16| Flashback

394 33 9
                                    

Kata orang mencintai itu dengan mendoakan, tapi aku tidak bisa jika hanya mendoakan. Aku lebih memilih memperjuangkan - Arena Jovanka

***

"Dede...kok ???" Zidan melongo mendapati Lala yang berubah menjadi black pink. Baju pink dengan lumpur berwarna hitam menutupi sebagian wajah dan bajunya.

Bocah itu hanya nyengir tanpa rasa bersalah "tadi Lala lomba balap sepeda A' terus ke cebur ke sawah" jelas Lala dengan polos.

Randu menutup mulutnya menahan tawanya melihat keadaan Lala sekarang. Dia pikir Lala di culik dan bakal ada yang minta tebusan, tau nya jadi seperti kucing kecebur got.

"Eh Dan, lu udah kasih tau Arena gak bisa pulang bareng?" Tanya Randu. Zidan segera mengambil handphonenya, sudah 2 jam lalu dia meninggalkan sekolah.

Sial.. kenapa dia bisa lupa dengan Arena.

"Du.. lu tolong anterin Lala ke rumah ya" Zidan segera menggas motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Dede.. kita bersihin badan dede dulu ya.." Randu celingak celinguk,melihat tempat yang bisa digunakan untuk membersihkan lumpur di badan gadis kecil itu.

Lala tertawa renyah saat Randu menyemprotnya dengan air, seperti sedang mencuci motor.

"Abang lagi dong..." Lala berbaring diatas rumput hijau dan berguling guling di atasnya

Buset dah ni bocah malah keasikan.

Mereka mampir di salah satu showroom pencuci mobil, untung pemilik showroom itu berbaik hati meminjamkan selang air nya pada Randu.

Lala memanggil semua teman Zidan dengan sebutan "Abang" karena menurutnya, semua teman Zidan adalah kakanya. Saat teman teman Zidan sedang nongkrong di rumanhnya, Lala ikut nimbrung di tengah tengah mereka, paling sering Randu dijadikan Lala untuk teman main masak masakan, makeup makeupan, Randu pun dengan pasrah menuruti keinginan Lala.

"Dede udah ya.. nanti dede masuk angin loh" tapi Lala masih saja berguling guling.

"Kan Lala main air, bukan main angin" jawab Lala polos.

Bener juga nih bocah

"Maksudnya, nanti Lala kedinginan terus sakit" Randu mematikan selang air karena sudah mendapat tatapan tajam dari pemilik showroom. Mungkin takut tagihan air nya naik.

Lala bangun dengan wajah ditekuk dan bibir di manyunkan seperti bebek. Randu tahu Lala masih mau main air, tapi Randu bakal kena masalah besar kalo bawa pulang Lala dalam keadaan sakit.

Abangnya galak cuy !

Randu melihat Lala yang mulai menggigil, Cowok itu melepas jaketnya dan memakaikannya pada tubuh gadis kecil yang sedang kedinginan. Karena tubuh Lala yang mini membuat Lala tenggelam dalam jaket Randu, Randu terkekeh dan mencubit pipi Lala gemas.

"Kita pulang ya" Lala mengangguk setuju kemudian naik di belakang motor Randu dan memeluk Randu erat. Karena tubuh Randu yang empuk Lala merasa seperti memeluk boneka babi kesayangannya.

"Abang.. nanti kalau Lala udah gede, abang nikahin ya..." ucap Lala enteng

Ciiiitttt...

Bunyi ban berdecit, karena Randu rem mendadak. Membuat tubuh Lala terhuyung kedepan.

"Emang Lala tau nikah itu apa?" Tanya Randu menatap gadis kecil itu lewat kaca spion

AYO JADIAN !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang