03

444 47 0
                                    

~Selamat membaca~
-
-
-
-
-

Boruto yang akan berjalan keperpustakaan bersama Shikadai mengurungkan niatnya saat melihat gadis yang sangat dia kenali duduk menyendiri dibangku taman sekolah.

"Duluan saja Shikadai, aku akan menyusul," ucap Boruto sebelum pergi dan Shikadai hanya menatapnya dengan malas kapan drama cinta segitiga ini berakhir.

Boruto mendekat dan duduk tepat disamping Sumire yang murung jujur saja dia juga ikut sedih melihat gadis itu menderita ini semua menurutnya karena ide gila dari Mitsuki. Dia berjanji saat Mitsuki kembali dari liburan keluar kotanya dia akan memukul pria pucat berwajah polos itu.

"Kenapa kau sendirian disini?" Tanya Boruto setelah diam beberapa saat, Sumire tersenyum jejak air mata masih terlihat ingin sekali Boruto menghapus air mata itu namun dia urungkan niatnya itu.

"Kau habis menangis ya?" Boruto pura pura menebak seketika Sumire menutupinya dengan tertawa.

"Tidak aku tidak menangis ini hanya terkena debu." bohong Sumire masih pura pura tertawa namun Boruto tau dibalik tawanya itu ada sebuah kesedihan yang sengaja ditutupi.

"Kau tidak lelah pura pura bahagia?" tanya Boruto dan seketika Sumire menghentikan tawanya wajahnya mendadak murung kembali.

"Kau bisa cerita padaku jika kau punya masalah." Boruto menyentuh tangan Sumire gadis itu hanya menunduk lalu kemudian kembali menangis kali ini sepertinya Sumire tidak menutupi kesedihannya.

Boruto berinisiatif menenangkannya, pria itu membawa Sumire kepelukannya tak peduli jika kini seragamnya mulai basah karena air mata gadis itu.

"Aku hanya butuh seseorang yang peduli padaku hiks," ucap Sumire.

"Aku tak punya siapapun di dunia ini aku hanya butuh seseorang yang benar benar tulus," tambah Sumire lagi dia masih menangis namun kali ini tidak separah tadi.

"Kawaki peduli padamu dia kekasihmu!"

"Tidak! Dia tidak peduli padaku dia tak pernah mencintaiku," gumam Sumire namun Boruto kembali menyakinkannya bahwa Kawaki sangat mencintainya.

"Dia mencintaimu, oh ya kemarin aku melihat dia membeli sebuah boneka dan bunga kurasa dia ingin memberikanmu untuk hari kasih sayang besok." Boruto berusaha menghiburnya, Sumire menegakkan tubuhnya kembali dia tersenyum canggung.

"Benarkah?" Sumire tersenyum mendengarnya, Boruto mengangguk ragu sebenarnya dia memang melihat Kawaki membeli boneka dan bunga tapi dia tidak yakin itu untuk Sumire karena saudaranya itu saja sangat acuh pada gadis itu.

Namun demi Sumire maka Boruto rela berbohong mengatakan hal itu.

-----

Kawaki berbaring sambil memasang handset ditelinganya tiba tiba saja Boruto masuk kekamarnya lalu mencabut benda itu.

"Kau ini kenapa?! Jangan mengangguku" sinis Kawaki tak suka, Boruto menatap boneka besar dan bunga yang tergeletak diujung ruangan.

"Kau akan memberikan itu untuk Sumire kan?" Tanya Boruto langsung.

Kawaki menatapnya dan berdecak sebal dia kemudian mengganti posisi tidurnya menjadi tengkurap sambil bermain game diponselnya.

"Bukan, kau tau aku tak pernah punya perasaan pada gadis itu semua kulakukan karena Mitsuki" ucap Kawaki, Boruto mengepalkan tangannya jika bukan untuk Sumire berarti dugaannya benar itu pasti untuk Sarada.

"Jika ini bukan untuk Sumire maka aku akan membuangnya" Boruto tersenyum sinis lalu menyambar boneka dan bunga itu dan melemparkannya keluar jendela.

"Boruto!" Geram Kawaki dia mendorong saudaranya itu menjauh lalu menatap kebawah, Boneka itu kotor terkena kubangan air karena tadi habis hujan.

Kawaki segera berlari menuruni tangga untuk mengambil kembali boneka dan bunga yang Boruto buang.

"Dasar saudara sialan" desis Kawaki dia mengambil dua benda itu lalu menatap ke atas disana Boruto tersenyum mengejek padanya.

----TBC----

Kawasara : Why you care?! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang