"Alin!"
"Alin!"
"Alin!"
"Sekali lagi gue teriak tapi lo belum keluar, gue tinggal nih!" Seorang remaja laki-laki dengan mengenakan seragam putih abu-abu, berdiri di depan gerbang besar sebuah rumah.
"Alin susunya belum diminum!" Bersamaan dengan keluarnya seorang gadis, terdengar teriakan nyaring dari dalam rumah.
Gadis itu mengabaikan teriakan tersebut, ia sambil menguncir rambutnya berlari ke arah gerbang.
"Lama banget lo." Fajri, laki-laki yang tadi meneriaki Alin berdecak sebal.
"Ya sorry," Alin nyengir lebar mendapati wajah Fajri yang terlihat dongkol.
"Udah ayo cepetan, nanti kesiangan." Fajri memberikan helm pada Alin.
Fajri mengendarai sepeda motornya membelah keramaian jalan raya di pagi hari. Ikut berbaur dengan ratusan kendaraan lainnya yang juga mengantre menuju tempat tujuannya masing-masing.
Ini hari pertama Alin dan Fajri bersekolah di bangku sekolah menengah atas. Hari ini juga merupakan hari pertama mereka mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah.
"Turun." Fajri menepuk lutut Alin saat sampai di parkiran sekolah.
"Heh bentar." Fajri menarik belakang tas Alin yang hendak berlari masuk ke sekolah.
"Apalagi sih?" Tanya Alin tidak santai sambil memakai papan nama yang terbuat dari kardus. "Ayo cepetan gue nggak mau dihukum dihari pertama ini cuma gara-gara kesiangan."
Fajri mengerutkan alisnya. Padahal mereka hampir terlambat datang karena Alin yang terlambat bangun. Syukur saja Fajri punya skill balap liar, jadi mereka sampai di sekolah sebelum bel masuk berbunyi.
"Helm lo belum dilepas, dodol." Fajri menoyor kepala Alin yang masih mengenakan helm bogo berwarna pink.
Alin mendongak ke atas dengan wajah polos.
"Nggak bakal keliatan lah, pinter banget." Fajri yang gemas dengan tingkah Alin mengetuk kencang helm gadis itu.
"Sakit." Alin meringis merasakan ketukan Fajri pada helmnya.
Alin dengan wajah misuh-misuh melepas helmnya dan meletakkannya sembarangan pada spion motor Fajri.
"Kalian masih mau ngobrol apa gimana?!" Teriak seorang kakak kelas dengan menggunakan megaphone ke arah mereka.
**
Alin berdiri dibarisan teman sekelasnya, mengambil sikap istirahat di tempat dengan sesuka hati.
"Eh geseran sini dong." Alin dengan enteng menarik seragam teman di depannya. Laki-laki itu nurut saja ketika Alin menarik seragamnya.
"Nah gini kan gue nggak kepanasan lagi." Alin nyengir sambil mengacungkan jempol kepada laki-laki di depannya itu.
"Panas banget buset, ini kenapa acaranya nggak di ruangan ber-AC aja sih." Oceh Alin sambil mengipasi wajahnya dengan tangan.
Murid kelas sepuluh, alias murid baru sekarang sedang melaksanakan apel pembukaan masa pengenalan lingkungan sekolah. Acara yang sedang berlangsung sekarang adalah penyambutan dari berbagai pihak sekolah.
"Baiklah dengan ini saya nyatakan masa pengenalan lingkungan sekolah tahun ini resmi dibuka." Ucap kepala sekolah dari atas mimbar dan disambut oleh murid-murid dengan tepuk tangan meriah.
Seorang kakak kelas dengan almet OSIS mengambil alih kegiatan. "Baik, sekarang kalian akan diajak untuk berkeliling sekolah ini oleh kakak-kakak OSIS yang ada di depan kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle
Dla nastolatkówKamu pernah merasakan cinta segitiga? Dan kamu tanpa sadar justeru menyia-nyiakan orang yang tulus menyayangi kamu, dan hanya menjadikan orang itu sebatas friendzone. Kamu malah mengejar orang yang jelas-jelas tidak pernah bisa kamu miliki. Karena...