Kalau gue dekat lo sekali aja udah banyak masalah,
Apa lagi kalau keseringan.••••
---HAPPY READING---
"Ran ... lo nangis?" tanya Maha tak kuasa.
Tetapi tetap saja Rani tidak menggubrisnya, dia hanya diam sambil menahan sesak yang terasa di dadanya.
"Ran ..."
"Ran ... maaf,"
"Gue minta maaf," ucap Maha melemah karena telah membuat Rani menangis akibat dari perbuatannya sendiri, dia lemah akan air mata yang keluar dari mata Rani. Segera ia membawa Rani ke tenda perempuan itu.
---°🌷🌷🌷°---Sesampainya di daerah perkemahan. Maha langsung bergegas menuju tenda Rani untuk membaringkannya di tenda nya Rani.
"Lo ngapain kesini? Ini kan tenda perempuan!" ketus Lulu dengan heran.
"Gue cuma mau nganter teman lo," ujar Maha sembari tidak peduli.
"Lo apain temen gue? Rani nangis loh! Lo pasti apa-apain Rani kan?" ucap Lulu curiga.
"Gue nggak tau. Lo jagain aja teman lo," ucap Maha langsung pergi meninggalkan tenda milik Rani, Lulu dan Deas.
"Dasar lo makhluk beku yang gak tahu diri!" teriak Lulu menggerutu. Sementara Maha yang diteriak-teriaki oleh Lulu hanya mendengar dan tak memperdulikannya.
---°🌷🌷🌷°---
Beberapa menit kemudian, Rani terbangun dari pingsan nya dan memegang kepalanya yang terasa pusing. Perlahan dia memastikan dirinya ini sedang berada dimana lalu mengumpulkan kesadarannnya.
"Rani, lo udah bangun?" tanya Lulu mulai khawatir.
"Ini ... gue dimana?" ucap Rani lemas.
"Lo di tenda, Ran. Gimana? Lo udah enakan? Lo mau apa? Biar gue ambil," ucap Lulu khawatir.
"Gak pa-pa, Lu, lo gak usah khawatir gitu. Ngomong-ngomong kenapa gue bisa disini?" tanya Rani bingung.
"Lo tadi diantar Maha, tadi lo nangis gitu terus lo pingsan," jelas Lulu memasang wajah serius.
Rani pun mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.
"Iya, tadi itu gue jatuh terus gue gak sadarkan diri," jelasnya Rani mencoba untuk menutupi kenyataan yang lain.
"Oh gitu. Gue kira apaan juga. Gue hampir aja mau timpuk tuh anak. Untung gue tahan sih, Hehe," ucap Lulu sambil menyengir.
"Jangan kali, Lu. Dia kan nggak salah, udah baik mau tolongin gue. Walau gue maksa banget sih. Hehe," ucap Rani masih berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
MahaRani [END]
Ficção AdolescenteCukup lucu apabila ada seorang laki-laki yang cuek di luar tetapi sebenarnya ia adalah orang yang ramah di dalam, yang membuat kesalahan dua kali pada seorang perempuan yang tidak di kenalinya dalam satu hari. Tetapi siapa yang tahu? Ternyata, di...