BAB 11

570 38 1
                                    

Jika kata orang hujan bisa menghapus luka

Tapi untukku hujan bisa membawa luka

Setelah hujan datang akan diakhiri dengan datangnya pelangi

Tapi kenapa dihujanku tidak ada tanda-tanda pelangi akan datang

Dan membahagiakan

Cuplikan yang kemarin...

Tak lama setelah mereka pergi dan Rubeeca juga telah menyelesaikan pekerjaannya, tiba-tiba Rubeeca merasakan kantuk yang sangat dan menyebabkannya memutuskan untuk berbaring sebentar di sofa yang ada diruangan itu.

"Waaaaaa.........." terdengar teriakan yang sangat keras.

***

POV Max

Setelah melihat semua karya yang dibuat olah gadisku benar-benar menakjubkan, sangat sesuai dengan apa yang aku inginkan untuk disatukan dengan koleksi perhiasan musim ini.

"Saya sangat puas dengan hasil yang anda buat untuk gaun-gaun ini, sangat cocok antara gaun dan koleksi perhiasanya," ujar ku pada gadisku ini sambil menatap kagum ke arah karyanya.

"Iya terima kasih atas pujian, saya juga sangat puas dengan hasil akhir dari perpaduan keduanya." Balasnya dengan seprofesional mungkin.

Aku pun meninggalkan ruangan itu karena akan ada meeting dengan klien dari luar negeri dan tidak dapat melihatnya lebih lama dan itu sedikit membuatku resah.

"Selamat pagi tuan Linford, apa kabar lama tidak bertemu?" basa-basi dari rekan bisnis yang akan meeting dengannya yang terlihat dengan seorang gadis yang mengenakan pakaian kurang bahan dan dandan super tebal.

"Iya selamat pagi tuan Willian, kabarku seperti yang terlihat," jawabku seadanya.

"Kenalkan dia adalah putriku Chatlyn Marie William, karena sekarang dia lagi berlibur aku memintanya untuk menjadi sekretaris sementaraku." Jelas tuan Robert William.

Diulurnya tangan kepadaku terlebih daluhu sambil menyebutkan namanya, "Chatlyn Marie William senang berkenalan dengan anda."

Akupun membalas uluran dan menjawab, "Maxleon K. Linford."

Dan kamipun mulai membahas masalah pekerjaan yang akan dilakukan kerjasama dan selama meeting aku sangat risih dengan pandangan mata yang diberikan oleh anak tuan William seakan-akan ingin mengkulitiku hidup-hidup.

Aku menghiraukan godaanya selama meeting dan ingin cepat selesai lalu menemui gadisku.

"Untuk saat ini meeting kita sampai disini dan akan dilanjutkan setelah asisten saya menatur jadwal kapan untuk meeting lagi," seruku pada tuan William.

"Iya baiklah segera kabari saya, dan bagaimana jika saat ini kita makan siang bersama?" tanya tuan William

"Maaf saya tidak bisa karena ada hal yang harus saya kerjakan," tolakku secara halus.

"Bagaimana jika lain kali, saya akan menghubungi anda." Ucap wanita yang ada samping tuan William.

Aku hanya tersenyum seadaanya dan berujar untuk mengakhiri pertemuan ini, "baiklah tuan William saya permisi."

Aku bergegas kembali ke ruang yang tadi ada gadisku dan terlihat dia sedang tertidur di sofa dengan wajah yang lelah. Karena tidak ada orang selain dirinya dan dia juga terlihat kurang nyaman tidur disofa, akhirnya aku memindahkannya diruang kerjaku yang memang terdapat kamar yang aku buat untuk istirahat saat kerja lembur.

"Jika ada yang menanyakan nona Rubeeca katakan saya dia bersama saya karena ada hal yang perlu dibahas dan tidak ingin diganggu!" kataku pada sekretarisku.

Miss Fat Why NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang