09| Bully

527 43 26
                                    

Happy Reading 😉

Kabar kedekatan Zidan dan Arena menyebar cepat layaknya virus corona . Barisan fans Zidan seketika patah hati mendengar Idolanya sudah ada pawangnya. Ada yang mendukung ada pula yang tidak suka.

" cocok banget kak Zidan ganteng, kak Arena juga cantik "

" Cowoknya cool, cewek nya Hot pasti nanti anaknya jadi disepenser "

" Zidan gak cocok sama Arena. Arena jelek, cocokan juga sama gue "

" padahal cantikan gue dari Arena, kenapa Zidan malah lebih Arena sih."

" pasti Arena pake pelet nih. Bisa kali minta nomer mbah dukunnya mau pelet gebetan yang gak peka peka "

Arena mengacuhkan ucapan ucapan itu, tetap berjalan cantik menuju kantin di dampingi Nabila dan Selly di sebelahnya.

Arena merasakan seseorang menarik tangannya. Saat Arena mendongak ternyata itu ulah Putri, bersama ica dan jessi di belakangnya.

" ikut gue sekarang " Putri menyeret Arena menuju belakang sekolah.

" Mau ngapain sih kalian ?" Arena memberontak,tapi kekuatan cewek itu juga kuat seperti samson.

Putri tidak memperdulikan Arena yang sedang kesakitan, mereka menyeretnya ke dalam toilet. Lalu menguncinya dari dalam. Arena di dorong kasar sampai membentur tembok.

" gue Putri, gue senior lo " ucap Putri dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

" ya terus ? Mau lu apa ?" Arena menatap perempuan dengan rambut blonde yang di curly, dan pakaian ketatnya serta rok pendek di atas lutut . Sepertinya Putri memakai pakaian adiknya, buktinya pakaiannya ini kekecilan.

" berani banget ya lu sama senior, inget lu itu cuma junior di sini. Jadi lu harusnya hormatin kita kita " ujar Putri dengan nada mengejek.

" oh.. lu mau di hormatin ya ?" Arena mengetuk ngetuk jarinya di depan bibir, lalu berdiri tegak.

" kepada sang senior hormat grak " Arena mengangkat tangan kanan nya, seperti memberi hormat saat upacara bendera.

Putri dan kedua temannya menganga.

" lu goblok banget sih " ucap Icha kesal.

" kan tadi kakak minta di hormatin" jawab Arena tanpa beban.

" heh lu pikir lu cantik ? Gue yakin pasti lu kan yang kegatelan sama Zidan" tuding Jessi

" ya iyalah kata mamah aku cantik kok" balas Arena tidak mau kalah.

" PD banget lu " jawab jessi dengan senyuman mengejek.

" harus PD dong. Kita gak boleh gak insecure tau, harus cintai diri sendiri seperti kita mencintai usus dengan cara minum aqua setiap hari " Jawaban santuy dari Arena membuat Putri dan kawan kawannya naik pitam.

" bangsat lu...jauhin Zidan sekarang" Putri sangat geram, memberikan kode pada Icha dan Jessi untuk memegang badan Arena.

" LU PIKIR LU CANTIK HAH ? " Putri berteriak di depan wajah Arena.

" IRI ? BILANG BOS !" Ucap Arena dengan senyum smirk.

" dasar jalang " maki Putri

" lu bilang gue apa ? Emang lu udah liat gue check in di hotel sama bokap lu ? " ucap Arena menantang. Arena bukan perempuan yang pasrah ketika di bully, dia akan melawan karena merasa dirinya tidak mempunyai kesalahan. Meskipun itu senior nya, mereka hanya beda angkatan bukan beda kasta. Sama sama makan nasi. Jadi tidak ada yang perlu di takutkan. Arena akan menghargai orang yang menghargai juga dirinya. Tapi kalo orang itu berani menginjak harga dirinya, Arena tidak takut untuk melawan.

AYO JADIAN !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang