Part 11

1.7K 192 13
                                    

Setelah menjalankan misi dan mendapatkan hasil pencurian kalung dikediaman Kim, Lucas mengatarkan Ten ke apartementnya.

"Wah..! ramai sekali, ada apa ya?" ucap Lucas sambil terkekeh.

Keduanya sedang berdiri tepat didepan bangunan apartement. Tidak seperti biasanya, malam yang hampir berubah menjadi pagi dilingkungan gedung itu terlihat ramai dan ribut ditambah dengan adanya beberapa mobil pemadam kebakaran, mobil ambulans, juga mobil polisi.

Brak!

"Korban kelima ditemukan!! Cepat bantu dia!!"

Ten terkekeh. "Ku rasa mereka akan mati."

"Percaya diri sekali."

"Tentu saja. Memangnya siapa yang bisa bertahan lebih lama setelah menghirup sarin dan meminum sesuatu yang berisi sianida?"

"Kejam sekali."

"Kau tau itu. Sekarang cepat bawa aku pergi! Pinjamkan juga ponselmu."

"Untuk?"

"Kemarikan saja!!"

Pada akhirnya Lucas menyerahkan ponselnya dan membiarkan Ten menggunakan ponsel itu sesuka hatinya. Sambil memainkan ponsel Lucas keduanya kembali memasuki mobil.

Ten menggunakan ponsel Lucas hanya untuk mengirim pesan singkat kepada Taeyong, mengatakan jika dirinya baik-baik saja dan akan menginap diapartement Lucas untuk malam ini.

Brak

"Apa yang kau lakukan?!" Ten berteriak setelah Lucas menghimpitnya dan menahan pergerakan tangannya diatas kepala. Keduanya baru saja sampai diapartemen Lucas.

"Apa lagi? Tentu saja menghukummu."

"Kau gila? Ingin ku patahkan tulang lehermu?"

"Kau galak sekali." Untuk sesaat keduanya diam, terlarut dalam fikiran masing-masing dan tentunya masih dalam posisi yang sama. "Kau tahu Ten? Tadi itu sangat mengerikan." Lucas melepaskan cengkraman itu, berbalik dan memandang kesegala arah untuk menetralisir detak jantungnya.

"Ten?!"

Kebiasaan buruk dari lelaki mungil itu adalah memutuskan sambungan saat menjalankan misi.
Melancarkan aksi dan menangani masalah seorang diri adalah moto hidupnya.
Kembali dengan selamat sambil membawa hasil curian adalah tugas dan tanggung jawabnya.

Lalu bagaimana jika ia kesusahan dan terluka?
Tidak bisakah Ten terus menghubungkan sambungan agar Lucas bisa mengetahui kondisinya?

Brak

Lelaki jakung itu membanting sebuah pintu. Menatap sekitar, hal yang ia cari tidak ada disana. Lalu bagaimana dengan Ten?

"Menghubungkan.. Ten, kau disana?"

"Ten katakan sesuatu padaku.. Dia tidak ada disini!!"

Brak!!

Suara itu berasal dari arah yang sedikit jauh dari tempat Lucas berdiri.

Itu Ten dengan wajah sangar dan tak tahu malunya. Memukul setiap orang yang ada dihadapannya setelah melepaskan diri dari seutas tali yang mengikat kaki dan tangannya.

"Kau fikir tengkuk ku tidak sakit saat kau memukulku dengan balok ini?!"

Bugh!

Bugh! Bugh!!

Tubuh mungil itu terlihat menggila. Terus menimpuki seseorang yang bahkan sudah tak sadarkan diri dengan darah yang keluar dari kepala. Atau mungkin mati? Siapa mau perduli?

Little Thief『JOHNTEN』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang