🌷Bab 99. Mad

52 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


---HAPPY READING---

  Rani berjalan menghampiri suaminya yang sedang bersama dengan wanita lain. Langkah kaki yang tadinya sedikit ragu. Kini ia beranikan diri supaya terlihat tidak marah atau sebagainya.
Karena kalau ia marah, wanita yang ia sebut pelakor saat ini pasti akan senang. Jadi ia harus tetap tenang meski pun hatinya tidak seperti kelihatannya.

"Maha."

Suara yang Rani keluarkan membuat Maha menoleh dengan wajah kaget. Laki-laki itu seperti sedang terciduk saja.
Apa benar begitu?

Maha berdiri mendekati istrinya. Apa yang baru saja terjadi benar-benar membuatnya terkejut. Wanita ini tadi ia pergi meninggalkannya begitu saja dan sekarang datang tanpa sepengetahuan nya. Bagaimana ia tidak terkejut?

"Sayang, kamu tadi dari mana aja?"

Maha bertingkah seolah-olah tidak ada yang terjadi. Rani menjadi sedikit kesal pada suaminya. Apa benar suaminya masih tidak peka meski pun selalu dimanjakan?

Lihatlah, tidak ada penjelasan dari dirinya tentang wanita yang ada di sampingnya itu.

"Siapa perempuan itu?" tanya Rani dengan wajah datarnya. Meski agak kesal, ia mencoba untuk terlihat dingin saja. Meski penasaran, ia hanya ingin bertanya seolah tidak peduli.

Maha sontak menatap wanita yang sekarang sudah ada di hadapan Rani. Itu semakin membuatnya ingin memaki wanita itu dengan kalimat menusuk.
Agar wanita itu sadar diri dan tahu diri.
Eh, tunggu, bukankah sama saja?
Entahlah yang jelas seperti itu.

"Oh, dia turis juga, tapi dia orang Indonesia, sayang. Namanya Ghina," jelas Maha yang membuat Rani menatap tajam ke perempuan yang bernama Ghina itu.

Tetapi apa yang dibalas oleh Ghina? Perempuan itu membalas tatapan bingung padanya. Benar-benar tidak tahu diri.

"Dia siapa kamu, Mas?" Ghina bertanya dengan polosnya. Tunggu, apa benar-benar polos atau hanya berpura saja?

Wajahnya bisa disebut polos begitu juga tingkahnya, tetapi Rani tidak tahu bagaimana kelakuan aslinya, 'kan?

"Dia istri tercinta saya." Maha tersenyum ketika menyebut Rani sebagai istri tercinta.

Bagaimana Ghina?
Apa kamu sudah mengerti?
Tidak ada lagi tempat untukmu di hati suamiku. Rani menjadi puas ketika Maha mengatakan kalimat tersebut.
Rasanya ada kemenangan dalam dirinya yang membuatnya bangga.

Ia tidak akan mungkin semudah itu dikalahkan oleh wanita tidak tahu diri itu.

"Istri tercinta, ya?" gumam Ghina yang terdengar oleh Rani.

Apa maksudnya itu?
Apa dia merasa kecewa?
Apa wanita itu menyimpan rasa pada suaminya meski hanya pandangan pertama?

Tunggu, bahkan Rani tidak bisa memikirkan cinta pandangan pertama bisa terjadi.

MahaRani [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang