Pagi hari yang cerah di Perumahan Pondok Pelita..
"Morning Al, Andin" sapa mama Rossa
"Morning mah" sapa balik Aldebaran
"Pagi mah" ucap Andin sambil mengeluarkan senyum tipisnya
"Reyna dimana Andin?" tanya mama Rossa
"Reyna masih mandi sama Mirna mah" jawab Andin sambil mengoleskan selai kacang ke roti untuk Aldebaran. "oh ya mah, hari ini biar aku aja ya anterin Reyna ke sekolah.."
"sure, kalau kamu yang anterin Reyna ke sekolah berarti mama mau pergi ketemu temen mama ya hari ini" ucap mama Rossa tersenyum. "oh ya Al, mama pinjem Rendy untuk mengantarkan mama pergi ya" lanjut mama Rossa meminta izin kepada Aldebaran
"iya mah, nanti aku hubungi Rendy untuk anterin mama ya" ucap Aldebaran yang masih fokus makan roti miliknya
Tiba-tiba..
Hoek.. hoek..
Andin yang tiba-tiba mual pun langsung lari ke kamar mandi..
"loh, kamu kenapa?" tanya Aldebaran kaget karna Andin sudah melenceng pergi ke kamar mandi
Aldebaran pun langsung segera menyusul Andin ke kamar mandi.. dari beda arah Kiki, Mirna, dan Reyna yang melihat mereka lari pun tampak kebingungan ada apa yang sedang terjadi..
"Bu, ada apa.. kok mas Al dan mba Andin lari-lari gitu?" tanya Kiki kepada mama Rossa
"tadi Andin mual gitu Ki, trus langsung lari ke kamar mandi" ucap mama Rossa
"mama kenapa oma? mama sakit ya?" tanya Reyna sedih
"engga kok sayang, cucu oma jangan sedih ya.. mama ga kenapa kenapa" ucap mama Rossa sambil mengusap muka Reyna yang baru mengeluarkan air mata
"apa jangan-jangan Andin hamil? Biasanya kalau mual gitu kan tanda-tanda hamil bu bos" ucap Mirna sambil memasang muka curiga
"loh iya bisa jadi itu bu.. apakah Aladin akan segera turun ke bumi ini mba mirr?" ucap Kiki excited
"oh iya bisa juga itu mir, siapa tau Andin hamil ya? Apa kita bicarakan ini pas Al sudah berangkat ke kantor aja ya?" ucap mama Rossa yang sangat excited
"apa itu hamil oma?" tanya Reyna sambil memasang muka bingung
"Reyna sayangnya miss Kiki, hamil itu berarti dede Aladin akan segera muncul ke bumi, calon dede Reyna" ucap Kiki yang menjelaskan pelan pelan ke Reyna
"Berarti Reyna punya dede bayi miss kiki"
"iya sayangg.. tapi jangan bilang mama sama papa dulu ya" ucap Kiki
"siap miss kiki"
Sedangkan disisi lain yang sedang di kamar mandi..
"Andin, kamu kenapa ?" tanya Aldebaran
"aku ga tau mas, mual banget perut aku.. hoekk.. hoekk" ucap Andin yang masih mengeluarkan muntahan sarapannya tadi
"kita ke rumah sakit aja ya? Kamu diperiksa aja?" ucap Aldebaran panik
"ga usah mas, aku ga sakit.. mungkin ini hanya masuk angin" ucap Andin yang sudah selesai mengeluarkan muntahannya dan membersihkan wastafelnya
"tapi muka kamu pucet ndin" ucap Aldebaran yang sambil menatap muka Andin dari arah cermin kaca wastafel
"engga mas, aku gapapa.. kamu jangan khawatir ya samaku" ucap Andin yang menatap muka Aldebaran
"kamu istirahat ya habis ini.. ngga usah anterin Reyna ke sekolah, biar Mirna aja yang anterin Reyna ke sekolah ya" ucap Aldebaran lembut sambil mengusap air mata yang keluar dari mata Andin (tau kan kalau orang muntah gitu pasti keluarin air mata?nah itu maksud dede yak)
"tapi aku gapapa mas.. aku yang anterin aja ya ke sekolah Reyna" ucap Andin sambil memasang muka cemberut
"dibilang engga, ya engga.. saya suruh dirumah ya di rumah" ucap Aldebaran tegas
"t-tapi mas.."
"ANDINI KHARISMA PUTRI" ucap Aldebaran geram
"hehe.. iya mass.. aku di rumah" ucap Andin cengengesan. "ya udah yuk kita ke meja makan lagi pasti mama sama Reyna udah nunggu" lanjutnya sambil menggandengkan tangan Aldebaran
Aldebaran yang di gandeng pun tersenyum tipis melihatnya..
Sesampainya di meja makan..
"kamu gapapa ndin?" tanya mama Rossa
"aku gapapa kok mah.. kayaknya aku cuma masuk angin" ucap Andin tersenyum
"syukurlah kalau kamu gapapa" ucap mama Rossa tersenyum penuh arti
"Reyna, yang anterin ke sekolah ncus Mirna dulu ya nak.. soalnya mama harus istirahat di rumah" ucap Aldebaran
"oke pahh" ucap Reyna tersenyum
"ini mama sama Reyna kenapa senyum-senyum? Apa ada yang disembunyikan?" ucap Aldebaran dalam hati sambil melihat mama Rossa dan Reyna secara bergantian
"nanti Reyna belajar yang rajin ya sayang.. biar pinter seperti?" ucap Andin gantung
"seperti papa" lanjut Reyna tersenyum
"pinter anak mama" ucap Andin sambil mencium ujung kepala Reyna
"ya udah kalau gitu saya berangkat dulu ya" pamit Aldebaran ke Andin. "mah aku berangkat ya" pamit Aldebaran ke mama Rossa sambil mencium tangannya
"hati hati ya mass, jangan ngebut-ngebut di jalan" ucap Andin yang terus mengingatkan Aldebaran untuk tetap berhati-hati di jalan sambil mencium tangan Aldebaran
"iya, kamu istirahat di rumah jangan kemana-mana" perintah Aldebaran
"iya mas" ucap Andin tersenyum
"be careful ya Al" ucap mama Rossa
"iya mah.."
"nak, papa berangkat dulu ya? belajar yang benar" ucap Aldebaran sambil mencium ujung kepala Reyna
"iya papa, hati-hati ya pah" ucap Reyna sambil mencium tangan Aldebaran
"iya nak"
Aldebaran pun pergi keluar menuju halaman rumah untuk segera langsung pergi ke kantor dikarenakan ada meeting dengan kliennya dari Korea
"Uya buka pagar" perintah Aldebaran
"baik, pak bos" ucap Uya segera lari ke pagar
Sedangkan yang ada di dalam rumah..
.
.
.
.
.
.
.
--- Bersambung ---
Cieee, pasti penasaran kan hamil atau engga? Tunggu next partnya ya!!