Brian mengendarai dengan pelan motor nya dimalam hari ini, baju sekolah masih melekat di tubuhnya di lapisi sweater, rambutnya sudah berantakan wajahnya sangat datar
Celana abu abunya dia gulung sebelah hingga lutut, aura jiwa remaja nakal nya keluar saat ini, malam ini tepat pukul dua belas malam, Brian baru saja keluar dari rumah penuh alkohol, sebenarnya saat di pantai tadi Brian terbangun saat waktu menunjukkan pukul tujuh malam, tapi karena malas pulang jadi Brian milih buat ke club aja minum alkohol gitu, tapi gak sampai main cewek kok cuman di ajak joget doang gak lebih suerr.
Untungnya Brian tidak benar benar sedang mabuk tadi jadi Brian masih bisa mengantisipasinya
Ah kenapa Brian bisa dengan gampang memasuki rumah alkohol itu dengan hanya memakai pakaian sekolah?
Jawabannya karna Brian memiliki banyak teman, orang orang dalam sudah sangat mengenal Brian, itu karena kebanyakan teman dari Brian sudah sering bermain di sana
Dengan perlahan Brian mengendarai motornya pulang kerumah mama, dari jauh Brian dapat melihat rumah mama, biasanya jam dua belas begini rumah sudah gelap dengan mama dan ayah yang sudah tidur
Tapi sekarang? Tiga mobil berjejer rapih dengan rumah yang masih terang benderang
Apa ibu lupa matiin lampu yah? Pikirnya
Brian menggelengkan kepalanya setelah dia turun dari motor, tiga mobil mewah ini menghalangi motornya untuk masuk kedalam bengkel
"Aishh siapa mobil sih ini!!? Ngalangin aja!" Gumamnya kesal dengan suara bass nya
Brian melangkah sedikit terhuyung melewati mobil mobil yang berjejer di depan bengkelnya
"Brian pulang..." Gumam nya pelan, tidak sadar
Brian memasuki pintu yang terhubung dengan bengkel, berjalan lurus lalu memasuki ruang tamu, tanpa melihat kanan kiri Brian akan melangkah langsung naik ke tangga kalau saja badannya tidak sedikit oleng dan ditangkap langsung oleh pria berbadan tinggi besar
"T..tuan muda... Anda....
Mabuk?" Tanya pria yang menahan Brian tadi, dengan kepala sedikit pusing juga pandangan sedikit buram Brian mendengar beberapa orang yang berteriak dan itu membuat matanya membulat sempurna
dengan kesadaran yang hampir terkumpul semuaBrian menatap liar orang orang yang berdiri di depan sofa ruang tamunya
"Mah.. Brian naik ke atas dulu" ujarnya cepat, Brian sedikit berlari menaiki tangga setelah menghempaskan tangan pria tinggi besar yang menahan tangannya, memasuki kamarnya, membanting pintunya lalu mengganjalnya dengan meja belajar juga kursinya
Blamm!!!
Tamu yang datang sedikit terkejut mendengar bantingan pintu di lantai atas,
"Gavin...." Lirih seorang tamu pria yang paling tua
Tes
Air matanya jatuh hingga mengalir di pipinya dengan cepat tamu itu juga sedikit berlari menaiki tangga dan melihat kamar yang terdapat tulisan Brian dengan boneka singa kecil yang dilem di pintunya...
Tok
Tok
Tok
"Gavin, buka pintunya sayang, ini Daddy" ujar pria itu, dia Abraham, mengetuk liar pintu yang terkunci itu
"Gavin maafin Daddy sayang" ujar pria itu lagi, Brian berjalan mendekati pintu, naik ke atas meja belajar dan duduk di atasnya dengan lutut nya yang dia lipat dan menyimpan kepalanya di atas lutut
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
General FictionGak ada deskripsi kalo penasaran buka aja:) Deskripsi nya aku ganti yah, hehe ini bukan kisah Reno Ini kisah sahabatnya, yang bernasib sama dengannya Atau mungkin.... Lebih parah?😊😊