Selamat membaca 😘
Keesokan harinya, Taehyung berangkat kerja tanpa pamit ke anaknya. Dia meninggalkan Jungkook yang kemungkinan besar masih dalam keadaan pusing karena kebanyakan minum semalam.
Bahkan saat sang istri menanyakan kabar sang anak Taehyung menyuruhnya untuk menanyakannya sendiri.
"Selamat pagi pak" jika biasanya para karyawan Taehyung mendapat senyum pagi dari sang boss, maka kali ini hanya wajah datar yang mereka terima.
Taehyung memasuki ruangannya dalam diam, Jennie sang sekretaris tidak berani menegur. Bahkan untuk sekedar menanyakan mau sarapan apa begitu enggan dia utarakan. Dia masih menyayangi nyawanya.
Taehyung marah, hanya saja dia tidak bisa marah ke anaknya, entahlah. Rasanya sangat sulit.
"Jangan ada yang masuk ke ruangan hari ini tanpa izin saya. Siapapun!" Ujarnya pada Jennie, lalu membanting gagang telponnya begitu saja.
Masih teringat dengan jelas, semalam anaknya sedang berciuman dengan seorang wanita. Bukan itu yang menjadi alasan utama kemarahan Taehyung.
Jungkook yang bau rokok, Jungkook yang bau alkohol adalah alasannya. Jika memang anaknya mau rokok kenapa gak bilang, dia bisa memberikannya rokok tanpa harus berbohong keluar sebentar dan ternyata bersembunyi di sebuah club malam.
Apa segitu ketatnya dia selama ini dengan sang anak? Hingga sekali-kalinya berbohong langsung membuatnya sakit hati begini.
Taehyung tidak rela anaknya membohonginya begini, Taehyung tidak rela anaknya jadi nakal bawa-bawa seorang perempuan dan hampir menidurinya jika saja dia telat datang.
Taehyung menunduk, merasa gagal menjadi ayah yang baik. Dia gagal menjadi orangtua yang baik. Semoga Irene tidak sampai dengar kabar ini, kalau tidak dia akan marah besar.
Drrrrt drrrrrt
Panjang umur, Irene menelponnya.
"Pagi sayang" Taehyung yang tadinya dikelilingi mendung seketika cerah kembali dengar suara sang istri.
"Pagi yang"
"Mana baby Kookieku, telponku gak diangkat dari tadi, apa dia masih bobo?"
Ini yang Taehyung takutkan, bagaimana caranya dia berbohong. Irene pasti akan tau kalau dia berbohong.
"Morning mom"
Jungkook yang entah datang kapan dan darimana, langsung ambil alih telpon sang ayah. Kenapa dia disini? Apa sekolahnya libur hari ini?
"Morning baby, sudah sarapan?" Jungkook terseyum, dia kangen ibunda tercintanya.
"Belum, tapi entar lagi"
"Kenapa belum sarapan? Nanti kalau sakit gimana, siapa yang ngurusin? Poko__"
"Mom, Daddy juga belum sarapan tuh, kenapa saya doang yang dimarahin?"
Jungkook menoleh ke Taehyung, raut wajah Taehyung sedikit menakutkan kalau marah. Dia tau kok kesalahannya apa, makanya dia menyusul sang ayah ke kantor dan memilih bolos untuk sehari saja.
Taehyung sama sekali tidak menoleh kearahnya, dia sibuk dengan laptopnya.
"Bukankah tadi sudah saya suruh kamu agar tidak ada seorang pun yang masuk kesini tanpa izin saya?"
"Ma-maaf pak, tapi anak anda mengancam memecat saya" tampak jelas suara ketakutan Jennie diluar sana.
Taehyung memijat pangkal hidungnya. Masih enggan menegur sang anak.
"Jungkook mau jujur sama mommy, semalam....."
Brak
Hp di telinga Jungkook dalam sedetik berpindah ke lantai. Taehyung membantingnya.
"Apa yang kau lakukan? Mau mommy kamu serangan jantung dengar kamu mabuk dan hampir meniduri wanita di club malam, pergi ke kamar daddy, sekarang!"
Untuk pertama kalinya Jungkook melihat ayahnya semarah ini.
Sebelum menyusul sang anak, terlebih dulu dia mengunci pintu ruangannya agar tidak ada seorangpun yang masuk.
Taehyung melonggarkan dasinya kemudian melemparnya ke sembarang tempat. Dia mengambil sebotol minuman dalam kulkas.
"Sudah jago minum kan, ayo minum dengan daddy. Tapi sebelum itu matikan hpmu" biar Irene tidak menelepon.
Jungkook bingung mau jawab apa, dia menghampiri ayahnya dan berlutut dihadapannya.
"Maaf, Jungkook salah dad, maaf" sebelum semuanya terlambat dia meminta maaf.
Taehyung manusia dengan toleransi alkohol sangat amat rendah. Bahkan dengan baunya saja bisa membuatnya muntah-muntah.
Jungkook tidak mau melihat kembali kejadian beberapa tahun lalu saat ayahnya terbaring lemah di RS. Dan alkohol adalah penyebabnya.
"It's ok, daddy bisa kok. Semalam buktinya daddy biasa saja saat jemput kamu"
Jungkook menunduk kepalanya hampir bertemu lantai. Bahunya bergetar, dia menangis dalam diamnya.
Ayahnya bohong, semalam dia muntah berkali-kali setelah membawa Jungkook masuk ke dalam kamarnya. Bahkan didapur pun sama, ayahnya kembali muntah.
Walau ayahnya sudah membersihkan hasil muntahannya, tapi dia lupa kalau dikamar Jungkook dipasangkan CCTV, begitupun di dapur.
Bersambung.....
Nemu di Twitter @zenitaeni
GEMES BANGET 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
P O L O S (?) 'KookV' •END•
Fiksi PenggemarTaehyung memiliki anak asuh yang sangat amat polos dimata istrinya