Selamat membaca 😘
WARNING: 🔞🤏
Tidak terasa Jungkook kini sudah masuk bangku kuliah, gayanya semakin dewasa membuat ayahnya khawatir takut kalau-kalau dia tergoda dengan cewek atau cowok yang seumuran dengannya.
Hari ini dia sengaja tidak kuliah, memboloskan diri karena ayahnya juga libur dari kantornya.
Keduanya menikmati waktu dengan baik, mulai dari mengunjungi tempat peristirahatan terakhir Irene, masak hingga bersih-bersih seperti yang saat ini mereka lakukan.
Sebelumnya mereka membagi tugas. Taehyung beresin dapur dan kamar keduanya. Oh iya mereka sudah tidur sekamar, udah lama sih sebenarnya, cuma mau pamer aja gitu.
Sementara Jungkook membersihkan kolam renang, ruang tamu dan teras rumah. Dia sengaja memilih yang agak sulit, biar ayahnya tidak kecapean.
"Habis ini ayo masak, tapi kayaknya mandi dulu"
"Ayo" jawab Jungkook, dia mengekori Taehyung dari belakang.
"Ngapain?" Tanya Taehyung
"Katanya mau mandi" jawab Jungkook santai dan langsung masuk ke kamar mandi.
Taehyung mengikuti anaknya ke kamar mandi.
Jungkook sudah berendam, dia menutup matanya menikmati air hangat.
Membuka matanya pelan saat Taehyung ikut berendam menghadapnya.
Selama ini mereka tidak pernah seperti ini, mereka memang tidur bareng tapi hanya sekedar tidur, tidak lebih. Entah setan apa hingga ayahnya berani begini.
Jungkook tidak berkomentar, dia membiarkan ayahnya melakukan apa yang dia mau.
Taehyung menutup matanya, dia menatap langit kamar mandi, diapun menikmati air hangat yang menyentuh tubuhnya yang tidak berbalut apapun.
Kakinya kananya diangkat, ujung kaki dia letakkan di dada Jungkook.
Jungkook masih tidak bereaksi apapun. Namun dia menikmati apa yang Taehyung lakukan.
"Eunhh"
Jungkook barusan mengeluarkan suara aneh itu.
Shit
"Sayang stop" Jungkook tidak lagi memanggilnya Daddy.
"Apa?" Tanya Taehyung santai dengan smirknya.
"Ennng stop" Jungkook menatap serius. "Jangan sampai saya kelepasan" ancamnya.
Namun satu kaki Taehyung yang bermain dalam air dengan jari kakinya yang bergerak aktif semakin mengurut junior Jungkook hingga mengeras.
Jungkook bangun dan mencium bibir Taehyung kasar. Bukankah tadi sudah dia peringati untuk berhenti.
"Tapi maaf saya yang gak bisa berhenti sekarang" mencumbui leher Taehyung dengan semangat 69. Membuat Taehyung melenguh indah.
Dulu biasanya dia melakukan apa yang Jungkook lakukan sekarang terhadap mending istrinya. Tapi sekarang posisi Irene dia dapat.
Jungkook membawanya ke ujung langit, ciumannya sangat bergairah hingga Taehyung ingin selalu terbang tinggi.
Jungkook mengosongkan bathtub, dia tidak mau keindahan Taehyung ditutupi air. Dia mau menikmati Taehyung secara utuh.
Mereka terlalu menikmati kegiatannya sehingga lupa bahwa keduanya belum mengisi perut.
"Lain kali kamarnya dikunci, biar telinga saya tidak berdosa"
Jimin yang sudah masuk rumah sejak beberapa saat yang lalu mendengar semua teriakan, semua kata kotor nan mohon dari keduanya.
Bagaimana bisa suara mereka sekencang itu, padahal tadi dia iseng nempel telinga di pintu, eh telinganya keenakan dengan suara memohon Taehyung.
"Lagian ngapain sih dirumah orang mulu, saya udah putus kontrak seminggu la__"
"Dan kamu harus ganti rugi" potong Jimin. Jeongguk menutup kontraknya sepihak, katanya dia gak mau jadi model lagi. Udah kaya
"Kamu gak mabuk-mabukkan lagi kan?" Lanjut Jimin
"Ya enggaklah, kasihan daddy"
"Iya, nanti pala Taehyung bocor lagi kayak dulu" Jimin cepat-cepat menghabiskan minumannya.
Mampus
"Mau cerita atau anda mati saya cekek?" Ancam Jungkook sambil memegang kerah baju Jimin.
Terpaksa Jimin menceritakan semuanya dari awal.
"Eh sayang mau digendong?" Jungkook tiba-tiba melihat Taehyung yang sedikit terlihat capek, mungkin karena sibuk bersih-bersih makanya kecapean.
"Makanya jangan terlalu kasar, masih kecil juga" protes Jimin. Bisa-bisanya dia apes begini hari ini.
Dia menghirup kopi yang dia sedu sendiri. Juga memakan cemilan yang dia ambil dari kulkas rumah ini.
Taehyung mengangguk, membuka tangannya meminta peluk. Senyum kotaknya semakin mempesona Jungkook.
Kedua orangtua Taehyung sudah tau tentang hubungan keduanya, awalnya bereaksi seperti Jimin, namun setelahnya luluh dengan rayuan keduanya.
Soal menikah, keduanya memutuskan untuk tidak buru-buru, Minggu lalu mereka dari kuburan mommy Irene meminta restu. Setelah beberapa bulan mereka baru benar-benar maminta restu Irene.
"Kenapa gak cerita kalau kepala daddy pernah bocor karena ulahku?" Taehyung memandang Jimin tajam, dasar mulut ember.
"Gak apa, kan kamu gak sengaja juga. Udah ah males ingat-ingat lagi" Taehyung otomatis ingat bagaimana semua orang menyembunyikan kematian Irene saat itu. Mumpung dia sudah ikhlas jadi jangan dibahas lagi.
"Jim sejak kapan disini?" Tanya Taehyung yang masih dalam gendongan Jungkook.
"Sejak ada orang tua yang tidak tau malu memanggil anaknya dengan sebutan daddy, terus teriak memohon 'Terus Daddy Tae Mohon" Jimin begitu santai meniru suara Taehyung. "Tidak punya kemaluan" lanjut Jimin.
Taehyung langsung diam, dia sedikit malu, emang suaranya sekencang itu?
"Tapi suaraku sexy gak?" Tanyanya lagi membuat Jimin mengambil sumpah bahwa dia tidak akan pernah mau kesini lagi kedepannya.
E N D
Maaf kalau kalian kurang puas ya🙇♀️
Ceritanya gak panjang kayak yang lainnya.Gue gak mau ceritanya di gantung aja, jadi mending gue udahin. Sekali lagi maaf ya guys 🙇♀️
Yang belum baca Kembar Sial & Baby Gemes bolehlah di tengok sejenak😋
PROMOSI:
KINCI TIGER (coming soon)
KAMU SEDANG MEMBACA
P O L O S (?) 'KookV' •END•
FanficTaehyung memiliki anak asuh yang sangat amat polos dimata istrinya