Sunday Morning Ride (Part 2)

6.1K 312 38
                                    

Aldebaran dan Andin pun berlalu ke luar rumah dengan tangan yang saling bertaut

"Mas kita naik motor nya masing-masing ya" celetuk Andin ketika Aldebaran mengeluarkan motor dan posisi mereka sudah di garasi

Mereka memang memiliki moge atau motor gede dengan harga fantastis yang memang sudah lumayan lama tidak dikendarai. Baru hari ini akan dipakai lagi,itupun karena permintaan Andin.

"Nggak boleh Ndin! Kamu dibonceng sama saya aja" jawab Aldebaran sambil menatap Andin

Sementara Andin hanya mengerucutkan bibir sambil mengelus pelan perutnya

"Ayo sini duduk dibelakang saya, katanya kamu mau sunmorian" ajak Aldebaran sambil menstater motor

Mesin motor pun bersuara lalu Andin menghampiri Aldebaran dengan wajah yang masih ditekuk

"Mas aku pengen nyetir" ucap Andin ketika baru saja duduk di jok tepat di belakang tubuh suaminya

"Ndinn,kamu kan lagi hamil. Bahaya lho kalo nyetir"

"Ahh pengen,sebentar aja ya... Ini kan kemauan anak kita,ntar ileran lho, kalo ga diturutin" Rajuk Andin sambil memegang kedua bahu Aldebaran dari belakang

Tanpa sepatah katapun Aldebaran turun dari motor sambil tetap memegang motor dengan kedua tangannya agar Andin tidak terjatuh lalu pindah duduk di belakang Andin

"Lah kok kamu jadi duduk di belakang mas?" Tanya Andin dengan mata nya yang membulat sempurna

"Kamu tadi mau nyetir kan? Ayo nyetir! Saya jadi penumpang sambil jagain kamu dari belakang" ucap Al sambil memegang setir karena Andin belum mengambil alih

"Tapi cuma sampe gerbang depan aja ya,abis itu saya yang nyetir" lanjutnya sambil melihat ke arah Andin

Andin yang ditatap sedekat itu hanya diam beberapa saat lalu mengangguk kecil, setir pun diambil alih dan Andin mengendarai moge nya dengan agak pelan karena Aldebaran terus berbicara jangan terlalu kencang.

Mereka pun tiba di gerbang depan dengan Uya yang sedang berdiri di dekat pos nya

"Uya,buka gerbang!" Ucap Aldebaran dengan nada yang sedikit meninggi

"Iya pak bos" jawab Uya sambil dengan cekatan membuka gerbang Pondok Pelita yang menjulang tinggi

Aldebaran pun turun dari duduknya lalu kembali duduk di depan sementara Andin hanya memundurkan tubuhnya untuk duduk di jok belakang, Mereka pun meninggalkan rumah dan menyusuri jalan komplek dengan kedua tangan Andin yang memeluk erat perut suaminya.

"Mas perut kamu gendutan ya? Lingkaran tangan aku agak ga nyampe ke perut kamu" ujar Andin sambil memajukan kepalanya mendekati telinga Aldebaran

"Apaan sih? Perasaan kamu aja kali" jawab Aldebaran sambil masih fokus menyetir moge nya

"Ah masa.... Kamu mau nyaingin aku ya perutnya ikutan mengembang? Kan aku yang hamil mas,kok perut kamu ikutan buncit sih" canda Andin sambil tersenyum gemas lalu menyandarkan pipinya ke bahu Aldebaran

"Ndin berisik ya kamu,malah ngatain saya"

"Ihh aku nggak maksud gitu,aku itu peduli sama kamu. Supaya badan kamu tetep ideal mas,ntar kita ke tempat olahraga bareng deh,kamu nge-gym nahh aku kelas yoga" saran Andin

'Boleh juga nih saran Andin,apa gue emang gendutan ya' ucap Aldebaran dalam hati

"Iya nanti kita bicarain itu. Sekarang kamu mau kita kemana?" Aldebaran mengalihkan pembicaraan sambil tetap melajukan moge nya

Andin pun berpikir sejenak sambil matanya menelusuri jalanan sekitar

"Kita cari makan dulu ya mas,aku pengen makan di angkringan depan komplek deh"

"Yaudah iya kita kesana"

Beberapa saat kemudian mereka pun tiba di tempat angkringan lalu Aldebaran pun memarkir motornya sedangkan Andin sudah masuk duluan dan terlihat sedang memilih menu disana

Aldebaran pun langsung duduk menunggu dan tak lama Andin pun menghampirinya

"Mas aku udah pesen nasi kucing sama sate-satean" ujar Andin sambil duduk disamping suaminya

Aldebaran pun hanya mengangguk singkat lalu menatap wajah Andin beberapa saat hingga membuat Andin merasa salah tingkah juga aneh dengan tatapan Aldebaran

"Ndin,Kamu baik-baik aja kan?"

"I-iya,aku baik. Kenapa kamu nanya gitu mas?"

"Bagian tubuh kamu ada yang terasa sakit?" Tanya nya lagi dengan nada yang serius

Andin terdiam sejenak sambil mengernyitkan keningnya

"Nggak kok mas,kenapa sih?"

"Saya hanya ingin memastikan kalau kamu dan anak kita baik-baik saja. Soalnya kan kamu nggak biasa bepergian sambil naik motor, apalagi dengan kondisi kamu yang sedang hamil muda" cerocos Aldebaran yang ternyata mengkhawatirkan keadaan Andin dan bayi mereka

"Ya Allah,mas aku kira kamu kenapa nanya-nanya kayak gitu. Kamu tenang aja,aku sama dede nggak papa kok" jawab Andin disertai senyum tipisnya

"Papa tenang aja,dede seneng kok sunmorian sama papa sama mama" ujar Andin sambil mengelus perutnya lalu menirukan suara anak kecil seolah bayi mereka yang sedang berbicara

"Syukurlah kalau begitu,Saya jadi merasa lebih tenang, Ndin" jawab Aldebaran sambil ikut mengelus perut Andin

Tak lama makanan pun datang,Andin terlihat sangat kegirangan. Dengan waktu yang tidak lama ia pun bisa menghabiskan dua porsi nasi kucing ditambah lima tusuk sate jeroan ayam yang membuat Aldebaran tak habis pikir,namun ia senang kalau nutrisi Andin dan bayinya tercukupi

Setelah hampir satu jam berada di angkringan,mereka pun memutuskan pulang karena hari pun mulai beranjak siang. Aldebaran sudah mewanti-wanti kalau Andin tidak boleh terlalu kelelahan atau kepanasan di perjalanan

-BERSAMBUNG-

This story made by buguru kiddyhouse (tw/tehalbukanmasal)


Social Media X Alfahri's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang