Part 12

3.3K 333 48
                                    

Maafkan atas typo dan antek-anteknya.

Enjoy it.

---OutofSight----

Clay baru saja menginjakkan kaki disini lagi. Ia menghembuskan nafasnya, siapkah ia bertemu dengan Aisley?

Ia melangkah memasuki lift gedung apartemennya, ia bahkan tak perlu repot membawa koper karena ia sudah berjanji pada Asya hanya untuk beberapa hari saja. Setelah sampai dilantai apartemennya, ia menuju unitnya. Ntah kenapa perasaannya jadi gelisah. Bukan hanya sekarang, tapi sedari ia pertama kali mengijakkan kaki di negara ini. Negara pelariannya.

Ia memutuskan langsung mandi sesaat ia menginjakkan kaki di kamarnya, berendam mungkin bisa membuat kepalanya menjadi dingin.

---OutofSight---

Clay menunggu di dalam mobilnya, di sebuah parkiran universitas tempat Aisley belajar. Tapi anehnya, gadis itu sama sekali tak terlihat membuat ia terpaksa harus melangkahkan kakinya keluar. Menyusuri sebuah gedung fakultas seorang diri, tapi ia sama sekali tak melihat gadis itu. Padahal kakinya sudah lelah berkeliling.

Ia menghampiri sekelompok mahasiswa yang duduk-duduk di kursi lobi.

“Ah maaf, apa kalian tau dimana Aisley Pierce?”

Mereka tampak saling memandang satu sama lain, yah walaupun satu fakultas belum tentu mereka mengenal Aisley.

“Oh Aisley!” seru seorang gadis, “Aku satu kelas dengannya.”

Ah syukurlah, itu bisik Clay dalam hati.

“Tapi, tapi dia tidak masuk kelas hari ini.”

“Apakah kau tau dimana dia?”

Gadis itu menggeleng.

“Baiklah, terimakasih. Selamat bersenang-senang semua!”

Clay meninggalkan gerombolan itu, lalu melangkah ke arah mobilnya. Ia mengeluarkan ponselnya, ia berniat memberikan kejutan kecil pada gadis itu, tapi sayang sekali tak terlaksana. Atau kerumahnya saja?

Rumahnya ya?

Clay tak tahu dimana rumah Aisley, biasanya selalu gadis itu yang mengunjunginya. Ia baru menyadari betapa tak berperasaannya dirinya. Ia bahkan tak tahu rumah kekasihnya, luar biasa.

Ia masuk ke mobilnya, lalu menelepon gadis itu. Panggilan pertama tak terjawab. Clay mencoba lagi, lalu di dering ketiga telepon itu di angkat.

“Halo.” Ntah hanya perasaannya saja, atau suara di seberang sana terdengar lirih?

“Hai, kamu tidak ke kampus hari ini?”

“Oh, aku terlambat bangun hari ini, jadi tidak datang.”

“Kamu baik-baik saja?”

“Tentu,” terdengar suara tawa yang dipaksanakan dari seberang sana. “Kamu dimana?”

“Didalam mobil di parkiran kampusmu.”

Hening beberapa saat, Clay berbicara lagi, “ayo bertemu. Aku akan menjemputmu.”

Aisley masih bungkam, padahal tak ada yang aneh dari yang Clay ucapkan. Hanya terdengar hembusan nafas di seberang sana.

“Kita... sebaiknya kita tidak bertemu hari ini Clay.”

“Kenapa?” Clay tak mengerti, biasanya Aisley tak pernah menolak seperti ini. Tak ada juga nada bahagia dalam bicaranya. Padahal Clay ada disana, dinegara itu untuk menemuinya.

“Ada beberapa hal yang harus ku lakukan, tidak bisa di tunda.” Lalu hening lagi, tarikan nafas Aisley masih terdengar. “Maaf.”

“Tidak apa-apa, aku bisa menunggu.”

Out of Sight 2 (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang