Jam menunjukkan pukul 21.00 Wib, Aldebaran dan Andin sedang menonton film bersama di kamar. catat! mereka hanya berdua tidak ada Reyna dan guling pembatas.
tiba-tiba..
hoek.. hoek..yap, Andin mual untuk kesekian kalinya..
"kamu kenapa ndin?" tanya Aldebaran dengan muka khawatir
"aku mual mas, hoek.. hoek.." ucap Andin sambil lari ke arah kamar mandi
Aldebaran pun menyusul Andin ke kamar mandi
"kamu ga kenapa napa? ada yang sakit? kita ke rumah sakit aja ya?" ucap Aldebaran panik
"engga mas, orang cuma mual.. ya namanya hamil pasti harus ikutin proses mualnya dong" ucap Andin sambil mencuci mulut dan wastafel bekas muntahnya
"sini saya olesin minyak kayu putih ke leher kamu biar enakan" ucap Aldebaran yang sudah siap mengoleskan ke leher Andin
Andin pun hanya menuruti apa yang dibilang Aldebaran, sambil melihat wajah Aldebaran dari kaca cermin kamar mandi
"mas, aku tiba-tiba pengen eskrim vanila choco chips di campur sama oreo deh mas" ucap Andin dengan pasang muka berharap
"saya harus cari kemana malam malam gini? supermarket udah pada tutup Andin" jawab Aldebaran dengan pasang muka datar. "saya telfon Rendy dulu biar dia cari es krim yang kamu pengen" lanjutnya
"engga, aku maunya mas yang cari! bukan Rendy masss.. ini kan permintaan anak kamu bukan anak Rendy" larang Andin sambil manja megang tangan Aldebaran
"ya tapi saya harus cari kemana Andini Kharisma Putri" ucap Aldebaran kesal. "ga bisa besok pagi?" tanya Aldebaran
"engga mas, maunya malam ini juga makan eskrimnya.."
"ya udah saya cari sekarang, kamu jangan tidur dulu" ucap Aldebaran yang sedang mengambil kunci mobil di atas nakas meja
"ih mas, makasih ya sayang.. I love you" ucap Andin dengan mata berbinar binar
"hum.. saya pergi dulu" pamit Aldebaran sambil mencium puncak kepala Andin
Aldebaran pun turun kebawah untuk membeli es krim permintaan bumil tiba tiba di lorong Aldebaran berpapasan dengan mama Rossa yang sedang mengambil air minum..
"Loh mau kemana Al malam-malam gini?" tanya mama Rossa
"itu mah, Andin.. dia ngidam eskrim dan harus diturutin malam ini juga" jawab Aldebaran sambil memasang muka salah tingkah
"oh.. Andin ngidam ya? ya sudah kamu cepet cepet beli eskrimnya.. wanita hamil kalau ngidam pasti aneh aneh dan ga kenal waktu, jadi kamu harus sabar hadapin istri kamu ya Al" ucap mama Rossa sambil menepuk bahu Al
"iya mah, Al pergi dulu yaa" pamit Aldebaran. "mama jangan tidur malem malem, jaga kesehatan ya mah" lanjutnya
"iya Al.. udah sana kasian Andin" ucap mama Rossa
"iya mah" ucap Aldebaran sambil berlari kecil ke pintu keluar
"Al.. Al.. begitu sayangnya kamu sama Andin sampai rela kamu keluar malem untuk memenuhi ngidamnya Andin" ucap mama Rossa dalam hati sambil menatap Al yang keluar dari rumah. "persis sekali kamu dengan papa, yang tegas dan ga romantis tapi sebenarnya sayang sama wanitanya" lanjutnya
mama Rossa pun bergegas pergi ke arah kamar untuk melanjutkan tidurnya.
Aldebaran tiba di halaman rumah..
"Uya, buka pagar" perintah Aldebaran
"siap pak bos" ucap Uya sambil bertanya tanya kemana pak bosnya itu pergi malam hari seperti ini
mobil Aldebaran pun melaju dengan kecepatan sedang di jalan raya sambil melihat dimana supermarket yang masih buka jam 10 malam ini.
tiba-tiba Andin menelfon Aldebaran..
Andini Alfahri's Calling..
"Ass.."
"masss udah dimana?"
"Assalamualaikum Andini Kharisma Putri"
"ih maaf mas, Assalamualaikum suamiku.. mas udah dimana sekarang?"
"waalaikumsalam, saya masih cari supermarket yang masih buka ndin"
"kok lama sih mas, aku jadi ngantuk tau mas" ucap Andin yang menggerutu sambil nguap pelan
Aldebaran yang mendengar gerutunya Andin hanya bisa senyum tipis melihat kelakuan wanitanya ini.
"iya sabar.. saya juga kan lagi mencari, kalau kamu telfon terus nanti kelewatan supermarketnya gimana?"
"ah iya juga, ya udah deh mas.. aku tutup telfonnya ya.. hati hati di jalan.. Assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
telfon pun terputus. tapi bukan kita yang putus ya.
---- bersambung ----