BAB 12

615 35 1
                                    

Dengan secangkir teh hangat yang kau

Seduh di depanku

Dengan mencurahkan perhatian kau sediakan itu padaku

Sambil sesekali melihatku

Aku tidak hanya menatapmu dengan kagum tapi

Aku juga kagum melihat turunnya salju yang seakan memberikan irama yang sama

Tatapanmu seakan bisa menjelajahi setiap seluk beluk dari sisi hati yang aku miliki

Hangatnya teh yang kau seduh dengan suasana dingin yang menghangat

Menciptakan rasa yang melebur untuk menghapus keresahan yang kita rasakan.

Tak perlu ada percakapan cukup dengan saling memandang dan merasakan

Seakan menari dan melebur.

-Author-

POV Max

"Kenapa harus selalu lepas kendali kalau berhadapan dengannya," Aku melihat kepergiannya dengan wajah sendu dan kesal kenapa aku tidak bisa menahannya tadi dan menjelaskan semuanya.

"Apa yang aku lakukan salah?"

"Bagaimana jika dia menjadi benci denganku setelah kejadian ini?"

"Tadi terasa sekali jika itu adalah ciuman pertamanya dan aku senang, bahwa akulah yang mendapatkan salah satu hal berharga yang dijaganya!"

"Hal berharga apa yang kau dapatkan?" aku tersentak kaget dengan suara yang ada didepanku saat ini duduk dengan tenang yaitu siapa lagi kalau bikan salah satu sahabatku Edward.

"Ka..kau membuat kaget saja dari kapan kau ada disini?" tanyaku dengan bingung.

"Lain yang ditanya lain yang dijawab dan malah bertanya kembali, aku sudah dari tadi disini dan aku hanya mendengar kau bergumam tanpa memjawab panggilanku," jawabnya.

"Dan kau belum menjawab pertanyaanku!" tagihnya.

"Oh itu aku ada rencana akan membeli jam baru yang telah lama aku incar dan aku akan mendapatkannya dalam waktu dekat," sungguh cerdas kau Max bisa berpikir cepat untuk alasan ini.

"Oh aku pikir kau mendapatkan wanita baru yang akan kau jadikan pacar," aku hanya terdiam mendengar ucapannya yang benar itu.

"Tidak jikapun iya aku tidak akan mengatakannya padamu, kau puas!" mendengar ucapanku dia hanya tertawa sumbang dan menggelengkan kepala,

"Jikapun iya aku turut senang karena kau telah lama menjomblo dan aku khawatir akan ada yang akan karatan jika terlalu lama tidak kau gunakan," ledeknya sambil tertawa.

"Sembarangan bicara kau, lihat saja sebentar lagi aku akan menjilat ludahmu sendiri karena yang karatan itu punyamu,"kami saling meledek dan tertawa bersama.

"Dan ada apa kau datang kemari?" tanyaku sambil mengambil softdrink dari kulkas mini yang ada diruangku untuk kami berdua.

"Memangnya harus ada alasan untuk menunjungi sahabatnya, aku hanya sekedar mampir karena tadi ada meeting di dekat sini ada kau ingat bahwa kemarin kau bilang kalau hari ini akan ada fitting baju yang akan dikenakan para model di acara lauching dua hari lagi," jelasnya

"Jika niatmu kemari hanya untuk menggoda para model kau sudah terlambat bung, fittingnya selesai dari 1 jam yang lalu dan kau baru datang sekarang sungguh malang."

"Yah telat aku datangnya, padahalkan lumayan buat cuci mata."

Mendengar perkataan dari Edward membuatku menggelengkan kepala dan berkata "kapan kau akan berubah menjadi pria yang lebih naik, apakah kau akan selamanya menjadi pria brengsek seperti ini memodusi setiap wanita yang kau nggap cantik lalu meninggalkannya jika kau sudah bosan?"

Miss Fat Why NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang