15

371 38 3
                                    

Semoga masih ada yg mau baca😭

~Selamat membaca~
.
.


.
.
.

"Sarada mama kan sudah bilang tidak usah bekerja" Sakura memperingati putrinya yang sedang menyiram tanaman di halaman depan rumah.

Sarada tersenyum sambil menatap sang ibu "tidak apa apa kok ini hanya pekerjaan kecil" gadis itu kembali fokus menyiram bunga saat Sakura memilih pergi ke dapur karena sudah lelah memperingati Sarada.

Gadis itu melepas kacamata merahnya karena lensanya terkena air dengan hati hati Sarada membersihkannya lalu kembali memakainya namun onyxnya membelak kaget saat melihat Kawaki yang lewat didepan gerbang sambil berlari kecil sepertinya pria itu tengah lari pagi.

"Ka-kawaki" Sarada membuang selang airnya dia mengintip dipagar memperhatikan Kawaki dari jauh, pria itu memakai baju hitam yang semakin menambah aura tampannya dipadukan dengan sepatu sportnya yang terlihat cocok dengan baju santai yang dia pakai.

"Ta-tampan" gumam Sarada tanpa sadar dia trus memperhatikan Kawaki yang kini menyeka keringatnya dengan handuk kecil.

Sarada menyentuh dadanya yang bergemuruh ketika kini pria itu menenguk air minum damn he so sexy.

Rasanya dia ingin menjerit gadis itu merosot didepan gerbang sambil menyentuh jatungnya yang berdebar, ini tidak sehat untuk jantungnya. Help.

"Oi Sarada sedang apa kau?" Kawaki tiba tiba saja ada didepan gerbang menatapnya dengan raut wajah heran.

Entah sejak kapan Kawaki berbalik arah dan Sarada sama sekali tidak menyadarinya.

"E-eh" Sarada tersadar dari lamunannya dia langsung berdiri merapihkan penampilannya.

"Kau sedang apa?" Tanya Kawaki sekali lagi namun Sarada malah balik bertanya.

"Kau memang sedang apa?" tanya Sarada balik membuat Kawaki menarik pipi gadis itu saking gemasnya.

"Aw sakit ...." Sarada mengerutu kesal sedangkan Kawaki hanya tersenyum puas.

"Aku sedang lari pagi kenapa kau heran?rumah kita hanya berbeda blok saja kan"

"Oh iya" gumam Sarada sambil merutuki kebodohannya.

"Oi Sarada kenapa melamun?" tanya Kawaki mulai khawatir Sarada terkejut hingga refleks selang airnya mengarah ke arah Kawaki.

"Sarada ...!" Kawaki menatap bajunya yang sudah basah mentang mentang dia belum mandi malah disiram Sarada.

"Eh maaf maaf Kawaki aku tak sengaja" Sarada memelas sambil mematikan keran airnya, Kawaki membuka gerbang lalu menghampiri Sarada untuk merebut selang itu kemudian dia menyalakan kran airnya membuat Sarada terheran heran.

"Ka-kawakiiii!!!" Sarada mengusap wajahnya yang basah karena Kawaki menyiramnya dengan selang tadi.

"Kau belum mandi kan?" Kawaki tersenyum jahil lalu menyemprotkan air itu ke Sarada yang berusaha menghindar.

"Aku sudah mandi! Kau yang belum mandi" Sarada berusaha merebut selang itu dari Kawaki hingga mereka rebutan selang saling menyiram sampai pakaian mereka berdua basah.

"Siniin selangnya" Kawaki memeluk Sarada dari belakang ketika gadis itu mendekap selangnya.

Sarada hanya tertawa lalu mengarahkan kembali selang itu ke wajah Kawaki dan pria itu yang tetap memeluknya dari belakang sambil berusaha merebut selangnya.

"Kalian mau sampai kapan bercanda trus?tidak mau sarapan?" tanya Sakura sambil tersenyum membawakan keduanya handuk.

"Mama" Sarada menjauhkan dirinya dari Kawaki lalu menunduk menyembunyikan rona merah dipipinya saat melihat wajah Sakura yang senyum senyum sendiri seperti mengejek Sarada.

Sakura memberikan masing masing handuk itu, Kawaki mengeringkan rambutnya lalu menyampirkan handuknya dipundak begitupun dengan Sarada.

"Ayo Kawaki kau ingin sarapan bersama kami?" tanya Sarada.

Sepertinya tidak enak juga untuk menolak karena Kawaki sudah sering menolak tawaran baik keluarga uchiha dan akhirnya pria itu mengangguk, Sarada menarik Kawaki kedalam dengan semangat.

Kawaki baru saja pulang dari rumah Sarada setelah sarapan bersama gadis itu ikut kerumah Kawaki dengan alasan bosan di rumah trus dan akhirnya Kawaki mengizinkan Sarada main kerumahnya namun baru melangkah menuju pintu utama mereka berdua terdiam saat melihat Sumire yang berdiri disana sambil menenteng sebuah makanan ditangannya.

"Kawaki Ak- ...." Sumire mendadak tak semangat saat melihat Sarada yang ikut kesini.

"Pergilah!" usir Kawaki dengan sinis, Sumire masih tetap keras kepala tidak mau pergi karena dia tidak mau Kawaki trus bersama Sarada.

"Aku membawakanmu makanan" ucap Sumire masih tersenyum manis dia menunjukkan kotak bekal yang dia bawa pada Kawaki.

Kawaki menatapnya tajam kenapa gadis ini selalu menganggunya? Seharusnya dia menghargai perasaan Boruto yang mencintainya bukan malah tak peduli dan tetap mengejarnya.

"Aku tak butuh makanan yang kau buat sialan" desis Kawaki lalu menepis kotak bekal itu sampai terlempar. Sumire terkejut dia menutup mulutnya dan menatap nanar makanan yang susah payah dia masak harus terbuang.

"Hei ad- ..." Boruto mengeram kesal saat melihat tingkah kasar Kawaki pada Sumire.

"KAU HARUS BELAJAR MENGHARGAI USAHA ORANG LAIN BRENGSEK!" Bentak Boruto dia mencengkram bahu Kawaki serasa ingin meremukkannya bahkan tak peduli jika Kawaki meringis kesakitan.

"Boruto!!" Sarada berusaha melepaskan tangan Boruto dari Kawaki.

"Kau tidak harus membalasnya dengan kasar kan," sinis Sarada seolah tersadar Boruto melepas bahu Kawaki lalu menatap Sumire yang kini terlihat syok.

"Kau tak apa apa Sumire? Maafkan dia ya." Boruto mengusap rambut Sumire lalu membawanya pergi menuju halaman belakang.

"Cih Sialan" umpat Kawaki dia masih meringis karena cengkraman Boruto serasa meremukkan bahunya.

----TBC----

----TBC----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kawasara : Why you care?! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang