12

333 38 4
                                    

~Selamat Membaca~
.
.
.
.
.
.

Boruto mengendarai motornya dengan kecepatan sedang sambil melamun memikirkan ucapan dari Sumire tadi.

"Kau terlihat membenci Sarada? Ada apa?" Tanya Boruto.

"Aku benci karena dirinya lah aku seperti ini dia telah merebut semua yang aku punya hiks ...."

"Aku menyukai Kawaki bahkan ketika Sarada sudah menjauhpun gadis itu tetap berada dihatinya"

"Apa yang kurang dariku Boruto hiks kenapa Kawaki menyukainya? Apa yang Sarada miliki namun aku tidak memilikinya?" tanya Sumire bertubi tubi.

"Kawaki menyukaimu Sumire kau tenang saja cepat atau lambat dia pasti akan menyadari perasaannya" ucap Boruto.

"Aku tak bodoh Boruto! Yang hanya ada dipikirannya hanya Sarada. Itu sudah membuktikan bahwa yang dia sukai gadis itu bukan diriku"

"Sumire tenanglah aku pasti akan membantumu agar si bodoh itu menyukaimu" janji Boruto meski rasanya sakit tapi dia mencoba untuk mengesampingkan perasaannya demi kebahagiaan gadis itu.

Boruto mengerem motornya dengan mendadak sial karena melamun dia hampir menabrak seorang nenek yang lewat ingin menyebrang.

"Maafkan aku" gumam Boruto dia turun dari motornya lalu membantu nenek itu menyebrang jalan.

Setelah mengantar nenek itu menyebrang Boruto kembali naik ke motornya lalu memakai helm nya namun gerakkannya terhenti saat melihat dua orang yang sangat dia kenali.

"Dia" gumam Boruto heran, Boruto memarkirkan motornya lalu berlari mendekat ke arah taman.

"Shinki? Kau sedang apa disini?" Tanya Boruto dia kemudian beralih menatap gadis disamping Shinki yang memeluk lengan pria itu dengan mesra.

"Dia siapa sayang?" tanya gadis itu menatap Boruto dengan tatapan menyelidik.

"Berpacaran dengan gadisku" ucap Shinki santai bahkan dia tersenyum saat melihat ekspresi wajah Boruto yang terkejut.

"Kau menyelingkuhi Sarada?" Desis Boruto mulai kesal dan lagi lagi Shinki malah tersenyum menyebalkan.

"Memangnya kenapa?kau bisa merahasiakan hal ini darinya kan? Lagi pula ini menguntungkanmu dengan Sarada berpacaran denganku maka Sumiremu itu akan bahagia bersama Kawaki kan? Kau bisa memulai misi pendekatan mereka berdua" ucap Shinki dia mendengar percakapan Sumire dan Boruto tadi siang tentu saja dia tahu.

"Tapi ...!" Boruto mengepalkan tangannya ini tak benar ini salah akan tetapi apa yang Shinki bilang memang benar.

Terbayang wajah kesedihan Sumire membuat Boruto akhirnya memilih bungkam.

-----

Sekolah mulai berakhir, hari juga mulai sore. Boruto membereskan buku bukunya kedalam tas.

"Kawaki ... bisa tolong antarkan Sumire pulang? Aku sedang tidak enak badan" keluh Boruto.

"Kumohon aku sudah berjanji padanya" Sela Boruto saat melihat Saudaranya itu akan menolak.

"Lalu Sarada?" Tanya Kawaki dia lupa bahwa kini gadis itu bisa pulang bersama kekasihnya Shinki.

"Tentu saja dia pulang bersamaku, apa kau lupa dia kekasihku?" tiba tiba Shinki datang lalu tersenyum sambil merangkul bahu Sarada,Kawaki menatapnya dengan tatapan membunuh.

Sumire kini ada didepannya menunggu.

"Baiklah" Kawaki menjawab terpaksa karena tak mau berdebat disana. Dia menyambar tas dan juga jaketnya sambil berjalan cepat meninggalkan kelas, Sumire mengejar Kawaki yang sudah jauh bagaimana sih mau pulang bareng tapi pria itu malah meninggalkannya berjalan duluan.

-----

Sebenarnya Sarada tidak mau keluar bersama Shinki apa lagi malam malam begini namun karena pria itu memaksanya dengan alasan kencan pertama mereka setelah mereka resmi berpacaran akhirnya gadis itu mengangguk setuju. Malam ini mereka menghabiskan waktu dengan berjalan jalan disekitar taman.

"Diamlah kau membuat acara stalkerku gagal bodoh" bisik Kawaki dia sejak tadi sembunyi sembunyi membuntuti pasangan itu bersama Mitsuki yang selalu merengek minta pulang.

"Ayolah Kawaki aku mengantuk aku ingin pulang" Mitsuki menarik narik tangan Kawaki namun segera dikibaskan pria itu dengan raut wajah jijik.

"Pulang saja sendiri! Dan satu lagi jangan menyentuhku sambil merengek seperti itu" omelnya geli kalau Sarada sih lucu tapi Mitsuki? Eh? Apa tadi? Dia bilang Sarada lucu? Kawaki baru sadar.

Shinki menatap Sarada lalu tersenyum kini mereka tengah duduk disebuah kursi taman lain halnya dengan Sarada yang hanya diam menunduk sambil menatap es krimnya yang mencair.

"Kau tak suka es krim?" Tanya Shinki dan Sarada pun hanya menggeleng sambil berkata "Aku suka kok hanya sedang malas saja" gumam Sarada dia kemudian mulai memakan es krim itu dengan cangung karena Shinki trus menatapnya.

Melihat sedikit noda es krim di sudut bibir Sarada membuat pria itu gemas hingga mengulurkan tangannya berinisiatif untuk membersihkannya dengan wajah yang mendekat juga.

Sarada sangat takut Shinki berbuat macam macam meski kini mereka sepasang kekasih akan tetapi dia kan tidak menyukai pria itu.

"Uhuk uhuk udara disini sangat dingin ya Mitsuki uhuk ..." Kawaki terbatuk sambil menepuk dadanya seperti orang bengek.

"Eh Kawaki kau kenapa" Mitsuki panik saat melihat temannya batuk batuk.

"Ke uhukk ... keselek nyamuk anjg" akhirnya kata itu lolos juga dari mulutnya setelah terbatuk beberapa kali, Shinki menatapnya dengan tak suka.

"Pffftt ups kita ketauan" Mitsuki memasang wajah polos sambil pura pura melihat tiang lampu disampingnya saat Shinki melihat ke arah mereka.

    ----TBC----

Kawasara : Why you care?! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang