“kamu ulang tahun kan besok? Mau kado apa?” sedikit lagi tanggal 19 Februari yang sekaligus menjadi tanggal ulang tahun dari adik kelas favoritnya. Ntah favoritnya atau bukan, karena posisi itu tetap dipegang oleh Jeno, sang adik.
“hmm” sekarang mereka berdua sedang berada di taman sambil memakan makanan ringan yang Doyoung sengaja persiapkan untuk Jungwoo. Yap! Kemarin malam mereka membuat janji untuk bertemu di taman.
“apa?”
“hmm rumah” bisa Doyoung rasakan bahwa saat ini tangannya sedang digenggam oleh Jungwoo. Ia membalas genggaman itu semakin kuat.
“rumah? Atau rumah jadi jerami?” Doyoung sengaja membuat lelucon untuk mencairkan suasana. Jerami dan rumah memiliki keterkaitan dalam bahasa sehingga ia jadikannya lelucon. Tangan mereka masih bertautan dengan mata mereka yang terkunci satu sama lain.
Suara Jungwoo memang kecil dan semakin kecil saat ia gugup seperti saat ini “hehe bercanda”
Doyoung menyadari ketidakenakan Jungwoo kepadanya karena meminta hal yang tidak mungkin kemudian Doyoung melembutkan suaranya “maaf?”
“iya hyung” dengan suara lembut nan pelan jawabnya seadanya sambil melepaskan genggamannya pada Doyoung.
“canda hyung”
“jadi maunya apa?” Doyoung masih belum melepaskan tatapannya pada Jungwoo. Ia melihat Jungwoo yang sekarang sedang memakan kue yang ia bawa.
“cinta hyung” sambil menepuk2 pipinya dihadapan Doyoung dan Doyoung hanya tertawa melihatnya. Tanpa Jungwoo tahu bahwa ia telah membuat pipi Doyoung merona.
“Yeay makasih hyung” Jungwoo tersenyum dengan mata yang masih melihat kado dari hyungnya itu. Doyoung memberinya airpod case apeach berwarna pink.
Doyoung yang melihat reaksi Jungwoo pun hanya bisa tersenyum dan berkata “suka, Jungwoo-ya?” Ia memilih untuk membeli kado itu karena menurutnya karakter apeach sangat mirip dengan Jungwoo. Apalagi dengan gigi kelinci yang selalu diperlihatkan Jungwoo kapanpun itu.
“banget. Lucu hyung”
