"Kim Dahyun. Mafia/the killer -death."
"Night mode. All members go to hide."
Teng.. teng.. teng..
Seseorang langsung berlari dengan cepat sembari mencari tempat persembunyian. Park Jiwon. Dialah orang tersebut. Setelah mendengar perintah untuk bersembunyi dan suara lonceng yang menandakan pergantian mode berbunyi membuat sarafnya menuntun langkah kakinya menjauh dari aula untuk mencari tempat aman. Disinilah dia sekarang, tempat yang sama dengan Moonbin bersembunyi sebelumnya.
Dia tengah menyusuri koridor kelas 10 IPS.
"Jiwon?!" Panggil seseorang lainnya dari ujung koridor.
"E-elkie?" Mata Jiwon menangkap siluet perempuan yang sangat mirip dengan Elkie. Salah satu temannya.
"Won! Jiwon! G-gua takut won!! Ayo kita sembunyi bareng!!" Ajak Elkie dengan suara sedang saat keduanya kini sudah cukup dekat.
"I-iya ayok bareng!"
Sebenarnya Jiwon ragu untuk bersembunyi dengan Elkie. Karna seperti yang kita semua ketahui bahwa sekarang tidak ada lagi yang bisa dipercaya.
Tidak sengaja Jiwon melihat pintu kelas 10 IPS-3 sedang terbuka. Tanpa pikir panjang Jiwon langsung masuk ke kelas tersebut, meninggalkan Elkie yang sedang berjalan didepannya sengan mengendap-endap.
"Bodoh" seringai menyeramkan terukir jelas diwajah sang Mafia. Sang The Killer.
Saat itu juga Mafia tersebut langsung menembakkan panah tepat di jantung korbannya. Park Jiwon.
"AAARGGHHHHH!!"
Elkie tersentak saat mendengar teriakan yang ia yakini tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.
"J-jiwon. Lu d-denger yang barusan kan?" Tanya Elkie kepada Jiwon yang sangat dia yakini masih mengikutinya di belakangnya.
Hening. Tak ada jawaban.
Merasa ada yang ganjal Elkie pun menolehkan kepalanya kebelakang. Betapa terkejutnya dia saat melihat genangan darah dengan tubuh Jiwon yang di dadanya masih tertancap satu buah anak panah. Ya, setengah tubuh Jiwon keluar dari pintu karna memang saat dia baru saja memasuki kelas tersebut dia langsung ditembaki dengan anak panah oleh sang Mafia.
Dan saat itu juga Elkie merasakan lemas pada kakinya. Kakinya terasa tak mampu lagi menopang berat tubuhnya. Namun itu semua bagai hilang seketika saat dia melihat sosok seseorang yang baru saja keluar dari dalam kelas.
Seseorang yang tangan sebelah kanannya memegang panah. Dengan pakaian serba hitam serta tudung dan masker yang menutupi wajahnya.
Saat itulah dia langsung mendapatkan kekuatan ekstra untuk berlari meninggalkan tempat itu. Berlari sejauh-jauhnya untuk menghindar dari sang Mafia.
Padahal Mafia tersebut hanya menatapnya dan tak berniat sedikitpun untuk mengejarnya. Mafia tersebut lalu menyeret tubuh Jiwon yang dipenuhi darah itu. Dibawanya tubuh tak bernyawa itu ke belakang kelas 10 IPS-3. Terdapat jurang yang tak terlalu dalam disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's The Winner?・98Line ⸝⸝
Mistério / Suspenseft. 98Line [SLOWupdate] |'❝ welcome to the Game. ❞ ©2020 kwon-hyn