Fenly Christovel, murid kelas 11 IPS 3. Laki-laki ini juga sering disebut sebagai salah satu most wanted di sekolah.
Dengan wajah yang tampan dengan sedikit perpaduan dari Justin Bieber mix Bisma Kharisma, membuat laki-laki ini terkenal dan dikejar banyak wanita.
Ditambah juga, dia mengikuti organisasi OSIS, ekskul basket dan band. Okay, sudah menjadi kriteria cowok idaman belum?
Dengan modal tekad dan niat, Alin memutuskan untuk menggebet laki-laki itu.
Fajri yang duduk di sebelah Alin melirik pada gadis itu sekilas, Alin sedang mengoceh membahas masa depannya dengan Fenly nanti.
"Alin," panggil Fajri.
Alin menoleh, masih setia tersenyum karena efek membayangkan Fenly tadi.
"Lo mikir kejauhan," ucap Fajri.
Alin menoleh pada Fajri seutuhnya, "Aji, kita itu harus menyiapkan masa depan secara matang."
"Iya tapi lo baru kenal dia beberapa hari yang lalu, lo aja nggak tau dimana rumah dia," kata Fajri membuat Alin terdiam sambil berpikir.
Gadis itu melambaikan tangan sambil nyengir, "gampang, lo jangan ragukan skill stalker gue ya, Ji."
Fajri melengos, percuma juga menasehati manusia batu seperti Alin. Yang ada mulut Fajri berbusa karena mengingatkan Alin.
"Gue mau ke toilet," ucap Alin.
"Awas nyasar," Fajri memperingati Alin dan dibalas lambaian tangan oleh gadis itu.
**
Fenly kini sedang mengembalikan beberapa buku paket pada lemari di perpustakaan. Karena murid rajin, dia selalu menjadi kepercayaan guru-guru di kelasnya untuk melakukan sesuatu. Bahasa kasarnya disuruh-suruh.
Alin tadi habis dari toilet, dan karena perjalanan menuju toilet harus melewati perpustakaan, ia tidak sengaja melihat Fenly dari kaca jendela.
Senyum manis terbit dari bibir Alin, gadis itu melangkah masuk dengan sumringah. Kesempatan.
"Gue bantu ya, kak." Alin mengambil salah satu buku dari tumpukan di depan Fenly dan meletakkannya pada lemari.
Fenly pun menoleh, melihat gadis yang tidak ia kenal kini sedang berdiri di sebelahnya untuk membantu.
Fenly mengangguk saja melihat Alin yang sedang sibuk membantunya.
"Makasih ya," ucap Fenly saat mereka sudah selesai.
Alin tidak bisa menahan senyumnya lagi, kalau saja ini bukan perpustakaan, ia pasti akan berteriak kegirangan.
"Sama-sama," balas Alin malu-malu.
Fenly mengangguk lalu melangkah menuju lemari buku lain, dengan Alin yang mengekori di belakangnya tentu saja.
"Kakak suka baca novel?" Tanya Alin saat melihat Fenly mengambil satu buku novel dari lemari.
Fenly mengangguk, "iya."
Alin merogoh saku roknya saat merasakan ponselnya bergetar.
"Kak, gue duluan ya. Ada guru soalnya." Pamit Alin setelah mengecek pesan masuk. Fenly mengangguk, menatap punggung kecil Alin yang mulai menghilang di balik lemari buku.
Tadi Fajri mengirimi Alin pesan, memberi tahu kalau ada tugas yang harus dikerjakan dan dikumpulkan jam itu juga.
Ganggu aja, nggak tau lagi memulai pdkt apa ya.
**
"Lo pada mau masuk ekskul apa?" Tanya Alin pada ketiga teman di depannya.
"Nggak tau, gue masih bingung ," jawab Fiki sambil menghapus tulisannya yang tadi salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle
Teen FictionKamu pernah merasakan cinta segitiga? Dan kamu tanpa sadar justeru menyia-nyiakan orang yang tulus menyayangi kamu, dan hanya menjadikan orang itu sebatas friendzone. Kamu malah mengejar orang yang jelas-jelas tidak pernah bisa kamu miliki. Karena...