15

2.2K 250 33
                                    

Brian mengerjap beberapa kali, lalu melenguh pelan saat merasa sakit pada tubuhnya.

"H..haus... Khmm" Brian mencoba duduk, lalu mencoba mengambil gelas yang berada di atas nakas samping ranjang, tapi se ulur tangan lebih dahulu mengambilnya dan memberinya pada Randa, Randa mendongak

Wajah pucat nya berubah datar saat melihat Jaka memberinya air, dengan malas Brian mengambil air di dalam gelas itu dan meminumnya, well Brian kehauasan btw

"Udah enakan?" Tanya Jaka, Brian hanya diam dengan mata yang mencari objek lain

"Pulang yuk Vin" ucapan itu langsung di hadiahi tatapan malas mendelik dari Brian, Brian tentu saja tau maksud dari kata 'pulang' itu adalah pulang ke rumah besar Abraham, bukan pulang dari ruangan dengan bau antiseptik juga obat obatan ini

"Gak" balas Brian sedikit serak, lalu kembali meminum air yang memang masih berada di tangannya

Jaka menghembus kan nafas nya "mommy nangis terus tau cariin Lo, Daddy Lo juga cari Lo terus, ayolah Vin pulang yuk" ajak Jaka lagi, dia sudah mendesah lelah karena sifat keras kepala dari Brian ini, sedangkan Brian ia terdiam mendengar ucapan dari Jaka

"Vin, Lo gak kasian? Li udah pergi terlalu lama, mommy Diana sampe nangis mikirin Lo, ayolah Vin" ajak Jaka lagi, setelah melihat keterdiaman dari Brian, Jaka akan mencoba merayu nya, dia tau Brian aka Gavin ini tidak tegaan orangnya, apalagi sama orang tua

"Gua kasih Lo waktu mikir, tapi gua harap, Lo mau pulang yah?" Setelah mengucapkan itu, Jaka keluar meninggalkan Brian yang menghembuskan nafasnya, mata Brian teralih menatap pintu yang baru saja tertutup, lalu berbalik dan menatap langit dari jendela ruangannya, ahh Brian baru saja sadar dia berada di rumah sakit, terbukti dari taman yang pernah dia lihat saat waktu itu, dia berada di rumah sakit yang sama Ternyata.

Brian turun dari ranjang, tangannya terinfus dan Brian pernah merasakan saat infus itu dia lepas tanpa sengaja, rasanya tidak sakit kok, hanya seperti di gigit buaya saja:)

Jadi Brian berdiri dan mendekati jendela dengan infus yang dia tenteng

Mata Brian menatap parkiran yang terlihat dari kamarnya, kepalanya pusing memikirkan hidupnya, ahh capeknya.

Saat Brian menatap parkiran, matanya tidak sengaja menatap seorang pria yang berjalan bersama seorang wanita, mata Brian berkedip-kedip, lalu Brian menggosok matanya mencoba meyakini siapa yang dia lihat ini nyata

"A. Ayah?..."

Tes

Air mata Brian jatuh saat ia tidak salah lihat, seseorang dengan jas hitam yang berjalan itu memang ayahnya, Tama. tapi siapa wanita yang berada di samping ayah? .

Brian tersenyum, ia ingin memanggil ayah, maka dengan cepat Brian membuka jendela nya ingin berteriak

"A. A....

Tunggu__ dia?


Brian mematung dengan mata membulat, menatap wanita yang di peluk mesra oleh Tama,

"Hei apaan ini!?" Air mata Brian mengalir lebih deras

Ia menggeleng, matanya dengan jelas melihat saat bibir Tama bertemu dengan bibir wanita itu

"Tuhan pasti bercanda.. hiks...






M...mommy?"






***



Hafiz dan Jaka kali ini baru saja, selesai menghubungi keluarga Abraham, keluarga pamannya untuk memberi tahu kalau Gavin mereka sedang di rawat karena pingsan saat di sekolah, Reyhan tentu saja khawatir akan keadaan putranya itu, Brian kabur dari rumah sakit dan di temukan di rumah sakit lagi...





My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang