Part 4

2K 246 6
                                    

Menghela nafas. Entah sudah berapa kali Ten menghela nafasnya. Namun, sungguh ia benar-benar lelah.

Diabaikan oleh lelakinya? Huh? Lelakinya? Bahkan mereka baru saja kembali bertemu setelah kejadian beberapa hari yang lalu.

Apakah itu bisa disebut sebagai lelakinya?

Lelaki itu menoleh, menatap Ten bingung. Desahan Ten terdengar sangat kencang, dan itu menganggunya. "Kau kenapa?" tanyanya.

Menegapkan tubuh kemudian menggeleng. "Tidak apa. Lanjutkan saja pekerjaanmu." ucapnya.

Seo Johnny, lelaki itu mengendikkan bahunya acuh kemudian melanjutkan acara mengetik pada keyboard laptopnya.

Ten yang nelihat langsung berdecak kesal, tangannya terjulur untuk meraih ponsel, yang sedari tadi tergeletak disamping gelas kopi milik Johnny dan miliknya.

Ya, mereka masih di Caffe. Dan mereka juga sempat berkenalan. Seo Johnny, lelaki tampan dan hot yang menjadi incarannya ternyata seorang CEO dari perusahaan Seo Crop. Perushaan otomotif terbesar di Korea.

Tampan, kaya dan juga hot. Bukankah itu luar biasa?

Ten ingin memilikinya, namun jika dilihat-lihat dari sifat dan perilakunya ia jadi malas. Lelaki itu terlalu acuh dan membosankan?

Hei! Siapa yang tidak bosan coba? Ten hanya memperhatikan lelaki gila kerja itu yang terus-terusan entah malakukan apa pada laptopnya.

Ya, memang bukan salah Johnny juga sih. Disini Ten lah yang terlalu bersikeras untuk menemaninya meskipun akhirnya terabaikan.

Sungguh! Dia sangat berbeda dengan lelaki yang waktu itu bertemu dengannya, lelaki yang pernah mengatainya "Cute" sambil tersenyum.

Haruskah Ten mencorat-caret wajahnya seperti itu lagi?

"Argh!" geramnya tanpa sadar membuat Johnny kembali menoleh.

"Apa kau sakit, Ten?" tanyanya panik, ia sudah menyelesaikan pekerjaannya.

"Uh? Ah maaf. Apa aku mengganggu mu?" bukannya menjawab Ten malah balik bertanya.

Johnny terkekeh, lelaki dihadapannya benar-benar menggemaskan. "Tidak. Aku sudah selesai. Dan kau kenapa masih disini? Apa Taeyongmu tidak jadi kesini?" tanyanya.

"Maafkan aku Taeyong" batinnya.

"Ya, dia tidak bisa kesini. Padahal dia sudah berjanji untuk merayakan hari ulang tahunku disini, dasar menyebalkan!" cicitnya dengan bibir yang mengerucut lucu dan jangan lupakan tangan mungilnya ia silangkan didepan dada.

Sebenarnya Ten hanya beralasan menggunakan nama Taeyong. Ia pergi ke caffe hanya untuk bertemu dengan Johnny. Bukan untuk merayakan ulang tahunnya bersama Taeyong.

Ya, memang hari ini ulang tahunnya. Dan Lee licik Taeyong itu mana mungkin ingat jika hari ini adalah hari ulang tahunnya. Padahal ia selalu merayakan ulang tahun lelaki cantik itu.

Ck! Sahabat tidak tahu diri!

Johnny sedikit gemas saat melihat raut lucu bercampur kesal itu, ia ingin sekali menerkamnya. Namun sekali lagi ia harus menahannya, karena mereka baru saja kembali bertemu.

Menelan ludah, "Kau sedang berulang tahun?" tanya Johnny yang dibalas anggukan kecil dari Ten.

"Mungkin sahabatmu sedang sibuk."

"Tidak, kami sedang libur. Kau tau itu." ucap Ten malas.

Beberapa menit yang lalu Ten memang sempat menceritakan juga jika Taeyong adalah sahabat baiknya. Dan dia juga memberi tahunkan jika yang mencorat caret wajahnya adalah Taeyong. Namun Johnny belum tau bagaimana wajah Taeyong. Karena yah, saat itu kan mereka bertemu hanya berdua.

Little Thief『JOHNTEN』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang