BAB 14

412 29 4
                                    


Hai onelove

Iya aku mau panggil kalian yang sudah baca cerita aku dengan onelove biar terasa lebih dekat dan bersahabat. Sebelum aku mau mengucapkan banyak terimakasih kepada para onelove yang udah baca dan vote cerita ini, jujur aku nggak nyangka bakal ada orang yang au baca cerita aku.

Juga selain terimakasih dan kata maaf yang ingin aku sampaikan ke onelove sekalian karena terlalu lama haitus. Rencananya bakal haitus sebentar untuk lebih fokus ke pendramaan skripsi yang akhirnya selesia pada bulan april. Tetapi setelah urusan kuliah selesai jadi sibuk sama kerjaan lain.

Tapi onelove ditengah pandemi seperti sekarang yang membuat aku berada dirumah dan menlakukan aktivitas dirumah sama seperti kalian, yang akhirnya jadi bosan dan akan melanjutkan cerita ini juga akan publish sesuai dengan jadwalnya yaitu selasa dan jum'at.

Jadi walaupun ditengah pandemi yang menyebabkan semua harus dikerjakan dari rumah harus tetap produktif dan semoga kita semua tetap aman, sehat juga semoga pandemi ini segera berakhir.

*****

POV Rubeeca

Saat mama berjalan kearah meja makan betapa terkejutnya aku melihat orang yang juga berjalan dibelakang sambil melihat ku dengan intens. "Kenapa harus selalu melihatnya disaat aku benar-benar tidak ingin melihatnya." Ucapku dalam hati sambil mengubah arah pandangku ke seorang gadis yang berjalan disampingnya.

" Zivanna, Max, dan.." kata papa yang mengantung sambil melihat ke arah gadis yang tadi ku lihat.

" malam semuanya, syukurlah kami datang tepat waktu, kami juga membawa makanan yang sudah aku masakan. Karena sayang makanannya tidak akan habis jika hanya kami yang memakanya. Oh iya kenalkan ini Larissa K. Linford adik dari Max yang baru pulang dari london untuk kuliah disana." Jelas tante Zivanna kepada kami semua. Yang disambut dengan uluran tangan larissa yang menjabat tangan kami satu persatu disertai saling berkenalan.

Aku tidak sengaja melihat kearah laki-laki mesum ini yang menyebabkan aku mengingat kejadian tadi siang dan aku langsung menggelengkan kepalaku dengan cepat.

"Kenapa sayang ada yang sakit?" tanya mama dengan nada khawatir begitupun denngan yang lain.

"Tidak ma, aku tidak apa-apa." Jawabku sambil tersenyum.

"Syukurlah kalau kamu sudah baikkan, seharusnya kamu bisa lebih perhatian sama kondisi badan kamu. Jangan terlalu dipaksa untuk pekerjaan yang akhirnya menyebabkan kamu seperti ini." Seru tante Zivanna.

"Iya tante aku hanya kelelahan karena akhir-akhir ini pekerjaan banyak dan ada beberapa klien yang lumayan merepotkan." Jawabku.

"Max tidak membuat kamu repot kan dengan project kalian?" tanya tante Zivanna sambil mendelik menatap ke arah ku penuh selidik.

"Project itu sudah hampir selesai tante, tinggal acaranya aja." Jawabku.

"Mari makan jadi keasikan ngobrol sampai lupa untuk makan!" seru mama.

"Lanjutkan saja makan malam kalian kami akan menunggu diruang tamu, karena sebelum kemari kami sudah lebih dulu makan dan silakan nikmati makanan yang sudah kami bawa." Kata tante Zivanna.

"Baiklah, bik nah tolong buatkan minum untuk mereka!" ucap mama.

Setelah beberapa saat kamipun selesai makan malam dan segera bergabung dengan tante Zivanna juga Max serta adiknya.

"Maaf jadi lama menunggu kami selesai makannya" seru mama pada tante Zivanna dan anak-anaknya.

"tidak apa-apa Valerie, niat kami kesini memang ingin menjenguk Rubecca dan menghantarkan makan untuk kalian" jelas tante Zivanna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miss Fat Why NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang