Mobil pun melaju ke Pondok Pelita..
di perjalanan..
"oh ya Al, mama saranin kamu sama Andin sebaiknya quality time berdua deh" ucap mama Rossa
Aldebaran dan Andin langsung tatap-tatapan..
"berdua mah? maksudnya?" tanya Aldebaran yang kurang paham maksud mama Rossa
"iyaa.. mama lihat kamu terlalu sibuk dengan segala urusanmu sampai kamu lupa ada istri dan anak di rumah" ucap mama Rossa panjang lebar
"mah, aku kan sibuk juga cari nafkah buat Andin, reyna dan anak aku" ucap Aldebaran. "lagian aku masih banyak meeting yang harus aku kejar mah" lanjutnya
Andin yang mendengarkan penjelasan Aldebaran hanya bisa diam dan termenung sambil menundukkan kepalanya..
"sekarang mama tanya, yang punya perusahaan siapa?" tanya mama Rossa
"aku mah" ucap Aldebaran
"dan kamu ga bisa merombak jadwal meeting kamu sehari aja? hanya sehari Al" ucap mama Rossa
Aldebaran yang melihat istrinya di sebelah hanya menunduk pun merasa bersalah..
"iya mah, nanti aku sama Andin liburan sehari ya mah" ucap Aldebaran memutuskan
"nah gitu.. masa mama harus debat sama kamu biar bisa liburan" ucap mama Rossa.
"iya mah, maafin Al ya" ucap Aldebaran meminta maaf
"iya udah gapapa" ucap mama Rossa
sesampainya di Pondok Pelita..
"yuk bangun sayang" ucap mama Rossa membangunkan Reyna
"nak, bangun udah sampai" ucap Aldebaran menghadap ke belakang
Reyna pun langsung bangun dan turun dari mobil..
"Al hati-hati bawa mobilnya" ucap mama Rossa
"iya mah"
"dadah mama, dadah papa" ucap Reyna melambaikan tangannya
"dah sayang" ucap Andin dan Al berbarengan
di dalam mobil..
"kamu kenapa hum? kok dari tadi kamu diem?" tanya Aldebaran sambil memegang tangan Andin
"mas, kalau mas ga bisa jangan dipaksain ya.. aku paham kok mas sibuk kerja" ucap Andin yang mulai menangis
"kok nangis kamu? saya udah bilang saya bisa.. maaf saya sedikit emosi pas ngobrol sama mama" ucap Aldebaran langsung mengusap air mata Andin. "jangan nangis lagi" lanjutnya dengan ciri khas suara lowtonenya
"kamu beneran bisa?" tanya Andin sekali lagi sambil menatap Aldebaran
"iya saya bisa" ucap Aldebaran tersenyum sambil mengelap sisa sisa air mata Andin. "jangan nangis lagi ya.. saya ga bisa lihat orang yang saya cintai menangis karna saya" lanjutnya
"kalau kamu ga suka lihat aku nangis, kamu jangan buat aku nangis mas" ucap Andin cemberut
"karna itu saya berusaha buat kamu selalu bahagia sama saya, apapun yang kamu mau asal kamu bahagia dan ga nangis lagi" ucap Aldebaran. "kasian dede bayi, masa mamanya cengeng sih" lanjutnya sambil mengelus perut Andin
"ih mas jangan ngeledek" ucap Andin memukul kecil bahu Aldebaran
"sekarang kita ke mall ya, jadi kan beli wafflenya?" tanya Aldebaran
"jadi mas.. aku udah laper" ucap Andin cemberut
"okee.. satu waffle untuk dede bayi datang" ucap Aldebaran langsung melajukan mobilnya ke mall