan? Atau Irene udah sembuh?"

Beberapa saat Jimin terdiam, bagaimana caranya dia menjawab pertanyaan Taehyung?

"Aku jemput kamu di rumah sakit, nanti kita bicara di rumah ok"

Jimin memutuskan panggilannya sepihak.

Taehyung terseyum "Terimakasih Tuhan" dia bersyukur Irene sudah sembuh, dia tidak sabar bertemu dengan anak dan istrinya di rumah.

Tidak sabaran menunggu Jimin datang, dia mondar-mandir depan gerbang rumah sakit, untuk administrasi sudah diurus Jimin semuanya, jadi dia pulang tanpa mengurusnya terlebih dulu.

Jimin membuka pintu mobil membiarkan Taehyung masuk "Ayo masuk"

Taehyung terlihat sangat bersemangat dan sangat senang, berbalik dengan Jimin yang berpikir harus menjelaskannya nanti seperti apa, dimulai dari mana.

Jimin membiarkan Taehyung mengoceh sesukanya, dia begitu antusias menceritakan anak dan istrinya pada Jimin, padahal Jimin sudah tau semuanya.

"Gimana kepalamu Tae?"

"Udah aman, Jungkook gak tau kan kalau dia yang memukul Jim" Jimin ngangguk.

"Jangan bilang-bilang ya Jim, jangan bilang Irene juga" oh Tuhan Jimin harus apa?

Jimin semakin bingung saat mobilnya memasuki pagar rumah Taehyung, artinya sebentar lagi senyum Taehyung yang tadi, tawa Taehyung sepanjang jalan tadi akan berubah menjadi tangisan.

Dia bahkan turun sebelum Jimin memarkirkan mobilnya dengan benar. Dia berlarian memasuki rumahnya.

Tidak menyadari apapun, tidak menotice keadaan rumahnya, karena yang dipikirkannya hanyalah menemui Irene. Dia bersyukur istrinya diberi kesembuhan oleh yang kuasa. Artinya dia punya kesempatan memperbaiki semuanya dari awal.

"Ma, Pa, kapan datang? mana Jungkook dan Irene??" Kedua orangtuanya tumbenan datang, biasanya tunggu ada acara penting baru mereka berkunjung. Sang ibunda Kim sibuk memasak didapur tempat favorit Irene.

Oh pasti ini acara penyambutannya. Baiklah, tapi dia butuh pelukan anak dan istrinya, kemana mereka?

Ibunya menatap punggung Taehyung yang begitu semangat memasuki kamar sang istri.

Ibunda Kim sangat khawatir dengan keadaan anak dan cucunya Jungkook, makanya dia tidak langsung balik ke kampung setelah pemakaman menantunya.

Taehyung yang baru masuk kamar sedikit kaget dengan keadaan baju berserakan dimana-mana.

Ini bukan gaya Irene, tapi... "Yang, aku pulang loh ini" memasuki kamar mandi namun istrinya tidak ada.

"Yang, istri cantikku" panggilnya lagi, tapi tetap sama, Irene tidak menjawab.

Dia keluar kamar mengetuk pintu sang anak "Baby, kamu didalam? Buka pintunya daddy mau masuk"

Apa anaknya lagi keluar? Tapi tidak biasanya dia mengunci pintu. Ini pada kemana sih?

Taehyung membuka gorden mengintip keluar kali aja mereka lagi berenang, tapi kolam renangnya kosong.

"Jim, pada kemana deh?"

Ceklek

Taehyung langsung berbalik, pintu kamar Jungkook terbuka.

"Baby kam__" Taehyung terpaku dengan keadaan kamar Jungkook yang sama persis dengan kamar mereka disebelah.

Ada apa? Pikirnya.

Dan saat Taehyung masuk kesana bau alkohol menusuk penciumannya, dia mual. Menutup hidungnya dan mendekati sang anak yang berantakan mirip zombie.

Jungkooknya kenapa? Kenapa jadi begini? Seberapa banyak dia minum?

