Part 9

1.5K 190 5
                                    

Tidur Haechan terganggu karena dering yang dihasilkan dari ponsel Jaemin. Menggeliat layaknya cacing, Haechanpun meraba nakas dan mengambil ponsel Jaemin, dilihatnya layar yang sedang menampilkan panggilan telefon dari kekasih Jaemin.

"Jaemin kemana sih?!" gerutu Haechan kesal. Tanpa babipu ia langsung saja mengangkat panggilan itu.

"Kenapa lama banget sih Na!" pekik seseorang diseberang.

Haechan terkekeh geli dan tentu saja didengar kekasih Jaemin dari seberang. "Haechan?"

"Dua kali-jika aku mendengar kau berteriak seperti itu lagi, siap-siap kepalamu akan menghilang di keesokan harinya Lee Jeno!" ancam Haechan.

Ia tidak suka saat mendengar orang berteriak pada ayah maupun sahabatnya. Tak perduli itu kekasihnya maupun siapapun ia tidak suka.

Meskipun tadi Jeno-kekasih Jemin tidak berteriak langsung pada Jaemin, tapi tetap saja Haechan tidak suka. Telebih lelaki itu berteriak dengan menyebutkan nama Jaemin.

Terdengar suara deheman dari Jeno, "Jaeminnya man-"

Tut!

Haechan memutuskan panggilan secara sepihak lalu membuang telepon Jaemin kesembarang arah, tapi tenang saja ia lempar pada kasur bukan lantai jadi ponsel Jaemin tidak akan lecet.

"Pukul 7?" Haechan langsung saja mengusap wajahnya dan berlalu menuju kamar mandi yang ada dikamar Jaemin untuk membersihkan tubuhnya sebelum pulang.

Heiii, ia tidak mungkin menginap dirumah Jaemin, ia masih punya rumah! Terlebih ia juga harus membuatkan makan malam untuk ayahnya itu.

Ya, selama ini Johnny hanya memakan sarapan maupun makan malam yang Haechan buatkan.

Rumahnya memang memiliki maid tapi tetap saja, ia ingin melakukan tugasnya agar tidak terlalu membebani sang ayah dan maid yang bekerja dirumahnya.

25 menit berlalu kini Haechan sudah rapih dengan pakaian santainya yang selalu ia simpan didalam tas.

Menyampirkan tas pada bahu, tapi sebelum itu ia sempatkan untuk mengambil ponsel yang ia simpan didalam tas lalu menyalakannya untuk mengecek apakah ada-

Ting! Ting! Ting!

Haechan hanya bisa mendengus saat mendengar ponselnya yang terus saja bunyi.

Bajingan gila:
|Haechan maafkan aku~ (127)

Seo Johnny:
|Chanie kau bersama Jaemin sayang? (13)
*Panggilan tidak terjawab (68)

-tidak ada yang penting.

Haechan kembali memasukkan handponenya namun kali ini ia masukkan kedalam kantung celana.

Tangannya terjulur untuk membuka knop pintu kamar Jaemin namun sebelum ia benar-benar memutarnya, pintunya sudah terlebih dahulu dibuka oleh Jaemin.

"Oh! Kau sudah bangun Chan?"

Haechan mengangguk, "Aku ingin pulang, menyingkirlah." Hacehan berhenti sebentar untuk mengingat sesuatu, "Oh tadi Jeno menelfonmu, katakan padanya jika seperti itu lagi kepalanya akan ku penggal."

"Kau tidak ingin makan malam dulu?" tanya Jaemin setelah terkikik geli. Pasti kekasihnya tertekan setelah tau jika yang menjawab panggilannya adalah Haechan.

Haechan menggeleng.

"Mommy ingin bertemu denganmu," ucap Jaemin membuat Haechan mendelik dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Little Thief『JOHNTEN』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang