"Tidak bisakah kalian diam!"
Teriakan itu membuat kedua remaja yang tadinya beradu mulut kini diam, yang satu menunduk takut sedangkan yang satu laginya memalingkan muka sambil mengeluarkan sumpah serapah didalam hatinya.
Pintu yang tadinya tertutup rapat kini terbuka secara tergesa menampakkan sosok suami istri dengan wajah memerah, seolah menahan amarah.
Bagaimana tidak? Mereka baru saja mendengar jika putranya dipukuli oleh siswa lain disekolahnya.
"Ya! Mark Lee, kau tidak apa sayang?" tanya sang ibu. Sedangkan sang anak hanya menunduk.
Ada beberapa memar pada wajah tampan putranya itu. Melirik sinis pada siswa lain yang duduk disamping putranya, "Oh! Jadi ini siswa nakal yang memukuli putraku? Kau ingin dituntut hah?!" teriak sang ibu. Bahkan wanita itu sudah menunjuk wajah remaja itu yang terlihat tidak ada takut-takutnya.
"Apa kedua orang tuamu tidak pernah mengajarimu sampai berperilaku seperti itu?!" ucapnya lagi.
Sang guru, suami bahkan putranya sendiri berusa menenangkan wanita itu untuk tidak memukul remaja dihadapannya.
"Seo Haechan apa walimu tidak datang juga?" tanya sang guru.
Remaja yang satu ini memang sering berulah namun tidak biasa-bisanya sampai berani memukul lawannya sampai babak belur seperti itu.
Mendengus, "Mana ku tahu?" ucapnya acuh, ia malah memainkan ponselnya tidak memperdulikan jika sang guru dan kedua orang tua dari korbannya ingin sekali memukul kepala remaja itu.
Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu, setelah dipersilakan pintu itu langsung dibuka secara perlahan, memperlihatkan sosok lelaki dewasa dengan pakaian formalnya, Soe Johnny lelaki itu membungkuk sopan pada pada 3 orang dewasa lain yang ada didalamnya.
Mempersilakan untuk duduk. Merekapun mulai berbincang mengenai masalah kedua remaja yang menjadi muridnya itu. Namun, kedua remaja itu tidak ada yang mau bersuara untuk mengungkap asal usul permasalahnya.
"Dia yang salah! Aku tidak akan meminta maaf!" ucap Haechan ia memandang malas Mark.
"Baiklah, aku saja yang meminta maaf," ucap Mark kemudian menjulurkan tangannya.
"Tidak, aku tidak mau memaafkan mu!" ucapnya, remaja itu beranjak dari kursinya berusaha keluar dari ruangan itu tanpa perduli tatapan aneh dari sang ayah atau tatapan murka dari ayah dan ibunya Mark.
Menghela nafas, "Tolong maafkan putra saya Tuan dan Nyonya Lee, soal biaya pengobatan putra anda biar aku yang menanggungnya." ucap Johnny.
Nyonya Lee berdecak kesal, "Kau fikir ini hanya tentang biaya pengobatan? Kau fikir kita tidak memiliki uang untuk pengobatan putra kami? Memangnya kau itu siapa? Ajarkan saja sopan santun pada putramu itu? Apakah dia tidak memiliki ibu sampai seperti itu? Atau apakah kalian tidak bisa mengurusnya dengan becus sampai dia tidak memiliki sopan santun pada yang lebih tua?"
Brak!
Bantingan pintu terdengar, pelakunya Seo Haechan. Remaja itu sangat tidak suka jika ada seseorang yang berkata kedua orang tuamu tidak bisa mengajarimu sopan santu? Atau sesuatu yang menyangkut kata Ibu. Ia tidak suka!
"Kau tidak perlu berkata seperti itu padanya Nyonya! Jika memang dia tidak mendidikku memangnya kau ingin mendidikku Nyonya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thief『JOHNTEN』
Historia Corta❝This is my job and i like it❞ ➤ BXB || GAY || HOMO || YAOI ➤ JOHNTEN + JAEYONG ➤ MATURE - FRIENDSHIP ➤ HOMOPOBIC (❓) GET OUT (❗)