"JIMIN" Taehyung memanggil Jimin, untungnya Jimin cepat masuk.

Pusing, itu yang pertama dirasakan Jimin, bau alkohol bercampur rokok sangat pekat.

Sebelum menarik Jungkook, dia menarik Taehyung lebih dulu, dia tidak mau ambil resiko Taehyung masuk rumah sakit lagi.

Sudah nampak jelas wajah pucat Taehyung serta keringatan dijidatnya, dia menahan mual. Jimin meminta ibu Tara menyiapkan air hangat untuk Taehyung lalu dia kembali ke kamar Jungkook.

Dia membawanya keluar walau anak itu melawan. Kunci kamarnya dia simpan disaku, biar tidak ada yang masuk kesana.

"Bab__" Taehyung mual, dia tidak bisa mencium bau alkohol. Jungkook seakan mandi alkohol, sangat bau.

"Bun, tolong ambil baju baru untuk Jungkook celananya juga" ibunda Kim mengangguk dan menerima kunci dari Jimin.

"Nak Jimin, sini biar ibu yang gantiin" Jimin mengangguk, saat Taehyung mau membantu dia melarangnya.

"Kamu keluar sebentar, habis ini boleh kesini lagi" Taehyung menurut, dia juga sangat pusing sebenarnya.

Dia berbalik, disaat itu juga dunianya runtuh. Daritadi dia sibuk dengan keadaan sang anak, hingga tidak menyadari sesuatu yang besar terjadi dalam hidupnya.

Inikah alasan Jungkook mabuk? Inikah alasan kamarnya dan kamar sang anak berantakan? Inikah alsan orangtuanya tiba-tiba muncul dirumah ini setelah beberapa lama?

Senyuman cantik Irene didepan wajahnya, senyuman menyakitkan untuk Taehyung.

Foto cantiknya tidak pantas dibingkai itu, tidak pantas dikelilingi bunga-bunga cantik. Siapa yang membuat semua ini? Siapa yang punya ide gila begini?

Melangkah pelan kedepan, menarik satu persatu bunga-bunga di sekeliling foto Irene. Membuang kesembarang tempat. Lalu mengambil foto Irene memeluknya erat.

"Yang, senyum kamu manis banget, tapi kenapa fotonya dibingkai sih, hm" menatap kembali foto cantik istrinya, air mata Taehyung berjatuhan di atas kaca bingkai.

Tidak mungkin

Irene tidak mungkin pergi, dia tidak mungkin sejahat itu kan ninggalin dia dan Jungkook.

Dia menatap Jimin tajam, memukul rahang Jimin dengan keras "INI IDE GILA SIAPA ANJING? INI HANYA UNTUK ORANG MATI JIM ASAL KAMU TAU" Jimin menangkis pukulan Taehyung.

"ISTRIKU BELUM MATI, TAPI KENAPA FOTONYA BISA-BISANYA KAU SIMPAN DISANA SIALAN" Taehyung meneriaki Jimin yang punya ide gila ini.

Ayah Kim memegang bahu Taehyung "Sabar nak, nak Irene sudah tidak ada, Irene meninggalkan kita semua dua hari yang lalu"

"JANGAN NGARANG SIALAN, JANGAN PERNAH BERANI MENYUMPAH MATI ISTRIKU" meneriaki ayahnya.

Ibunda Taehyung mendekati Taehyung, dia mencoba menjelaskannya pelan.

"Nak, apa yang nak Jimin katakan semuanya benar, nak Irene sudah pergi meninggalkan kita"

Dua hari yang lalu, kenapa mereka sejahat itu tidak memberitahunya? Irene menyembunyikan penyakit dan sekarang keluarganya menyembunyikan kematiannya? Keluarga macam apa mereka?

Taehyung melihat sekitarnya berputar, tak menunggu lama dia terjatuh.















Bersambung.....


P O L O S (?) 'KookV'    •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang